1. BERTEMU

20 2 0
                                    

Namaku Maily, dan aku duduk di kelas 3 SMA, sekolah ku sangat terkenal dikota ini. Di sekolahku, jujur aku bukan anak yang terkenal tidak sama sekali, aku anak SMA biasa. Dan inilah awalnya aku mengenal dia, dia yang membuatku tertawa, malu akan hadirnya, dan menangis ketika dia terluka. Di pertengahan tahun 2013 aku bertemu dengannya, tepatnya di bulan Agustus 2013.

Aku berjalan menuju ruang diskusi di bimbingan belajarku. Semua anak SMA kelas 3 sedang mempersiapkan diri mereka untuk menghadapi Ujian Nasional, selayaknya anak SMA biasa aku juga seperti itu setiap hari hanya sekolah lalu pulang sekolah langsung menuju tempat bimbingan belajarku. Disini awal cerita kami dimulai.

Aku duduk tepat disamping kanan temanku yang bernama Ivana,

"Van itu cowok yang duduk di depan ganteng tau." bisikku ke Ivana,

"Iya Mai kamu mah jangan terlalu berharap banyak banget atuh Mai." Sautnya,

"Lah siapa juga yang berharap banyak, kan akunya cuma bilang doang kalo dia ganteng, lumayan atuh kitanya cuci mata disini." Godaku.

3 jam berlalu aku dan Ivana bergegas menuju parkiran untuk pulang, aku dan Ivana di jemput oleh supir kami masing-masing, ketika kami menunggu jemputan dari kejauhan aku melihat cowok yang kulihat sebelumnya,

"Van itu bukannya cowok yang tadi kita bicarain ya?" Tanyaku,

"iya kayaknya sih Mai, tadi aku gak lihat wajahnya banget tapi aku ingat banget sama baju dia, dia pakai baju kemja warna hitam tapi bermotif daun-daun putih kan, ya." Jawabnya,

"Iya Van itu dia, aku mah ingat baget." Jawabku,

"Mai, Mai, di liat kesini tuh, dari tadi sih dari kita bicarain dia disini dia udah liatin kamu." Bilangnya,

"Kamu bercanda aja deh Van, Ya kali dia ngeliatin aku" jawabku tidak yakin dengan Ivana,

"Beneran Mai, gak bohong akunya." Jawabnya tegas,

"Kamu bisa aja buat akunya malu Van." Jawabku malu,

Setelah Ivana mengatakan itu kepadaku aku langsung melihat dia, memang benar dia sedang melihat ke arahku, ketika aku melihat kearah dia dia seperti malu karna ketahuan melihat aku, akhirnya dia bergegas pergi bersama temannya menuju mobilnya. Tidak lama dia meninggal kan kami dari tempat parkir itu Pak Rahman supirku datang, aku pun bergegas masuk kedalam mobil dan berpamitan dengan Ivana.

Jam menunjukkan waktu 20.00, aku yang sedang berada di kamar sedang memainkan handphoneku. Tanpa aku sadari ada 1 pesan yang aku terima dari orang yang menyukaiku namanya Mas Reihan, dia orang yang setiap hari selalu mengiisi hari-hariku, aku tahu dia sangat baik padaku, setiap dia kerumahku dia selalu membawakan apa yang aku suka, dia akan menanyakan sebelumya padaku apa yang aku sukai dan apa yang tidak aku sukai. Mas Reihan memang baik, tapi ada hal yang aku juga sebenarnya tidak tahu kenapa aku tidak tertarik padanya, aku hanya menyukainya sebatas dia bisa menjadi penyemangatku dalam arti dia bisa mensupport aku apapun caranya.

Pada malam itu Mas Reihan mengirimkanku pesan teks,

"Mai kamu besok mau pergi ke sekolah jam berapa? Terus pulangnya jam berapa?"

Aku langsung membalas pesannya,

"Mai besok pergi sekolah jam 6.45 Mas, kalau pulangnya seperti biasa jam 13.45, kalau boleh Mai tau kenapa ya Mas?"

"Mas besok yang antar kamu ke sekolah dan jemput kamu dari sekolah ya Mai, soalnya ada hal penting yang mau mas bilang ke kamu." Balasnya

"Iya Mas." Jawabku singkat,

Sebenarnya aku tahu apa yang mau dibicarakan Mas Reihan padaku, dan sebenarnya aku mau menolak tolakannya untuk mengantar jemputku besok, karna dia akan mengatakan cintanya besok padaku. Aku yakin itu karna beberapa hari sebelumnya, dia menanyakan padaku kalau aku lebih suka bunga mawar atau bunga lain yang aku suka, dan lain-lainnya.

Hari ini hari Kamis, ini akan menjadi hari yang meninggalkan kenangan yang pahit bagi Mas Reihan, pada hari ini dia akan menyatakan perasaannya padaku. Pagi hari selalu berlalu dengan bangun pagi, mandi, dan bersiap pergi ke sekolah, sebelum kesekolah aku mengisi perutku dengan nasi goreng buatan Mamaku yang sangat aku sukai. Pagi itu Mas Reihan datang menjemputku dengan mobilnya, mobilnya sudah terparkir di depan halaman rumahku,

"Mai kamu udah selesai?" Tanya Mas Reihan,

"Udah Mas, Mas gak mau sarapan dulu sebelum kita berangkat?" Tanyaku

"Ngga makasih Mai, Mas udah makan tadi di rumah sebelum kerumah kamu." Jelasnya

"Oh iya Mas, bentar ya maily mau pamitan sama Mama dan Papa dulu." Jawabku

"Iya." Jawabnya,

Aku langsung menuju ke ruang makan untuk berpamitan dengan Mama dan Papaku. Setelah berpamitan aku langsung menuju ke mobil Mas Reihan, dia sudah menungguku di dalam mobilnya. Dalam perjalanan kami tidak terlalu banyak berbincang karna waktu dari rumahku kesekolahnya 15-20 menit saja. Mas Reihan juga tidak ada mengatakan sesuatu hal yang aku pikirkan kemarin.

To be continued....

SANG PEMILIK DAUNWhere stories live. Discover now