Bab 10 : Promise

7.1K 449 38
                                    

"Bohong!"

Gadis mungil itu berteriak sekencang mungkin, tangannya mendorong kuat dada bidang Jimin. Ia menangis, terus menyangkal perkataan Jimin. Tidak. Apa yang dikatakan oleh lelaki itu, adalah kebohongan. Jungkook tidak mungkin meninggalkannya, pemuda itu masih hidup.

"Kau bohong," ujar Hyeon Na. Gadis mungil ini menutup kedua telinganya itu, seraya memundurkan tubuhnya. Ia berusaha menjauh dan menghindar dari sosok rupawan itu. "Jungkook tidak mungkin meninggal. Dia masih hidup," ujarnya lagi.

PLAK

Satu tamparan mendarat mulus di pipi Hyeon Na, manakala sosok cantik itu terus menyangkalnya. Dadanya naik-turun, seraya nafasnya pun ikut memburu. Sosok rupawan ini mengepalkan tangannya, menatap sosok cantik yang terus menunduk dan menangis. Gadis itu terdiam, bibir tipisnya terkatup rapat. Hanya terdengar suara isakan, yang saat ini mewakili suara hatinya.

"Dengar," kata Jimin. Pemuda tampan ini mendekati Hyeon Na, meraih dagu sang pujaan hati. Ia mencengkeram kuat, membuat sosok mungil itu pun mendesis sakit. Ia menatap Hyeon Na tajam, menunjukkan amarahnya yang semakin besar saat melihat tingkah sosok mungil itu. "Jeon Jungkook telah tiada, Kim. Dan mau tidak mau, kau harus bisa merelakannya."

Setelah mengatakan hal itu, sesosok rupawan ini melepaskan dagu Hyeon Na dengan kasar. Ia menghela nafas, terus memperhatikan sosok mungil di sampingnya yang tidak kunjung berhenti menangis. Bibir tipis sosok Hyeon Na, tidak berhenti untuk menggumamkan nama Jungkook. Ia hanya diam, pandangannya masih terus tertuju pada sosok mungil itu.

"Kau membunuhnya," ujar Hyeon Na. Pada akhirnya, sosok mungil tersebut bersuara. Ia menegakkan kepalanya, menatap sosok suaminya dengan tajam dan menusuk. "Kau pembunuh, Park. Kau telah membunuhnya," ujar gadis mungil itu menuduh.

"Jaga ucapanmu," desis Jimin. Sosok rupawan itu memandang Hyeon Na tak kalah tajam, seraya sepasang tangannya mengepal kuat di atas pahanya. "Aku tidak membunuhnya. Dia meninggal di rumah sakit," kata Jimin.

"Kau pikir, aku sebodoh itu?" tanya Hyeon Na. Gadis mungil tersebut tertawa, menatap sosok Jimin yang kini tengah memandangnya dengan tatapan yang sulit diartikan. "Kau telah membunuhnya, aku yakin akan hal itu. Jungkook tidak aka..."

PLAK PLAK

Ucapannya terpotong, manakala Jimin memukulnya bertubi-tubi. Sang suami memukul wajahnya, hingga sudut bibirnya berdarah. Hyeon Na memejamkan mata, seraya mendesis. Memperhatikan dengan lekat, sosok Jimin yang kini menatapnya dengan tatapan membunuh.

"Kau sudah keterlaluan," kata Jimin. Ia langsung bangkit dari ranjangnya, berjalan angkuh menuju pintu kamar pribadi mereka. Ia membanting pintu dengan kasar, seraya menguncinya dari luar. Sekali lagi, pemuda tampan itu kembali mengurung dirinya.
**

"Jungie..."

Bibir kering nan pucatnya, terus saja memanggil sosok yang sangat dicintai olehnya. Sosok rupawan yang telah tiada, karena kebodohannya. Air mata sosok mungil ini terus mengalir, manakala teringat semua kenangan indahnya bersama Jungkook.

"Kenapa harus kau?" tanya Hyeon Na. Gadis cantik ini menangis, ia masih belum bisa menerima kenyataan dan mengikhlaskan kepergian Jungkook. Ini terlalu cepat, pikirnya. "Kenapa kau harus pergi dan meninggalkanku, Jung? Mengapa?"

"Mengapa Tuhan begitu jahat?" tanya Hyeon Na. Ia mencengkeram kuat surai panjangnya, menangisi sosok rupawan itu. Menyalahkan takdir Tuhan, yang selalu tidak berpihak pada dirinya. "Mengapa takdir tidak berpihak pada kita, Jung? Mengapa Tuhan harus memilih jalan seperti ini untuk kita?" tanyanya lagi penuh akan nada keputus-asaan.

Hyeon Na mengalihkan pandangan, ia menatap sesuatu yang berkilauan di meja. Gadis mungil inipun beranjak dari duduknya, sepasang tungkainya menghampiri meja tersebut. Senyum manis pun terlukis di wajahnya, kala ia melihat sebuah pisau berada di meja. Tanpa ragu, jemari lentiknya itu pun mengambil pisau tersebut. Kedua almond coklatnya, memandang lekat pisau yang sudah berada di tangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Devil [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang