BANGUNAN TUA KAMPUS

48 2 0
                                    

                        INDIGO

           

      BANGUNAN TUA KAMPUS


Tuk,,,,,Tuk,,,,Tuk

    Seorang gadis dengan rambut coklat panjang sepinggang berlari menaiki tangga menuju suatu tempat. Ia berhenti sejenak sambil menarik nafas dan menatap secarik kertas di tangan nya dan memandang sebuah bangunan di depannya dengan bertuliskan.

(KOMUNITAS PENELITIAN SINEMATOGRAFI ).

       Gadis dengan dress putih sebatas lutut itu berdiri di depan pintu kayu dengan tas pinggang  berwarna hitam motif bunga ragu untuk memasuki komunitas itu.

Kreet,,,,

    Akhirnya ia membuka pintu kayu itu dengan pelan hingga terbuka sedikit ia mengintip dari celah tersebut. Pertama yang ia lihat dengan mata bulat hitamnya tiga pemuda duduk di meja dengan posisi dua pemuda ,yang satu  memegang kartu bridge sambil  menghadap satu pemuda yang duduk di sofa yang saling berhadapan .

"Tujuh sekop ". Kata pemuda dengan warna mata iris  biru dan rambut hitamnya tersusun dengan rapi terpadu dengan kulit tan nya terlihat begitu cool dan tampan.

"Aish tidak lagi! ". Balas satu pemuda dengan pasrah sambil melempar kartu bridge itu ke meja dengan kasar.

"Ini memuakkan, sungguh konyol ". Marah satu lagi pemuda dan melemparkan uang keatas meja dengan marah . Gadis itu hanya memandang apa yang mereka lakukan dari celah pintu kayu.

     Hingga kedua pemuda tadi membuka pintu dan keluar dari ruangan itu dengan kesal bercampur marah tanpa memeperdulikan keberadaan gadis tersebut ,sedangkan pemuda beriris biru itu menidurkan badan nya kesofa yang ia duduki sebelumnya . Gadis itu melangkah memasuki ruangan komunitas itu dan menutup pintu.

"Anu,,,, mungkinkah kau yang bernama Devon Luvianco  ? ". Tanya Gadis itu pada pemuda yang tidur membelakanginya.

"Tak ada kata mungkin pada diriku ".Jawab pemuda bernama Devon itu dengan datar masih dengan posisi tidur menyamping.

"Aku mendengar tentangmu dari para senior di klubku,  mereka bilang kalau kau memiliki semacam kekuatan supranatural  dan tahu banyak tentang penampakan macam macam hantu ". Jelas gadis tersebut berdiri dengan canggung di dekat meja yang berada di depan sofa.

"Siapa namamu dan dari mana kau berasal ". Tanya Devon dengan dingin pada gadis tersebut .

"Namaku Jenny Fry. Aku dari fakultas,,,".

"Cukup namamu saja ". Sahut  Devon sebelum Jenny menyelesaikan ucapanya membuatnya mengerutkan dahi. 

"Eh,,,baiklah ". Balas Jenny dengan raut bingung pada pemuda yang ada di depan nya .

"Jadi ada urusan apa denganku? ". Tanya Devon dengan memejamkan matanya.

"Kalau begitu, bisakah kau tetap menyimpan apa yang kuceritakan Ini sebagai rahasia ". Balas Jenny membuat Devon membuka mata biru nya meski masih membelakangi Jenny.

"Memangnya kenapa? ". Tanya nya.

"Sebab Ini tentang sesuatu yang terjadi di bangungan tua kampus ". Jelas Jenny. Membuat Devon membalikkan badan dan duduk di sofa menghadap Jenny yang masih berdiri memandangnya .

"Kejadiannya sekitar dua minggu lalu". Ucap Jenny dengan menyerahkan foto kepada Devon yang mendengarkan ceritanya dengan penasaran.

"Pada malam pesta perpisahan para senior, kami mengadakan semacam uji nyali. Lalu enam dari kami masuk kebangungan tua itu ".

Flashback

"Jadi Ini,,,,, ruangan terlarang itu ". Ucap Jenny pada ke tiga temannya yang sedang melihat sekeliling  dengan senter yang di bawa masing masing.

    Satu pemuda mendekati sebuah piano tua yang berada di tengah ruangan dan menekan tut pada piano yang sudah rusak .

"Ah Ini gak seru ". Ucap nya setelah menekan tut pada piano tua yang sudah tak berfungsi lagi.

Buukk....

   Mereka berempat  kaget mendengar suara benda jatuh dengan keras tapi tak ada apapun membuat bulu kuduk keempat orang itu merinding.

"Apa barusan yang kudengar itu,,, ada apa Ini ". Ucap pemuda yang lain dengan senternya mencari sesuatu yang jatuh itu pada wanita yang ada disampingnya .

"Ayo kita berfoto dan lekas keluar dari sini ". Sahut wanita tersebut dengan ketakutan pada mereka semua .

"Ayo berfoto didepan piano ". Ajak pemuda yang berada di dekat piano itu, dan ia melangkah mendekati teman teman nya untuk memotret mereka.  

    Setelah ia melangkah menjauh terdapat bayangan sosok wanita berambut sepinggang di belakangnya  tak lama sosok itu lenyap seketika.

"Tunggu,,, apa yang barusan ?".  Tanya wanita itu pada pria yang ada disampingnya sambil mengucek matanya berharap apa yang ia lihat hanya ilusi saja .

"Tak mungkin ". Sahut pemuda yang ada disamping nya dengan ketakutan yang kebetulan juga melihat sosok wanita tersebut .

     Tiba tiba bulu kuduknya merinding. Pria itu merasakan sesuatu yang tidak beres dibawah antara kedua kakinya. Tiba tiba muncul tangan pucat dan berkuku panjang hitam keluar dari dalam lantai kayu. Pria tersebut melihat dan melototkan kedua matanya tiba tiba  tangan itu mencengkram salah satu kaki nya.

"Whoaaaaaaaa ".

End Flashback 

TBC,,,,,,,

    Jangan lupa VOTMENNT ya,,,            da FOLLOW akun author

                        Makasih.....

INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang