KERASUKAN

28 2 0
                                    


                         INDIGO

                   KERASUKAN


"Seperti yang kau lihat dia benar benar lemah ". Ucap Jenny pada Devon yang sudah berada di ruang rawat Rena.

     Rena tidur di tempat rawat dengan infus di samping ranjang yang menyambungkan pada tangannya . Tatapan matanya kosong seakan tak mempunyai semangat hidup ia seperti mayat hidup dengan muka pucat basi .

"Dokter bilang kalau kodisinya tetap seperti Ini,nyawanya bisa dalam bahaya. Penyebabnya masih belum di ketahui ". Jelas Jenny perihatin melihat kondisi  temannya Rena yang sedang tak  berdaya berbeda dengan kesehariannya  .

"Seperti yang kuduga ". Balas Devon setelah melihat keadaan Rena. Tiba tiba tubuh Rena kejang kejang dengan mata melotot.

"Rena ". Ucap Jenny melihat kondisi Rena.

    Devon menatap tajam dengan mata biru nya dengan teliti pada tubuh Rena yang sedang mengejang mencoba berkomunikasi dengan sosok wanita yang ada didalam tubuh Rena.

"Begitu, Jadi itu yang menimpa kau ". Devon menatap dengan datar pada arwah yang ia tahu orang gadis seumuran dengannya.

"Seperti apa rupa orang itu? ". Tanya Devon mencoba berkosentrasi agar lebih mudah berkomunikasi dengan arwah wanita tersebut . Semua itu tak luput dari pandangan Jenny.

       Mereka berdua berhenti pada halte bus dengan Jenny duduk di bangku sambil melamunkan sesuatu dan  kebetulan sepi karena sudah menjelang malam dengan Devon bersandar di tiang halte memikirkan apa yang sosok gadis itu katakan padanya.

"Apa Rena bisa di selamatkan  ". Tanya Jenny yang sudah tak tahan ingin ia tanyakan dari tadi pada Devon  .

"Temanmu telah di rasuki arwah yang sudah mati. Dia seorang gadis muda yang telah di bunuh ". Jelas Devon dengan bersandar nyaman.

"Di bunuh ". Jenny terkejut mendengar penjelasan Devon.

"Arwah tersebut biasanya akan gentayangan di tempat dia mati, atau ditempat mayatnya berada ".

"Itu artinya ". Balas Jenny mengerti apa yang di ucapkan Devon.

"Gadis tersebut di bunuh didalam bangunan tua itu ,atau mayat mereka masih tersimpan disana ". Timpal Devon dengan jelas sambil melirik Jenny yang menganguk mengerti penjelasan Devon.


TBC,,,,,

Akhirnya BAGIAN tiga selesai juga,,,,

        

   Jangan  lupa VOTMENNT dan

                      FOLLOW ya

.                 Terima kasih dan Maaf kalau Bagian bagiannya pendek,,, satu lagi terus ikutin fic Ini ya,,,, Makasih,,,,,

INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang