"yahㅡ"
"ya nggak lah bang! Gue incer Somi dari tahun lalu aja belom dapet-dapet. Masa gue mau move on gitu aja hehehe"
Gue menghela nafas kasar. Antara lega dan emosi
"mana mau juga Somi sama cowok macem lo"
"abang ngeremehin gue ya? Gini-gini gue ganteng tau, banyak yang incar. Kebanyakan malah dari angkatan abang"
"bomat ah. Gue banyak urusan"
Gue jalan ninggalin Daehwi yang ngomel-ngomel nggak jelas dibelakang karena gue tinggal
🍁
"Kak Woojin!"
Gue noleh, dan ngeliat Natha yang lagi nahan gue sambil ngegenggam lengan gue
"kenapa?"
"akuㅡ mau ngobrol sebentar"
🍁
"Kak Woojin beneran nolak Nadine, karena aku?"
"kamu tahu dari mana?"
"tadi Nadine bilang ke aku mau nyatain perasaannya sama Kak Woojin, aku berniat nyusul, tapi takut ganggu. Jadi aku nungguin Nadine di kelas. Dia balik sambil nangis dan sampai sekarang nggak mau ngobrol sama akuㅡ"
Ah bego! Sekarang gue malah ngancam persahabatan Natha sama Nadine. Gue harus gimana lagi Ya Tuhan?!
"malam itu, pas Kak Woojin ngomong gitu ke aku, yang paling pertama aku pikirin emang Nadine. Aku tahu dia suka sama Kak Woojin dan aku bingung harus gimana nantinyaㅡ"
"maafin gue Nat, gue emang cowok terbego yang pernah ada. Gue udah ngerusak pertemanan lo dan Nadine gara-gara perasaan iniㅡ"
"aku ngerti kok kakㅡ"
Gue natap Natha yang lagi nunduk di depan gue
"maafin aku juga karena udah ngerusak hubungan Kak Woojin sama Kak Guanlinㅡ"
"tapi, aku paham banget. Ini masalah perasaan, dan nggak mungkin kita ngebohongin perasaan kita sendiriㅡ"
Gue diam sebentar. Ternyata tanpa gue sadari, apa yang Natha rasain ternyata mirip dengan apa yang gue rasain, walaupun dalam kasus yang berbedaㅡ
"iya. Disini yang salah cuma keadaan. Gue udah jatuh cinta di saat yang salah. Gue sayang sama lo di saat yang salah, yang membuatnya jadi semakin rumitㅡ"
Gue ninggalin Natha yang masih berdiri mematung di tempatnya tadi
"jadi gue bakalan mendam perasaan ini dulu. Sampai gue nemu keadaan yang tepat buat kembali sayang sama loㅡ"
"Dan untuk sekarang, lo nggak usah peduliin gue dan perbaikin hubungan lo dengan Nadine, dan Guanlin karena gue nggak mau lo sakit karena Guanlin"
🍁
"hunㅡ"
"gua gapapa anjir. Sans ae hahaha"
"bego. Lo nggak bisa akting dan nggak bakat buat bohong, jadi jangan pernah pura-pura ketawa di depan gue"
Jihoon senyum sambil natap gue. Dia nepuk pundak gue pelan
"jin, gue gapapa. Nggak usah peduliin gueㅡ"
"mana bisa gue nggak peduliin lo bego. Lo itu sahabat gueㅡ"
"jin. Nadine sukanya sama lo, bukan sama gue. Dan gue nggak berhak marah dan nggak terima karena pilihannya dia, iyakan?"
Gue diam. Kata-kata Jihoon emang bener, tapi kok gue kayak nggak bisa terima itu yah?
"gue mau lo bahagiain Nadine jin. Karena dia lebih milih loㅡ"
"gue nggak bisa sama Nadine hun. Gue suka sama Natha, dan lo tahu itu"
"iya yahㅡ" Jihoon menggaruk kepalanya
"sekarang giliran lo hunㅡ"
"maksud lo?"
"Nadine suka sama gue, dan gue nggak bisa nerima dia karena gue sayang sama orang lain. Dan dia pasti lagi sedih banget sekarangㅡ"
"lo suka sama dia kan? Buktiin kalau lo sayang sama dia, perjuangin dia. Lo harus selalu ada buat dia hun. Bikin dia nyaman biar dia bisa ngebalas perasaan lo ke dia"
Jihoon natap gue, dan perlahan senyumannya ngembang
"kalau gitu, kita sama-sama berjuang jin. Gue nggak mau sendirianㅡ"
"pasti! Gue bakalan ada buat Natha, dan mastiin dia baik-baik aja. Kalau perlu ngejauhin Guanlinㅡ" gue ngebalas senyum ke Jihoon
"kalau gitu, gue titip adek gue yah jin. Jangan biarin Guanlin bikin adek gue nangisㅡ"
"lo nggak bilang gitu pun, gue pasti ngejaga Natha. Pastiㅡ"
🍁
Tbc.
Jangan bosan baca yah. And please vomment guys
Luv luv~
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust [Park Woojin] #ProsesPengeditan
Fanfic"Lo lebih percaya dia atau gue?" "aku percaya, tapi hati aku lebih milih dia" *cerita ini sedang dalam proses editing, mohon maaf atas ketidaknyamanannya Park Woojin, Trust 2k18