My first Love (NC 18+) -Jimin

2. Degeun"

Pulang bersama Anak Cutel, Park Jimin. Argh, Dasar anak kurang ajar Taehyung. Untung saja kau kakak ku, kalau tidak aku akan Menyiksamu dengan pisau ku!. Seenaknya ia menyuruh ku untuk pulang dengan Jimin sedangkan ia pergi dengan Kekasihnya Irene itu. Shit!

Sepanjang koridor sekolah, Namhyun terus saja mengoceh tentang Taehyung. Bagaimana tidak, ia sangat benci dengan Jimin dan dengan semudah itu Taehyung menyuruhnya untuk pulang bersama. Namhyun tidak bodoh, walaupun Taehyung mengatakan bahwa ia akan ada kelas basket, tetap saja Namhyun tidak percaya. Jika ia, kenapa Jimin Bisa pulang? Padahal kan mereka satu Team. Akal akalan Buaya.

"Namhyun!" Mencari suara itu berasal. Dan, Fuck! Ternyata Park Jimin.

"Hh. Apa!?"

"Kau bertanya Tapi kau membentak."

"Iya, ada apa" balasnya dengan anggun.

"Jangan sok anggun, Kau cantik ketika sedang marah."

Seketika pipi Namhyun memanas, dan memerah. Kini di perut namhyun seperti ada ribuan Kupu Kupu.

"Jangan Menggombal"

"Tuh kan, kau cantik saat sedang marah" ledek Jimin, yang membuat Namhyun benar benar salah tingkah.

"Cutel!"

"Apa? Aku cute? Terimakasih."

Astaga,,,,, senyum nya^,^

"Sudah, mari kuantar pulang"

"Aku--"

Tangan imut Jimin Menggenggam tangan kanan  Namhyun dan menariknya ke Parkiran.

"Masuklah!"

"Masuk kemana?"

"Telmi dasar! Maksudku masuk ke mobil"

"Mobil mana?"

"Jawaban Konyol!"

Karna mendengar jawaban Namhyun membuat jimin gemas dan tanpa di duga Jimin Menggendong Namhyun ala Bridal Style. Sontak Membuat Namhyun terbelalak.

"Apa yang kau lakukan, Mochi!"

"Sebutan Sayang Buat diriku yah, Mochi"
"Aku senang panggilan itu," goda jimin.

"Terserah apa yang kau bicarakan, sekarang Turunkan aku" jerit Namhyun.

"Bagian mana yang aku turunkan? Celana? Nanti saja Jika sudah Dikamar." Goda Jimin sembari membawa Namhyun Masuk Kedalam Mobil.

"Mesum!"
"Sekarang turunkan aku, aku bisa masuk ke mobil mu sendiri"

"Baik, sayang"

"Jiji!"

****

Jalanan macet dipadati oleh ribuan kendaraan membuat suasana hening di dalam mobil. hanya aroma mint yang menemani mereka, ibaratkan, aroma itu yang sedang berdialog.