🌻🌻🌻
Pagi mulai menyapa, sinar matahari sudah menguning dilangit dan menyebar hawa hangat ke penjuru dunia.
Tetesan-tetesan embun masih mengalir dan menggantung diujung dedaunan dan ranting pohon.
Pagi yang sempurna.
Ku sibakkan tenda-tenda di jendela dan ku buka setelahnya. Membiarkan hawa hangat memasuki seluruh penjuru rumah keluarga kecilku.
Namaku Kiandra.
Lebih panjangnya, Kiandra Laras Andini Soetomo.
Usia ku 21 tahun, seorang istri.
Ya, aku menikah di usia yang muda, jangan terlalu terkejut, bukankah sekarang sudah menjamur pasangan yang menikah muda?
Aku anak tunggal dari pasangan Abimana Soetomo dan Dini Saraswati.
Ayahku seorang Nahkoda, berbulan-bulan bekerja dan jarang sekali pulang, sedangkan ibuku hanya seorang ibu rumah tangga.
Melalui jaringan luas pertemanan yang di bentuk oleh Ayah, beginilah awal kisah kami bermula.
***
Aero Flyer Institute, Serdang Wetan, Legok, Tangerang, Banten.
Seluruh lapangannya penuh dengan lulusan sekolah penerbangan tersebut.
Mereka merayakan hari kelulusan mereka dengan sukacita.
Tak hanya kebahagiaan bagi mereka yang baru saja lulus, akan tetapi, lapangan tersebut penuh dengan desakan para orangtua yang membawa perasaan bangga terhadap anak-anaknya.
Satu keluarga melajukan mobilnya dari Jakarta di jam yang masih terbilang pagi menuju Tangerang dengan tujuan menghadiri upacara kelulusan sang sulung.
"Bu, ayah udah ganteng belum?" Ucap Pak Sardi selaku kepala keluarga Aditama.
Seseorang terdengar mendengus pelan, "Ayah dari tadi enggak bosan-bosan tanya terus, padahal Alya bilang udah ganteng, nanti pasti tanya lagi." sahut sang bungsu yang bernama Alya.
Seseorang yang duduk disamping kursi kemudi tertawa pelan sambil menggelengkan kepalanya.
"Ayahmu ini kan memang seperti itu Al, udah, biarin aja, cukup sahut 'udah ganteng' selesai." sahut Ibu Lia, istri Pak Sardi.
Pak sardi tertawa pelan, "Ayah kan cuma tanya, kan nanti kalau jelek kalian juga yang malu." sahut pak Sardi yang masih fokus menyetir mobil.
Menempuh perjalanan cukup jauh, akhirnya keluarga tersebut tiba di Tangerang. Mereka bertiga sudah sampai di depan Aero Flyer Institute.
"Bu, nanti Ayah kebagian jatah pidato ya?" Tanya Alya pada ibunya yang saat ini berjalan di sampingnya.
"Iya Al, katanya sih pidato sambutan karena kakak mu menjadi lulusan terbaik tahun ini." sahut Bu Lia menggandeng tangan sibungsu agar berjalan lebih dekat.
"Berarti dari semua teman-teman seangakatan nya kak Dimas, kak Dimas peraih nilai tertinggi dong bu."
"Jelas Al, kalau tidak seperti itu buat apa ayah diminta untuk memberi sambutan di depan seluruh tamu yang hadir hari ini, makanya dari tadi ayah tanya, ayah udah ganteng apa belum." Jelas Pak Sardi pada putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Co-Pilot ✔
Romance(FOLLOW SEBELUM BACA) (PINDAH KE DREAME) Yang terbaik kadang bukan datang dari apa yang kita yakini, tapi Tuhan yang mengaturnya. Sejauh apapun mengelak rasa, jika memang takdir berkata Dia, maka tidak ada satupun yang bisa menyela. Takdir bisa s...