Seorang gadis keluar dari sebuah club. Ia berjalan sempoyongan sambil mulutnya meracau tak jelas. Rambutnya yang ia kepang kini terlihat sangat berantakan. Sambil masih berjalan, tak jarang ia menabrak para pejalan kali yang melewatinya. Orang orang menatapnya seperti parasit, menganggap gadis itu tidak pernah ada di jalanan kota yang cukup ramai ini. "Hey pelacur.. Siapa pelanggan pertamamu malam ini hehh" hinaan itu terdengar disusul suara tertawa terpingkal. Entah karna kesadarannya yang kurang, gadis itu hanya diam masih sambil berjalan sempoyongan. Jari tengahnya ia naikkan kesegala arah, karna tidak bisa melihat orang yang menghinanya itu.
Tapi, tidak seperti malam malam sebelumnya, gadis pemabuk itu memilih pulang dengan berjalan kaki ke apartmennya yang hanya berjarak 5 blok dari club malam itu. Dibahunya, tersampir sebuah jaket denim berwarna hitam. Dan sebatang rokok tampak tersangkut di antara rambutnya yang kusut.
Bau alkohol bekas marijuana yang ia minum bisa tercium jelas menguar dari mulutnya. Entah sudah berapa banyak botol yang dihabiskannya malam ini, mengingat perawakannya sekarang yang benar benar terlihat 80% berhalusinasi. Usianya baru menginjak 20 tahun, tapi penampilannya terlihat lebih tua dari umur aslinya.
"Baby dont talk to me.., iam trying to let go..huwooo huwoooo..." Mulutnya sesekali menyanyikan lagu harder than you know - escape the fate
"How can i miss you when you.. You.. Akhhh lirik bangsat" ia mengacak rambutnya frustasi. orang lain pun pasti hanya bisa menggelengkan kepala melihat sikap gadis itu.
Badannya sedikit menggigil. Merasakan atmosfer dingin malam ini. Orang orang yang melewatinya bersikap acuh tak acuh. Mereka tidak peduli dengan gadis pemabuk itu. Bahkan beberapa orang seperti menganggap gadis itu tidak ada. Kasihan sekali kau.
Sebelum sampai di apartmentnya, gadis itu harus menyebrangi jalanan yang tak terlalu ramai malam ini. Sangat sulit baginya untuk melihat trafic lamp di saat matanya tengah berkunang kunang seperti ini.
Gadis itu lebih memilih menerobos, ketika jalanan cukup lengang, ia berlari menyebrangi jalanan menuju seberang. Sempat hampir ditabrak pengendara mobil, gadis itu tidak mempedulikannya. Orang orang yang ada disekitarnya hanya bisa menggeleng prihatin entah jijik melihat tingkah gadis itu yg kini tengah melompat lompat kegirangan di sebrang jalan sana. Ia kehilangan kewarasannya.
Gadis itu kembali melanjutkan perjalanannya. Sambil masih menyusuri jalanan yang cukup ramai ini. Namun tiba tiba perhatiannya teralihkan pada sesosok pria yang tengah memperhatikannya lekat. Gadis itu menyipitkan matanya agar bisa melihat lebih jelas wajah pria itu. Sang pria yang tengah bersender tak bergeming. Pandangannya tetap masih menatap gadis mabuk itu.
Gadis itu berjalan menghampiri pria itu dan sedetik kemudian, tanpa permisi, gadis itu mendaratkan bibirnya pada bibir pria itu, melumatnya pelan hingga berubah menjadi ciuman yang cukup panas. Si pria yang awalnya tampak terkejut, mulai bisa mengimbangi permainan gadis itu. Tangan gadis itu bergerak liar menuju leher pria tersebut dan menekannya seolah tak ingin lepas. Si pria seolah tak mau kalah, semakin merapatkan tubuhnya menindih tubuh kurus gadis itu. Bisa dirasakannya, detak jantung gadis itu berubah ritmenya semakin kencang seiring bibir dan lidah mereka yang menyatu.
"Aku tau kau akan pulang sayang.. Ahhhhkkk... " erangan demi erangan mulai meluncur dari mulut gadis itu. bibir pria itu kini berpindah turun menuju leher gadis itu. Hisapan, jilatan, serta gigitan mewarnai malam hari gadis itu. Dua sejoli itu bahkan tak peduli dengan beberapa pasang mata yang jijik melihat permainan panas mereka.
"Hmmppp aku mencintaimu sayang..akkhhhhh ahhh....Aku mencintaimu varo.."
Sedetik kemudian, Permainan panas itu mendadak berhenti. Si pria memutuskan menyudahi hisapan serta gigitan di leher wanita itu.Begitupun dengan gadis itu. Ia bergeming, permainan ini harus dilanjutkan, pria itu telah membuatnya mabuk kepayang dengan lumatan nakalnya.
Pria itu berjalan pergi meninggalkan wanita pemabuk itu dalam diam. Pria itu tersenyum masam, menoleh kearah gadis mabuk itu yang kini tampak terduduk bingung di trotoar jalan. "seharusnya, aku tahu ini akan terjadi" ucap pria itu diselingi senyuman sinis. Dibelakangnya, gadis itu hanya bisa menatap nanar punggung pria itu yang semakin lama semakin menghilang ditelan gelap malam. Mata gadis itu memanas, sesuatu memaksa keluar dari dalam matanya. Namun, ia tahu memang ia yang bersalah. Tingkat halusinasinya sudah turun menjadi 30%. Gadis itu mencoba berdiri, membersihkan bajunya yang kotor terkena tanah. Dipegangnya lehernya yang panas bekas permainan pria itu tadi. Ia bersalah. Gadis itu bersalah. Dadanya sesak mendapati kenyataan yang sebegitunya pahit datang di kehidupannya. Bibirnya bergetar, memanas dan memerah. "Maaf.. Aku minta maaf" pertahanannya runtuh, air matanya turun. Ia menundukkan kepalanya, membiarkan derai demi derai air mata jatuh dari pelupuk matanya. Gadis itu membungkuk, mengambil jaket denim hitamnya yang terjatuh di lantai jalan, dan berjalan berbalik arah lagi. Ia mengurungkan niatnya untuk pulang. Gadis itu harus minum lagi malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss stranger
RomanceTentang lisa yang tidak bisa lepas dari masa lalunya. Tentang lisa si pecundang yang selalu diremehkan setiap orang. Dan tentang lisa yang akhirnya menemukan semua jawaban dari setiap pertanyaan yang ada di kepalanya. "Terimakasih untuk ciuman seper...