New Student & (Fight)

334 65 6
                                    

"Perkenalkan, namaku Lee Taeyong. Salam kenal semuanya."

Author Pov

Yerin bingung sekaligus heran, bagaimana tidak? Si lelaki yang ternyata adalah anak baru di kelasnya itu mirip sekali dengan seseorang.

Seseorang yang telah lama ia rindukan.

Tapi, Yerin malu untuk bertanya. Takut salah orang. pikirnya. Tetapi, ia sangat penasaran—karena wajah si anak baru mirip sekali dengan dia.

"Ssut! Jennie!" pekik Yerin dengan nada berbisik ketika pelajaran Pak Siwon sedang di mulai.

Jennie pun menoleh ke kiri. "Apa?" balas Jennie tak kalah pelan.

"Kau tahu, anak baru di kelas kita—sepertinya aku pernah melihatnya. Tapi, aku lupa." tutur Yerin.

"Kau ini bodoh, kau bahkan membicarakannya tepat di belakangnya. Bisa saja dia mendengar tahu." ujar Jennie berbisik.

"Hehe, maaf. Habisnya, sedari tadi aku ingin memberi tahumu tentang hal ini. Tapi, tidak sempat." balas Yerin.

"Hei! Kalian berdua yang sedang mengobrol , keluar!" perintah Pak Siwon dengan lantang sembari menatap Yerin dan Jennie bergantian.

Yerin dan Jennie pun diam, sembari menunduk. "Maaf Pak." tutur mereka berdua bersamaan.

"Keluar!" perintah Pak Siwon kembali dengan suara yang semakin lantang.

Dengan cepat Yerin dan Jennie pun langsung keluar dari kelas mereka, diiringi dengan gelak tawa para siswa dan siswi di kelas mereka.

"Tuhkan, kau sih! Harusnya tadi kita jangan mengobrol, apalagi membahas tentang si anak baru!" omel Jennie sembari menoyor kepala Yerin.

"Maaf, habisnya tadi aku hanya masih terpikir dengan wajah anak baru yang mirip sekali dengan teman lama ku." balas Yerin sedih.

"Hm, lain kali kalau kau ingin cerita kau bisa ceritakan kepadaku di saat yang tepat saja. Bukan di saat mematikan seperti tadi." tutur Jennie.

Yerin pun mengangguk paham. "Oiya, jika dipikir-pikir kita impas, bukan? Kau juga tadi membuatku di marahi ketua kelas 2-3." sambung Yerin.

"A-ah, kalau yang itu jangan dibahas. Kan sudah berlalu, hehe." balas Jennie sembari menyengir.

"Dasar kau ini, bisa-bisanya mengomeliku saja disaa—"

"Sst! Rin, lihat lelaki itu! Yang sedang menggunakan earphone, lihat betapa tampannya dia!" pekik Jennie guna mengalihkan pembicaraan sembari mengguncang-guncangkan tubuh Yerin.

Yerin pun menoleh ke belakang. Astaga, itu kan yang tadi? batin Yerin  panik.

"Masa sih, aku tidak lihat apa-apa. Lebih baik kita pergi saja." seru Yerin. Jennie pun menggeleng dengan cepat.

"Tidak, kita tetap harus disini sampai—lelaki itu menoleh kepadaku." ujar Jennie penuh dengan penekanan.

"Ah, tidak lebih baik kau saja yang tetap disini. Aku yang akan pergi, oke?" tutur Yerin.

Lovable| khb✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang