Another shit

17 0 0
                                    

Jam menunjukkan pukul setengah 9 pagi. Toko bangunan tempat lisa bekerja buka jam 8. Namun lisa baru nampak menenteng handuknya untuk mandi. Seharusnya dia sudah rapi dan sudah berada di toko tempatnya bekerja sekarang. Tapi, bukan lisa namanya jika selalu tepat waktu. Lisa selalu datang jam 9 walaupun jam masuk kerjanya seharusnya jam 8. Dari dulu, lisa memang susah kalau dinasehati. Nasehat itu akan masuk ke telingan kanan, namun keluar lagi dari telinga kiri. Bosnya pun memaklumi sikap lisa yang memang pantang dinasehati.
Dengan langkah santai, lisa mulai berjalan kearah kamar mandi dan mulai membersihkan dirinya dari sisa sisa hari kemaren.

--

Lisa baru saja sampai di toko tempatnya bekerja. Dengan mengenakan seragam toko berwarna putih dan celana panjang berwarna hitam. Toko tempatnya bekerja nampak sudah ramai dipenuhi pelanggan. Dan rekan kerjanya yang lain juga sudah mulai nampak sibuk melayani para pembeli. Lisa melengos malas. Aura wajahnya nampak frustasi. Tidak ada semangat hidup terpancar di wajah gadis 21 tahun itu.
Ia berjalan kearah kasir dan duduk nyaman di pos jaga itu. Ya, pekerjaannya adalah sebagai kasir. Sesekali lisa akan membuka ponselnya dan mencoba memainkan game yang ada di ponselnya jika merasa bosan. Dan akan seperti itu terus sampai waktu kerjanya habis.

"Haii liss, kau baru datang rupanya" pandangan lisa teralihkan mendengar suara bariton milik agra

"Apa kau sibuk malam ini? Aku ingin mengajakmu jalan jalan malam ini, bagaimana?" Yang di ajak bicara hanya diam. Lisa malas menanggapi ocehan boss nya itu

"Liss, ayolahh jangan kau tolak terus ajakanku" agra nampak mulai menggoda lisa sekarang. Alisnya ia naik turunkan, benar benar mesum.

"Kau menggajiku untuk bekerja kan, bukan untuk jalan denganmu. Kalo begitu pergilah, jangan ganggu aku bekerja tuan agra YANG TERHORMAT" lisa menjawab sarkasme dengan penekanan kalimat di bagian yang terhormat.

"Aku bisa mati muda jika harus melihatmu setiap hari" lisa kembali melanjutkan ucapannya

Sesaat agra terdiam, menunduk frustasi dan membuang nafasnya lemah. "Okee aku minta maaf, aku akan pergi, aku tidak akan membiarkanmu mati muda lis" agra pamit, mundur dan menghilang dari hadapan lisa. Benar benar dunia terbalik. Agra tidak diperlakukan seperti boss oleh lisa. Cuma lisa yang bisa memperlakukan seorang atasan seperti itu. Apalagi alasannya kalau bukan karna agra memang tergila gila dengan lisa. Mereka sudah saling kenal sejak masa sma. Agra adalah salah satu anak yang bisa dibilang cupu saat masa sma. Ia sering memperhatikan lisa diam diam, terkadang ia juga sering mengintip lisa yang sedang berolahraga dari jendela kelasnya. Tapi, dengan penampilannya yang sekarang, orang tidak akan mungkin percaya bahwa atasannya adalah seorang agra yang cupu dan kutu buku dulunya. Badannya tegap, terlihat berwibawa dengan wajah yang lumayan tampan dan ditambah lagi dia adalah seorang pebisnis sukses. Beberapa wanita murahan mungkin mau saja jika disuruh  menyembah seorang arsenio agra yang karismatik. Tapi tidak dengan ghalisa nola syalin. Cukup panjang ceritanya lisa bisa bekerja di toko milik agra, yang jelas intinya, agra masih mencintai seorang lisa.

--

Toko milik agra benar benar ramai hari ini. Lisa bahkan harus mengerahkan seluruh tenaganya hari ini. Lisa sedang didalam bis sekarang. Setelah sebelumnya agra sempat menawarinya untuk pulang bersama, tentu saja lisa akan 100% menolak ajakan itu. Bis ini benar benar terasa sesak, bahkan udara segar susah sekali lisa dapatkan.
Suara decitan rem bis mulai terdengar, bis ternyata sudah berhenti di pemberhentian didekat apartment lisa. Dari pemberhentian itu, lisa hanya tinggal berjalan 1 block saja agar sampai ke apartmentnya.

Kalau sudah mulai memasuki daerah apartment, lisa bisa merasakan atmosfer yang cukup membuat tidak nyaman disini. Beberapa orang sering menganggapnya perempuan nakal, murah dan segala macamnya. Tatapan beberapa tetangganya benar benar membuat lisa sakit kepala, walaupun lisa terkadang tidak peduli, tapi tetap saja akan membuat penyakit hati yang lama kelamaan timbul menjadi sebuah luka besar menganga.

Ketika sampai didalam apartmentnya, lisa langsung menghempaskan tubuhnya ke atas sofa. Dilemparnya sembarang tas selempang yang ia bawa. Tenaganya benar benar habis terkuras hari ini. Dia mungkin tidak akan minum malam ini.

Lisa beranjak dari tidurnya menuju balkon kecil apartmentnya. Dinikmatinya setiap hembusan angin malam yang menerpa kulitnya. Pemandangan malam kali ini benar benar terasa kontras. Cahay dari setiap lampu gedung, rumah serta sebuah baliho besar yang tepat menghadap apartmentnya benar benar memanjakan matanya. Lampu apartmentnya sengaja tidak ia hidupkan, ia lebih suka satu satunya cahaya yang menerangi apartmentnya adalah lampu yang berasal dari baliho besar itu. Menciptakan suasana hangat nan nyaman bagi lisa.
Lisa kembali masuk dan duduk disofanya kembali. Diperhatikannya foto yang terbingkai indah itu lekat lekat. Kembali rasa itu berkecamuk. Disaat dia dalam kondisi seperti ini, justru orang itu menghilang. Orang lain mungkin bisa menilai bahwa lisa adalah sosok perempuan yang antagonis, tapi sebenarnya lisa adalah sosok perempuan yang terabaikan, berjiwa rapuh serapuh dedaunan kering. Semua yang ia lakukan hanyalah sebuah sandiwara untuk menutupi setiap kelemahan yang memaksanya untuk hancur.
Lisa sudah mencoba melupakan sosok itu lama sekali, tapi semakin ia mencoba melupakannya, justru semakin sakit ulu hatinya merasakan. "Kau tahu, kau mungkin bisa mengambil semuanya dariku bangsat, tapi tidak untuk semua harapanku, i hope u die really soon" faktanya, walaupun mulutnya memaki sosok itu, hatinya tetap bertahan juga untuk sosok itu.

Kiss strangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang