Ending!!!

16.5K 729 76
                                    


1 tahun kemudian...

Hari ini adalah hari yang membahagiakan untuk gadis bernama Moza. Terlebih lagi, seluruh keluarganya datang untuk menemaninya mengambil surat kelulusannya dari sekolah menengah atas ini.

Mamanya sudah sembuh dari depresinya. Sedangkan Devon, datang sebagai seorang sahabat dan saudara. Bukan lagi seorang bos yang selalu memerintah Moza untuk melakukan sesuatu.

Raja datang bersama Kakeknya Ragil. Karena Kakeknya Ragil sudah menganggap Moza sebagai cucu perempuannya sejak perkenalannya sebagai pacar cucunya.

Namun, hanya satu yang tidak datang. Siapa lagi kalau bukan Ragil?

"Selamat ya, sayang. Bunda bangga sama kamu." Mitha memeluk anak semata wayangnya dengan erat. Meskipun dia masih harus menggunakan kursi roda, tapi dia sangat antusias datang keacara kelulusan anaknya itu.

"Makasih, Bunda."

Cup.

Satu kecupan mendarat manis dipipi Mitha. Mereka pun kembali berpelukan seakan tidak ada hari esok.

"Selamat, Moza. Kamu memang hebat!" Devon mengacungkan kedua jari jempolnya.

Moza terkekeh. "Ah, biasa aja Devon. Haha..."

"Selamat, Moza."

Moza menoleh dan mendapati Kakeknya Ragil sedang berdiri tepat disebelahnya.

"Kakek! Kakek dateng keacara kelulusan, Moza?"

Widarma mengangguk. Tentunya dia akan datang kesini. Karena ini juga adalah sekolah miliknya.

"Aaa..... Moza seneng banget!!"

Moza berhamburan memeluk Kakek Ragil dengan erat. Tak peduli orang yang dipeluknya ini keluarga kandung atau bukan. Yang pasti Moza sangat menyayanginya.

"Sekali lagi selamat ya, Nak. Semoga kelulusan kamu bisa menjadi jalan untuk meraih kesuksesan."

"Aamiin."

"Maafkan semua kesalahan cucu Kakek ya, Moza. Biar dia tenang di sana."

Moza terdiam. Ia teringat dengan sesosok orang yang diucapkan oleh Kakeknya.

Orang yang membuat hidupnya hampir hilang.

"Dia memang gak ada di dunia. Tapi dia akan selalu ada dihati Kakek dan hidup kamu, Nak."

Lagi-lagi Moza terdiam. Entahlah... rasanya terlalu berat untuk mengikhlaskan semuanya.

Apa lagi dia sendiri yang merasakannya.

"Etcie... udah lulus aja, nih. Mau ngelanjutin di mana?" Kali ini Raja yang bersuara hingga membuat suasana kembali menjadi cair.

"Hehe... Moza belum mikirin soal itu," jawabnya sembari menyengir.

"Dih, kok gitu?" Tanya Raja lagi. "Hem.... nungguin dia ya?"

"Ck! Kak Raja apaan, sih?!" Seru Moza dengan wajah yang ditekuk.

Moza tahu apa yang dimaksud oleh Raja barusan. Itulah sebabnya dia merasa malu dan salah tingkah atas perkataan Raja itu.

"Cie.... Moza baperan. Haha...."

Semua orang yang berada didekat Moza tertawa menanggapi gurauan yang keluar dari bibir Raja.

Itulah Raja. Tiada hari tanpa bercanda ria.

"Dia gak dateng, Ja?" Tanya Devon pada Raja.

Raja mengangkat bahunya. Ia tidak tahu orang yang dimaksud oleh Devon datang atau tidak.

The Bad Boy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang