# 3 I Loved You

128 11 0
                                    

"Mwo?" Sehun tentu sangat terkejut dengan ucapan irene.
"Wae? Apa yang salah? Suruh gadis yang kau cintai datang kemari"
Dengan berat hati sehun menerimanya. Dari awal dia sudah tahu jika gadis dihadapannta ini akan meminta hal tersebut.

Flashback on

"A_aku akan melakukannya"(part 2)

chanyeol yang awalnya akan pergi mendengar jawaban sehun memutuskan untuk duduk kembali.

"Kkeure? Pilihan yang sangat bagus" ucap chanyeol dengan hari senang

"Tapi meski aku memutuskannya dia tidak akan dengan mudahnya menerima itu"

"Aku sudah mengetahuinya sehun. Jadi kau tak perlu memberitahu aku hal itu. Katakan pada irene bahwa kau mencintai wanita lain"

Mata sehun membulat mendengar perkataan chanyeol. Mengatakan dirinya mencintai wanita lain akan membuat hati irene sakit. Ia tak bisa melakukan hal menyakiti irene adalah hal yang sangat amat sehun hindari. Tapi kini karena perintah gila chanyeol ia harus mengatakan bahwa ia mencintai gadis lain.

" aku tidak bisa melakukan hal itu"

"Wae? Kenapa kau tidak bisa"

"Aku tidak bisa menyakiti hati irene"

Chanyeol tertawa sinis mendengar ucapan sehun.

"Kau tidak bisa? Baiklah kalau begitu. Jaga adikmu baik-baik. Mungkin setelah ini kau mendapat telpon dari rumah sakit."

Pikiran sehun sudah kalut ia ingin menolak perintah chanyeol tapi jika ia menolak maka nyawa adiknya adalah taruhannya.

"Baiklah"

Senyum kemenagan mengembang diwajah chanyeol.

"Jika irene mengatakan ingin menemui wanita itu. Telfonlah krystal. Aku sudah bekerja sama dengannya"

"Krystal? Apa kau gila?"

"Ya, dengan adanya krystal yang terobsesi dengan mu memudahkan semua rencana kita"

Flashback off

Tak lama kemudian datanglah gadis cantik dengan wajah dingin dan gaya anggunnya menuju meja sehun dan irene.

"Halo" sapa krystal sinis kepada irene
"Apa dia gadis yang kau cintai sekarang?" Irene tak membalas sapaan krystal. Tatapan gadis cantik itu masih ia tunjukkan ke sehun.
"Ya dialah orang yang aku cintai. Jadi sekarang jangan temui aku dan jangan hubungi aku lagi" sakit sangat sakit yang dirasakan hati irene. Hatinya hancur mendengar kalimat itu dari mulut sehun. Ia mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya tumpah. sehun pun bangkit dari duduknya lalu menggenggam tangan krystal seraya pergi sana.
Krystal tersenyum mengejek kepada irene yang melihat dirinya berpegangan tangan dengan sehun. Hati irene bagaikan teriris. Melihat genggaman tangan sehun kepada krystal. Tangan yang selalu menggenggam tangannya, tangan yang menghapus air matanya kini telah menggenggam tangan lain. Kini tangan sehun sudah tudak bisa ia gapai lagi.

"Ani, andwe"

Dengan terburu buru irene berlari mengejar sehun. Dilihatnya sehun yang akan masuk kedalam taksi bersama krystal. Irene menggedor jendela taksi itu. Dengan wajah yang berurai air mata
"Sehun-a mianhae, ini semua salahku maafkan aku. Tapi jangan begini. Jangan tinggalkan aku sendiri. Jang lepas tanganku. Aku mohon, sehun-a"

Hati sehun bagaikan teriris mendengan permohonan irene. Kenapa gadis itu meminta maaf kepadanya. Kenapa gadis itu mengatakan ini semua salahnya. Tapi apa yang bisa sehun lakukan. Ia hanyalah seorang anak yatim piatu yang tak memiliki kekuatan apapun untuk melawan chanyeol. Yang seorang chaebol. Sehun memalingkan wajahnya. Matanya merah menahan tangis yang bendung. Melihat tangis irene adalah hal yang menyakitkan untuknya.

Taksi yang membawa sehun pun pergi. Irene mengejarnya meski itu semua sia-sia hingga dirinya harus terjatuh.

"Sehun-a jangan pergi, jangan tinggalkan aku, jangan lepas tanganku    
Sehun-a kembalilah" tangis irene begitu memilukan. Apa kurang ayahnya meninggalkannya hingga sekarang sehun pun meninggkal dirinya demi wanita lain.

