04

853 83 46
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.

Sekarang, disinilah Cai Xukun dan Wang Ziyi dihadapan Zhou Rui menunggu sang kepala sekolah mengeluarkan kata-katanya. Sementara disebelahnya Qin Fen sibuk mengelus bahu Rui agar si cantik tidak marah.

Rui memejamkan matanya dan menghela nafasnya kemudian berbalik menatap kedua 'tersangka' itu.

"Kau, Cai Xukun. Bukankah kita sudah membicarakan ini sejak beberapa hari yang lalu? Dan kau, Wang Ziyi. Seberapa nakalnya keponakanku harusnya kau bisa menahan diri" Rui masih setia menatap tajam keduanya

Xukun memutar matanya jengah, bagaimana dia bisa lupa pertengarannya dengan sang paman.

"Sudahlah, Rui. Kita bisa membuat ini lebih mudah. Untuk kau Xukun, tolong jaga sikap mu. Aku tak masalah dengan semua rumor yang beredar disekolah tapi untuk ini ku mohon hentikan. Wang Ziyi itu guru di sekolah kita. Dan kau Wang Ziyi, ku harap ini adalah yang pertama dan terakhir" Ujar Qin Fen final. Ia tak ingin melihat kekasihnya semakin pusing.

Setelah memarahi keduanya, Fen membawa Rui ke kamarnya sementara Ziyi dan Xukun masih duduk di sofa ruang tamu tempat mereka diintrogasi.

"Baiklah, Cai. Aku rasa ini yang pertama dan terakhir, aku memang terlalu bodoh untuk jatuh keperangkapmu"

"Akui saja kau memang menginginkanku, Wang. Bahkan tanpa perlu ku jebak juga kau sudah tertarik padaku" Xukun mendekatkan wajahnya di hadapan Ziyi, membuat nafas mereka saling beradu. Menyapu wajah lawan bicara masing-masing

Ziyi dengan pelan mendorong dahi Xukun dengan jari telunjuknya, menjauhkan wajah si cantik darinya

"Stop it, Cai. Aku masih lebih tertarik dengan dada sintal perempuan" Ziyi bangkit dari duduknya, merapikan pakaiannya

"Aku akan pulang sekarang, Sampaikan salamku pada Mr. Zhou dan Mr. Qin"

Sepeninggal Ziyi, Xukun memamerkan smirknya. Wang Ziyi memang berbeda dari partner one night standnya yang lain.

"Kita lihat saja ketika nanti penismu memasuki lubangku. Apa kau masih lebih tertarik pada dada sintal perempuan atau tidak"



~Pretty Little Seducer~



"Anak pembawa sial"

"Karna melahirkan kau, istriku jadi meninggal"

"Papa, duibuqi"

"Diam kau anak sialan"


"AAAKKHHH" Xukun terbangun dengan peluh membasahi tubuhnya. Mimpi yang sudah lama tidak pernah ia alami selama bertahun-tahun kembali menghantuinya

"Sialan, kenapa aku harus bermimpi hal itu lagi"

Krreekkk

Pintu kamar Xukun terbuka, menampilkan sosok pamannya yang terlihat setengah mengantuk. Rui menghampiri tempat tidur Xukun, dan duduk ditepinya

"Kau kenapa heum?" Rui mengelus surai blonde keponakannya. Suara teriakan Xukun membangunkannya. Ia yakin pasti terjadi sesuatu pada keponakannya.

Xukun memeluk pamannya, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang paman

"Aku bermimpi itu lagi paman" Perlahan tubuh Xukun terasa bergetar pelan dalam pelukan Rui. Ia menangis

"Sssstt... Sudahlah, paman sudah ada disini. Kau tidak perlu takut. Lagipula itu cuma mimpi, paman akan tetap melindungimu dari Dia"

Pretty Little SeducerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang