COSMIC RAILWAY

5.

" I want to be alone..
but i don't want to feel lonely"

___________

Tidak setiap orang yang sendiri itu merasa kesepian.

Junmyeon dulu menyukai sepi, karena baginya sepi itu tenang dan sepi itu damai.

Tapi ia baru tahu..

Jika sendiri dan kesepian semenyakitkan ini.

Ia selalu susah tidur saat tengah malam dan berakhir duduk di balkon dengan rokok yang mengepul ditangannya. Karena dengan merokok ia merasa lebih ringan, karena setidaknya ada rokok yang selalu ada menemaninya.

Menjadi saksi bagaimana menderitanya dia selama ini akan rasa bersalah dan penyesalannya selama bertahun-tahun.

Dan rasa itu terasa lebih buruk saat malam menjelang.

Saat ia duduk sendirian...

Dengan sisa sisa putung rokok dan sebotol wine yang kosong.

Ia memejamkan matanya rapat-rapat

Lalu menghela nafas kasar, membuka pesan yang dari mantan istrinya, Bitha.

"if you ever give up on me & walk out of my life, i will never open the door for you again. once i learn how to be ok without you, i no longer need you in my life. i'm not something that you can pick up & put down whenever you want to. End of the story"

Dan dalam hitungan ketiga

"Praankkk"

Ia melemparkan handphone nya dengan kencang ke sembarang arah dan meremas rambutnya kasar.

Ia Frustasi dan Ia lelah

Frustasi karena ia merasa telah melakukan yang terbaik yang ia bisa tapi berakhir sia-sia dan membuat semua hal menjadi lebih buruk

Lelah akan penolakan yang sama berulang kali, dan lelah untuk diingatkan untuk menjauh karena satu-satunya wanita yang paling ia inginkan kini berubah menjadi membencinya.

Kini bahunya bergetar hebat, ia telah menahan semua ini terlalu lama dan runtuhlah pertahanannya selama ini.

Junmyeon menangis

Dalam diam

Dalam gelapnya ruangan

Karena ia sadar, ini saatnya ia berhenti

Berhenti untuk menyakiti dirinya sendiri dan wanita itu

Dan memulai untuk menemukan kebahagiannya yang lain

Yang entah bagaimana itu caranya dan darimana asal bahagia itu

Karena baginya,

Bahagianya adalah Bitha

Bersama Bitha ia bahagia

Mungkin benar

Jika Tuhan tidak membiarkannya untuk bahagia

Karena ia dengan bodohnya