Duren

9.3K 933 8
                                    

   " Lo kemarin tahu engga kalau pak bos bawa anaknya ke kantor?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


  
" Lo kemarin tahu engga kalau pak bos bawa anaknya ke kantor?"

   Bunga yang tengah menyeduh kopi di pantry, menghentikan aktifitasnya dan menatap Ayu yang tengah memakan rujak dengan lahap. Maklum ibu hamil, makan rujak udah berasa makan nasi padang. 

   " Kemarin gue ikut Pak Gunawan meeting di panghegar." jawab Bunga dan kembali mengaduk kopinya.

   " Anaknya Pak Aldi cantik banget ya, gue berkali-kali minta itu anak ngelus perut gue biar anak gue nanti ketularan cantiknya dia!"

  Bunga hanya tersenyum kecil, dirinya mengingat kejadian minggu kemarin dimana Aldi mengajaknya menjemput anak gadisnya. 

   " Kok kamu kayak yang kaget gitu?  Kamu kaget karena saya duda atau karena saya sudah memiliki anak kelas 6 Sd?" tanya Aldi menatap Bunga yang masih melongo.

   Bunga meneguk ludahnya dan menatap jalanan. " E-engga Pak." jawab Bunga yang sebenarnya lebih ingin bertanya ' Lo nikah sama siapa? Kok bisa cerai? KDRT, selingkuh atau cerai mati? Lo masih inget engga sama apa yang lo udah perbuat waktu kita masih SMA? Anjir lah, gue masih kesal setengah mampus sama lo!  Disaat gue dicap perawan tua, lo udah nikah. Kesel!' jerit Bunga didalam hati.

   " Kenapa?" tanya Aldi, sebelah tangannya terulur hendak menyentuh Bunga namun dengan cepat Bunga menghindar.

   " Maaf Pak bukan muhrim." Ujar Bunga.

   Aldi menahan senyum. " Saya tadinya mau hapus keringat di pelipis kamu. Memang Ac mobilnya kurang dingin ya sampai kamu keringatan begitu?"

   " Iya Pak, suhu badan saya memang kurang stabil."

   " Kamu lagi sakit? Mau mampir dulu ke klinik?"

   " Engga usah Pak." tolak Bunga.
   " Saya jemput anak saya dulu ya dikelasnya , kamu tunggu sebentar disini ya." ucap Aldi sambil melepas seatbeltnya dan keluar dari mobil.

   Selepas Aldi masuk ke dalam sekolah, Bunga segera membuka kaca mobil dan menghirup udara sebanyak-banyaknya. Sambil menyeka wajahnya yang piluh akan keringat, matanya melirik Aldi yang sudah keluar dari gerbang sambil menggandeng gadis kecil disebelahnya dan sebelah tangannya memegang tas sekolah. Mulut Bunga menganga menatap wajah gadis itu yang sangat cantik dan sangat mirip Aldi. Dirinya penasaran siapa ibu gadis itu.

   " Hai engga lama nunggu kan? Hana, kenalin ini teman sekolah Papa waktu SMA Tante Bunga."

   Gadis kecil bernama Hana itu menatap Bunga berbinar. Ia tersenyum ceria, masuk ke dalam mobil dan mengulurkan tangannya pada Bunga , menyalaminya. " Nama kita sama Tante."

   Bunga tersenyum menyadari persamaan arti nama mereka, Hana berasal dari bahasa jepang yang artinya bunga.  " Iya ya,  Tante baru sadar." ucap Bunga.

Bunga TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang