Part 16

1K 103 16
                                    

Yuri dan tiffany kini berada dalam 1 mobil menuju rumahnya sementara taeyeon menggantikan yuri mengantar seohyun pulang

Awalnya yuri meminta semuanya memasuki mobil namun seohyun menolak karena masih harus berbelanja kebutuhan di minimarket, akhirnya taeyeon bersedia menggantikan untuk menemani seohyun setelah dimintai yuri. Karena keadaan tiffany yang kurang sehat dan suhu diluar semakin dingin, akhirnya yuri harus segera membawa tiffany pulang

Selama di perjalanan kedua yeoja itu hanya terdiam dengan pikirannya masing masing. Namun tiffany terkejut saat telapak tangan yuri tiba tiba menyentuh dahinya.

"Masih hangat, kenapa di cuaca sedingin ini kau keluar?" Ucap yuri tanpa melihatnya

"Emm... mianhae yul, aku terlalu mengkhawatirkan yoona yang pergi setelah bertengkar dengan jessica"

"Yoona? Mengapa tak ada yang memberitahuku?"

"Itu... aku tak ingin mengganggu pekerjaanmu" ucap tiffany menatap yuri yang sedari tadi masih fokus menyetir

"Mianhae" ucap tiffany kembali kini menundukkan wajahnya

"Gwaenchanna... tapi lain kali pakailah jaket yang tebal dan beri tahu aku apapun yang terjadi, apalagi yoong adikku" ucap yuri kini menatap wajah tiffany dan sedikit menyunggingkan senyumnya untuk menghilangkan kecanggungan mereka

"Nne... arasso..." ucap tiffany membalas senyuman kekasihnya itu meskipun didalam hatinya ada yang masih mengganggu.

Ya, yeoja yang dilihatnya bersama yuri beberapa saat yang lalu.

"Mengapa mereka hanya berdua? Mengapa keduanya terlihat begitu dekat? Ah.. ya, yuri memang selalu berbuat baik pada siapapun, tapi.... mengapa mengapa dan mengapa?" Begitulah yang ada di isi pikiran tiffany, ingin rasanya ia bertanya namun ia urungkan karena tak ingin suasana kembali canggung dan membebani yuri. Ia masih melihat yuri bersikap tak sehangat seperti biasanya. Tiffany berpikir bahwa itu karena yuri telah memergokinya bersama namja bernama taehyuk itu atau mungkin yuri masih marah padanya karena tak mendengar nasihat dari kekasihnya itu. Yuri selalu mengkhawatirkan keadaan tiffany namun ia malah pergi dengan kecerobohannya tak memakai jaket yang tebal sehingga membuat tubuhnya kembali demam.

"Sudah makan?" Tanya yuri

"Em..." belum sempat tiffany menjawab ternyata suara didalam perutnya sudah mendahului menjawab

"Hemmm...." gumam yuri

"Mianhae..." ucap tiffany kembali meminta maaf

"Gwaenchanna... nanti aku akan memasak" ucap yuri

Sesampainya di rumah, yuri langsung memasuki dapur mempersiapkan segala peralatan memasak dan bahan2nya dari kulkas

"Y..yyul, kau pasti lelah, biar aku saja yang memasak" ucap tiffany menahan tangan yuri yang baru saja akan memasang celemek

"Andwae... kau duduk saja disini" ucap yuri menarik tangan tiffany dan mendudukan tubuhnya di kursi ruang makan "badanmu kembali demam, akan aku buatkan bubur" ucap yuri mengusap lembut kepala tiffany

Yuri pun kembali memasuki dapur dan memasangkan celemek pada tubuhnya, menarik lengan kemeja kantornya yang belum sempat diganti dan mulai mencuci sayuran, memotong hingga memasaknya

Tiffany sedari tadi terus memperhatikan kekasihnya, ia kembali merasa bahagia memiliki yuri tetap begitu perhatian padanya hingga ia sejenak melupakan pikiran pikiran yang mengganggunya mengenai yeoja bernama seohyun itu.

We Are DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang