23. Kamu Di Mana?

1K 136 5
                                    

Voted before read ... please^^

Song: Uchiage Hanabi-DAOKO

Bad Boy or Gangster?
(Troublemaker)
By
A.N/AN

* * * * * * * * * *
Where Are You?
* * * * * * * * * *

~Aku janji. Cepat atau lambat, aku akan menemukanmu. Bersabarlah~

-HAPPY READING-

MATANYA mengerjap dalam kegelapan. Ringisan kecil tampak terdengar. Tangannya terikat di kedua sisi. Posisinya pun sekarang terduduk di lantai yang dingin. Tenggorokannya tercekik. Membuatnya harus menelan ludah dengan susah payah.

Elif menoleh ke sekeliling. Dia sama sekali tidak mengenali tempat ini. Begitu gelap, lembab dan menakutkan. "Di mana ini?" gumannya lirih. Elif berusaha menggerakkan kedua tangannya yang terikat sempurna dengan rantai sehingga membuat sekitar pergelangan tangannya lecet dan memerah tergesek dengan rantai karatan itu.

Tidak berapa lama, terdengar suara ketukan sepatu berjalan ke arahnya. Elif hanya mampu menunduk tanpa berniat mendongak. Kepalanya masih pusing. Suara itu berhenti tepat beberapa meter di depan Elif. Mau tidak mau, Elif mendongak dan memfokuskan pandangannya.

"Bagaimana?" Elif terbatuk sebentar. "S-siapa lo?" Penampilan orang itu sungguh tertutup. Menggunakan jubah hitam dan masker. "Wah, masih bisa menjawab?" Elif terdiam. Tak lama terdengar tawa dari orang itu yang membuat Elif berdecih.

"Kenapa lo nyulik gue? Siapa lo? Kalo lo dendam sama gue, jangan gini caranya!" Elif mengeluarkan kata-kata pedasnya sambil menatap sinis. Orang itu berhenti tertawa dan mendekat ke arah Elif. Berjongkok tepat di depan Elif. "Lo mau tau kenapa gue nyulik lo? Karena lo udah buat gue menderita! Lo rebut apa yang seharusnya milik gue!" ucapnya murka.

Elif tertawa hambar. "Siapa milik lo itu? Siapa?!" Tanpa Elif duga, sebuah tamparan mulus mendarat di pipinya. Begitu keras sampai membuat sudut bibirnya mengeluarkan darah karena robek. "Lo akan tau sebelum kematian lo." Orang itu berdiri dan hendak meninggalkan Elif.

"Pengecut!" lirih Elif. Orang itu menghentikan langkahnya. Berbalik cepat ke arah Elif dan berteriak keras. "APA KATAMU?!" Orang itu mendekat dan menendangi Elif berulang kali. Membuat Elif harus terbatuk-batuk hingga mengeluarkan darah segar.

"HIDUP LO ADA DI TANGAN GUE! JADI JANGAN MACAM-MACAM! GUE BISA AJA BUNUH LO SEKARANG JUGA!"

Orang itu sudah menghentikan kegiatan brutalnya menendangi Elif dan pergi dengan kesal. Elif masih saja terbatuk sambil menunduk dalam. Sangat dalam dan beberapa waktu, isakan kecil pun terdengar. Elif menangis. Bukan menangisi nasibnya. Bukan pula menangis karena sakit fisik yang di alaminya.

Namun, Elif menangis karena orang itu. Elif mengenali orang itu. Bahkan hanya mendengar suaranya saja sudah membuat Elif yakin bahwa orang itu adalah dia. "K-kenapa? Hiks, kenapa lo lakuin ini sama gue? Apa ... apa salah gue sama lo? Kenapa hiks, kenapa lo tega?" Elif ingin sekali memukul dadanya sekuat tenaga untuk menghilangkan rasa sakit yang sedang menjalari perasaannya. Kalau saja rantai sialan itu tidak mengikatnya.

Air matanya terus mengalir tanpa henti. "Hiks ... Papa, Elif kangen Papa. Elif kangen, Pa. Elif mau nyusul Papa." Elif berucap lirih dan tidak lama kemudian, Elif jatuh pingsan. Mata indahnya menutup sempurna.

𝐁𝐚𝐝 𝐁𝐨𝐲 𝐨𝐫 𝐆𝐚𝐧𝐠𝐬𝐭𝐞𝐫? ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang