Dengan langkah pelan irene berjalan dengan membawa tas besar berisi pakaiannya. Matanya menatap kosong kejalan yang ia lalui. Yah, irene harus keluar dari rumah yang ia tempati selama ini, yang mempunyai banyak kenangan tentang ayahnya.
Malam ini terasa sangat dingin. Karena memang awal musim dingin dikota itu. Butir butir salju jatuh diatas kepala gadis cantik itu. Kulitnya yang putih terlihat pucat karena cuaca dingin.
"Ayah, salju pertama sudah turun. Apa yang kau lakukan disana?" Lirih irene. Ia berjalan hingga sampai ke halte bus. Ia tak memiliki tempat untuk bermalam saat ini.
Tanpa irene sadari sejak ia keluar dari rumahnya ia diikuti oleh mobil hitam. Pengemudi mobil itu adalah chanyeol. Sebenarnya sebelum chanyeol tak sengaja menabrak ayah irene. Chanyeol sudah mengenal irene.
Flashback on
Seorang bocah kecil laki-laki meringkuk disebuah ruangan tempat pemakaman. Wajah bocah laki laki itu datar sangat datar tanpa ekspresi apapun. Hingga suara manis gadis kecil terdengar ketelinga bocah laki laki itu.
"Oppa? Apa yang kau lakukan disini?"
Tanya gadis kecil itu yang mempunyai mata indah itu dengan polosnya
"Siapa yang ada difoto itu oppa?"tanya gadis itu dengan rasa penasaran
"Mereka orang tuaku. Sekarang kau mengetahuinya bukan jadi pergi" jawab bocah laki laki itu dinginAwalnya gadis itu merasa sedikit takut kepada bocah laki laki itu.
"Namaku irene, oppa. Aku tidak akan pergi. Ayah bilang jika sendiri itu tidak menyenangkan karena itu aku akan menemani oppa sampai ayah menjemputku." Ucap irene penuh keyakinan dan serius hingga membuatnya semakin imut.
"Kau janji takkan pergi?"
"Ya, tentu saja. Jika aku pergi oppa hanya perlu memanggil namaku"
Mata bocah laki laki itu menatap penuh minat ke kalung yang melingkar indah dileher gadis itu. Irene menyadari hal itu.
"Kalungku bagus bukan oppa?"
"Eoh, yeppo"
Irene tersenyum.
"Ibu yang memberikannya kepadaku sebelun pergi ia bilang kalung ini bisa menjagaku dimanapun aku berada. Apa oppa menyukainya?"
"Eoh, aku menyukainya"
"Kalau begitu aku akan memberikannya kepada oppa"
"Wae?"
"Jika nanti aku tidak dapat bertemu oppa. Aku bisa mengenali oppa"
"Benarkah?"
"Eoh, kalung itu akan menjaga oppa. Jadi sekarang oppa jangan takut apapun oke?"
"Oke. Tapi saat kau melihatku. Kau harus mengenaliku. Janji?"
"Janji"
Bocah laki laki yang sejak tadi berbicara dengan irene kecil adalah chanyeol kecil. Hari itu orang tua chanyeol dibunuh oleh musuh perusahaan keluarga chanyeol. Karena ayah chanyeol adalah anak tunggal dan chanyeol masih kecil dan perbuatan petinggi perusahaan ayahnya yang berkhianat. perusahaan ayahnya diambil alih oleh
Musuh perusahaannya sendiri.Flashback off
Karena janji itu kini chanyeol bertekat untuk menjadikan irene milikknya. Sudah cukup selama ini irene mengenal chanyeol sebagai teman sehun. Sudah cukup selama ini irene tak mengenalinya.
Chanyeol berjalan kearah irene.
"Irene-si, apa yang kau lakukan disini?"
"Eoh, chanyeol-si aku...." irene terlihat bingung harus menjawab apa.
"Kenapa irene-si membawa tas sebesar ini?"
"Sebenarnya, hari ini aku harus keluar dari rumah yang aku tempati selama ini" jawab irene ragu.
"Lalu chanyeol sendiri sedang apa disini?"
"Ah, aku tak sengaja melihatmu disini. Jadi aku datang menyapamu. Jika irene-si tidak mempunyai tempat bermalam kau bisa tinggal dirumahku"
"Ne? Ah, tidak papa saya baik baik saja. Saya takut merepotkan chanyeol-si"
"Gwenchanayeo, aku hanya sendiri dan tempat tinggalku luas jadi itu terasa sedikit menakutkan bagiku.ayolah"
"Arraseoyeo"
"Kalau begitu ayo. Sekarang sangat dingin"
"Ne"
"Irene-a sekarang aku takkan melepaskanmu. Sudah cukup kau tak mengenalku selama ini. Sekarang kau akan selalu menjagamu" batin chanyeol.
Keheningan menyelimuti mereka berdua. Keadaab itu pun membuaf mereka gugup satu sama lain. Hingga akhirnya chanyeol yang tak tahan akan keheningan didalam mobil itu pun mengawali pembicaraan dengan irene.
"Apa kau masih berpacaran dengan sehun?" Tanya chanyeol
"Ani, kami sudah putus. Dia sudah mencintai perempuan lain" jawab irene sambil tersenyum miris
"Ah, mian" (aku sudah mengetahuinya irene. Tenang saja sekarang ada aku bersamamu. Takkan ku biarkan siapapun membuatmu sedih)
"Gwenchana, kau tidak salah" balas irene sambil tersenyum manis kepada chanyeol
Chanyeol menatap irene dengan tatapan yang sulit diartikan.
(Bisakah dia selalu tersenyum seperti itu kepadaku. Hanya kepadaku saja)
" jika sehun tidak dapat melindungi dan menjagamu, maka aku yang akan melindungimu" ucap chanyeol bersungguh sungguh
Irene terdiam menatap dalam mata chanyeol. Entah kenapa menatap mata itu ia merasa hangat seakan telah mengenal chanyeol dahulu
"Bisakah kau berjanji tidak akan meninggalkan ku? Bisakah kau terus berjanji untuk tidak akan pernah melepas tanganku? "
"Aku takkan meninggalkan mu. Aku akan selalu menggenggam tanganmu, melindungi mu. Jika sehun terlalu bodoh karena meninggalkanmu dan melepas tanganmu maka aku tidak akan melakukannya sebelum kau sendiri yang meninggalkanku"
(Aku takkan pernah melepaskanmu irene bahkan sampai aku matipun)
chanyeol menghentikan mobilnya sejenak ia menggenggam tangan irene
"Kau bisa memercayaiku."
Chanyeol menarik irene untuk masuk kedalam pelukannya. Irene membalas pelukan chanyeol sambil menangis.
"Menangis lah tapi setelah ini kau harus berjanji padaku untuk tidak menangis hingga seperti ini"
Irene mengangguk dalam pelukan itu.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
loved you like crazy
RandomDialah pria yang menolongku tapi juga menyakitiku. aku mencintai dia. tapi rasa cintaku bukanlah cinta yang ia inginkan. " na jom bwa jwo ( tolong lihat aku ), na jom saranghae jwo ( tolong cintai aku juga ) - Chanyeol " saranghaeyo, kkeunde cinta...