Turunnya salju di kota seoul menemani malam gadis cantik yang tengah sibuk menyiapkan makan malam disebuah rumah yang sederhana namun terasa hangat.
" ini sudah pukul 8 malam. Wae appa juga belum pulang ? ",gumam gadis cantik itu, Irene.
Yah, nama gadis itu adalah Irene. Berprawakan mungil dengan wajah yang ayu. Gadis itu hanya dengan ayahnya. Ayahnya yang berprofesi sebagai supir taksi tak membuatnya malu. Karena ia menganggap bahwa segala profesi itu mulia. Ibunya yang pergi saat ia masih kecil membuat ia mandiri.
Hari ini adalah hari yang special, karena hari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke 17 tahun dan ayahnya berjanji akan pulang lebih awal. Namun sampai saat ini tidak ada tanda-tanda ayahnya datang. Hingga suara telfon memecah keheningan dirumah itu.
"Yeoboseo? "
" apa ini dengan keluarga tn.Bae?"
" ya, nuguseo? "
" kami dari seoul hospital ingin memberitahukan bahwa tn.Bae mengalami kecelakaan"
Hening, pikiran irene terasa kosong baru saja siang tadi ayahnya mengatakan akan pulang cepat. Hari ini adalah hari special baginya tapi kenapa hal ini terjadi.
In seoul hospital
Irene berlari dengan tergesa gesa sambil menangis pikiriannya kalut.
" Dimana pasien atas nama tn.Bae ? "tanya irene pada salah satu perawat rumah sakit.
"Tn.Bae ada di sebelah sana" menunujuk salah satu bilik yang ada diujung ruangan itu.Dengan langkah gontai irene berjalan kebilik itu. Ia harap segala dugaan yang ada dipikirannya salah. Ayahnya berjanji akan merayakan ulang tahunnya. Pasti ayahnya akan datang.
Dengan tangan gemetar irene membuka tirai bilik itu. Nafasnya tercekat, kakinya serasa lemas tak bertulang. Ya, yang irene duga, yang ia tak harapkan terjadi." appa? " dengan suara yang bergetar
"Appa, sedang apa kau disini ? Mengapa kau tidur disini? Ayo pulang! Hari putri kesayanganmu ulang tahun. "
" Appa, jangan bercanda. Ayo bangun. Ayo kita pulang. Aku sudah memasakanmu makanan kesukaanmu " tangis irene pecah melihat ayahnya diam, terbujur kaku dihadapannya dengan bersimbah darah. Bukan ini yang ia ingin kan untuk hari ulang tahunnya.
" Appa, mianhae, jangan menakutiku. Ayo kita pulang. Kau janji padaku akan bernyanyi dengan suara merdumu. Kau membawakan kado yang indah untukku. Bukan kado ini yang aku inginkan ayah. Bukan kejutan seperti yang aku inginkan " ucap irene sambil mengguncang ayahnya. Tanpa irene sadari ada seorang pria yang menatap irene dengan raut penyesalan yang mendalam.
Hari pun berganti hari ini adalah hari pemakaman ayah irene. Dengan mata sembab dan tubuh yang lemah irene menerima salam para pelayat. Dirinya masih belum percaya ayahnya meninggalkan ia untuk selamannya. Ia berharap ini adalah mimpi buruk yang saat ia bangun semuanya akan kembali seperti semula. Ya, mimpi buruk yang tak pernah ia harapkan.
Para pelayan sudah mulai pergi dari tempat persemayaman hingga tinggal ia sendiri dibawah lampu yang tudak terlalu terang. Ia tersenyum mengingat janji yang ayahnya ucapkan untuk hari ulang tahunnya.
Flashback on
" Appa, pulanglah cepat besok. Ya...ya..
Ya... " ucap irene sambil beragyeo didepan ayahnya
" arraseo, appa akan menyelesaikan pekerjaan secepat mungkin dan pulang kerumah "
"Benarkan?"
" tentu saja. Appa akan menyanyikan lagu khusus untukmu dengan suara appa yang merdu "
"Merdu apanya? Suara ayah sangat membuat bising. Kepalaku pusing jika ayah menyanyi " ejek irene
"Kau tau dulu teman-teman wanita ayah sangat menyukai suara ayah "
"Apa ayah tak kasian kepada mereka? Aku takut setelah mereka mendengar suara appa telingannya akan sakit"
" Dasar " jengkel ayah irene karena olokan dari puteri semata wayangnya itu. Mereka pun tertawa akibat olokan irene.Flashback off
" appa, suara mu sangat indah. Aku harap mimpi burukku akan berakhir. Lalu aku akan meminta ayah menyanyi sampai tenggorokanmu sakit" ucap irene sambil tersenyum miris.
" aku akan menyanyikannya untukmu " irene tersentak kaget dengan suara tersebut. Ia mendongakkan wajahnya dan melihat wajah itu. Wajah yang selalu memunculkan guratan kekhawatiran yang sama dengan ayahnya. Sosok yang mengingatkan ia dengan sosok ayahnya. Sosok yang selalu cerewetnya sama seperti ayahnya. Dialah sehun kekasih irene.
" kenapa baru datang?" Tanya irene dengan nada yang buat ketus
" dari tadi pagi aku menerima pelayat diluar " jawab pria itu penuh kelembutan
"Benarkah?"
"Eoh."
" sehun-a sekarang apa yang harus aku lakukan? Ini semua hanya mimpi burukkan setelah aku bangun semua akan kembali seperti semula kan? " tak tahan dengan sorot mata irene yang terlihat sedih luar biasa. Pria itu meraih tubuh mungil gadis itu kedalam pelukannya.
" irene-a ini semua bukan mimpi buruk. Meski ayahmu tidak disisimu lagi tapi ia selalu mengawasimu,melihatmu diatas sana. Aku akan selalu disisimu. Menjadi sosok ayah, sahabat, dan namja cingu yang baik untukmu "
Irene sontak menangis dengan keras mendengar ucapan sehun. Dengan suara pelan sehun menyanyikan lagu (Don't worry my deer, jo jungsuk _Do kyungsoo)tanpa mereka sadari ada seorang pria yang melihat hal tersebut dengan mata emosi
" seharusnya aku yang memeluknya, aku yang ada disisinya"batin pria tersebut lalu melangkah pergi.tbc.
Ini ff pertama author ya jadi harap dimaklumi kalau ada yang kurang.
KAMU SEDANG MEMBACA
loved you like crazy
RandomDialah pria yang menolongku tapi juga menyakitiku. aku mencintai dia. tapi rasa cintaku bukanlah cinta yang ia inginkan. " na jom bwa jwo ( tolong lihat aku ), na jom saranghae jwo ( tolong cintai aku juga ) - Chanyeol " saranghaeyo, kkeunde cinta...