Tak jauh dari tempat irene ada seorang lelaki yang memperhatikan irene dari dalam mobil.
"Mianhae" ucapnya pada irene. Meskipun tak akan irene dengar.

Dengan langkah gontai irene kembali kerumahnya. Mengapa semua kejadia buruk ini harus terjadi dalam satu waktu. Dia tak bisa menanggung semua sendirian ia hanya seorang remaja berusia 17 tahun. Apa tuhan tidak terlalu kejam kepadanya?

Irene terduduk lemas dikamar ayahnya. Hari datang masalah bertubi-tubi kepadanya. Ia diputuskan sehun dan harus pindah dari rumah yang selama ini ia tempati.

Setelah sedikit lama termenung ia berjalan ke lemari ayahnya. Bau ayahnya langsung menyeruak dari dalam lemari itu. Ia ambil satu kemeja favorit ayahnya. Ayah mengatakan jika ia menggunakan kemeja itu ia akan tampak tampan.

"Ayah, apa yang harus aku lakukan?"
"Dia juga meninggalkanku. Semua orang meninggalkanku. Apa salahku ayah?" Menetes kembali air mata irene
"Aku bahkan memohon kepadanya. Memintanya untuk tetap disampingku dan menggenggam tanganku. Tapi mengapa dia tetap pergi?" Irene terduduk sambil menangis dalam sunyi. Kini ia tidak memiliki siapapun. Mereka yang berjanji untuk selalu disampingnya pun meninggalkannya sendiri.
Irene mengambil telponnya jarinya menekan tombol yang ia hafal luar kepala dengan ragu ia menelepon. Telefon itu terhubung. Pria itu mengangkatnya. Pria yang irene cintai mengangkatnya.

"Sehun-a aku mohon jangan tutup telfonnya. Tak apa kau tak ingin mendengarku. Ani, kau tak perlu mendengarnya. Aku hanya ingin merasakan meneleponmu, bercerita kepadamu untuk terakhirnya" ucap irene parau

Sehun yang diseberang sana baru akan mematikannya sambungan telfon itu mengurungkan niatnya.

"Aku tidak baik-baik saja setelah semua itu sehun.Aku hancur. Aku terlalu mencintaimu, sehingga aku tidak bisa melupakanmu. Setelah mengetahui semuanya aku membenci kenanganku bersamamu, setelah kehilanganmu semuanya menjadi tidak berarti" irene tertawa miris akankan semuanya berakhir seperti ini.
"Bahkan setelah kau menyakitiku. Aku tidak dapat membencimu. Ini lucukan? Bagiku hanya ada kamu. Aku tahu apa yang sedang aku katakan membuatku terdengar seperti orang bodoh, tidak masuk akal sama sekali. Aku tahu semua itu. Kau ingat? Kau berjanji akan menyanyikan lagu jika aku memintanya bukan?" Irene menangis lagi. Tangisan itu sangat menyakitkan untuk sehun dengar rasanya sehun seperti akan gila mendengar betapa pilunya tangisan itu. Ia ingin berlari ke irene mengatakan semua itu tidaklah benar.
"Setelah kau meninggalkanku saat itulah duniaku berhenti. Duniaku berakhir. Meskipun aku berusaha keras menghilangkan rasa cintaku mengubahnya menjadi benci. Tapi tetap saja kau tidak dapat melakukannya. Aku tidak bisa sehun-a"

"Tidak apa jika kau mencintai gadis itu. Tapi jangan suruh aku pergi. Aku tak apa jika harus satu langkah dibelakangmu. Menatapmu dari belakang. Aku bisa lakukan itu. Tapi aku mohon jangan tinggalkan aku."

"Aku mohon pergilah irene. Lupakan aku jangan ganggu aku lagi"

Jawaban singkat sehun mampu membuat irene membeku.  Dan setelahnya irene menangis keras hingga beberapa menit. Hingga akhirnya ia terdiam melamun

"Arraseo, akan aku lakukan apa yang kau mau. Terima kasih karena telah bertemu denganku. Bersamamu adalah hal terindah dihidupku. Jika setelah ini kita bertemu kembali mari kita saling melupakan. Untuk terakhirnya aku ingin katakan aku sangat mencintaimu meski kau cinta dia" irene menutup telfon itu mengakhiri percakapan yang mungkin sudah tidak akan terjadi lagi.

Diseberang telfon sehun juga menangis. Air matanya turun deras tak mampu ia tahan lagi.

"Aku juga sangat mencintaimu. Aku tidak mencintai dia" lirih sehun

Tbc

Pas baca part ini aku rekomendasi sambil dengerin lagu i'm not okay-chen ost missing 9

loved you like crazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang