“I want… to wake up with you next to me again. Every morning. And I want you to sleep by my side every night.”
_______________
Pagi itu, Bitha benar-benar terjaga di samping Junmyeon yang tertidur dengan nyaman dihadapannya.
Ia tidak pernah menyangka, setelah 6 tahun berlalu ketika ia pikir ia sudah benar-benar kehilangan sosok Junmyeon-nya, kini ia bisa kembali melihatnya, saling bersentuhan, dan menggenggam tangan satu sama lain. Walaupun semua sudah tidak pernah sama lagi.
Bitha menyentuh dengan lembut pipi Junmyeon seakan akan ia menyentuh mutiara paling berharga di dunia. Ia mengusap alisnya yang tebal, mengecup matanya dan memutuskan jarak di antara keduanya karena dahi mereka yang bersentuhan.
"Junmyeon, really, it's all right. Whatever your reason is for leaving me, it doesn't matter anymore. Like I said, it's all in the past. "
Bitha tidak bisa terus melihatnya seperti ini. Junmyeon terus mengigau dalam tidurnya. Memanggil namanya dengan penuh kesakitan dan melihatnya seperti itu benar-benar menghancurkan dunianya.
Karena seperti ini bukanlah Junmyeon yang pernah ia kenal.
" ughh hummm"
" I'm sorry..."
" I left you for the selfish reason because I wanted more."
Dan Junmyeon menangis dalam tidurnya.
Mungkin itu adalah hal yang ingin ia katakan pada wanita tersebut ketika ia dalam kondisi sadar. Ia ingin namun hanya saja ia tidak mampu.
Seakan Bitha tersadar, jika ia bukanlah orang yang paling terluka di sini. Ia tidaklah satu-satunya orang yang hidup dalam penuh kesakitan selama ini.
Karena nyatanya, Junmyeon juga merasakannya. Mereka sama-sama terluka. Tidak peduli siapa yang paling terluka disini namun luka itu masih akan tetap terus ada.
Bitha diam sejenak, memejamkan matanya dan berpikit jika ia harus mengakhiri rasa sakit ini.
Ia tidak ingin membebankan rasa bersalah pada Junmyeon, ia ingin mengangkat rasa sakitnya dengan memaafkannya.
" Junmyeon-aa listen, I have forgiven you already. I don't want you to be eaten by your guilt. Now I understand, You didn't mean to hurt me, But I got hurt anyways. Yes, you hurt me so badly and that's okay, because now I'm happy. I'm really happy now. And so you should"
Karena, ia ingin menyudahi semua ini dengan melupakan masa lalunya. Melupakan semua rasa sakitnya, dengan jalan menempuh hidup baru yang lebih bahagia.
Bitha mengusap air matanya yang jatuh diujung matanya. Ia ingin bahagia.
Ia mengerti Junmyeon lebih baik dari dirinya sendiri. Ia harusnya saat itu tahu kenapa Junmyeon pergi meninggalkannya. Dan perlahan ia mengerti terlepas akan yang terjadi kala itu.
Karena lelaki itu ingin lebih. Di saat Bitha pikir sudah lebih dari cukup asal mereka bersama memiliki satu sama lain. Tapi hal itu berbeda bagi Junmyeon.
Ia memiliki orang tua yang menaruh harapan besar padanya. Ia memiliki negara yang harus ia pimpin.
Karena mungkin, ya mungkin karena itu adalah asumsi sepihak dari Bitha
Ia hanyalah batu kerikil bahkan jalan rusak yang ada dia dihidup Junmyeon, yang hanya akan menghambat jalannya.
Karena saat itu yang harus ia lakukaan hanyalah berputar balik ataupun menempuh jalur yang lebih baik dan mudah.

KAMU SEDANG MEMBACA
COSMIC RAILWAY
RomanceDo you want us to start dating again? Like hold hands, kiss, fuck and married again?