AUTHOR POV
Malam itu Seorang gadis sedang duduk dikursi taman sembari menunggu seseorang yang menjadi teman dalam hidupnya hingga saat ini.Teman hidup?
Mungkin yang ada dipikiran kalian saat ini adalah sepasang kekasih.Namun tidak bagi keduanya.Teman hidup yang dimaksud adalah teman yang selalu ada disaat mereka dalam keadaan apapun.Mungkin terdengar sangat aneh, tapi itulah anggapan mereka.
Meskipun status mereka tidak jelas, tetapi keduanya mempunyai perasaan yang sama.Bukannya sang cowo tidak berani atau bisa dibilang pengecut.Tetapi dia akan mengungkapkannya saat pertemuan terakhir mereka.
Pertemuan terakhir?
Bisa dibilang sangat menyedihkan.Tapi itulah kenyataannya.
"Kemana akio ya, katanya mau ngomong"seru ralin sambil celingak-celinguk mencari keberadaan kio.
Tak lama kemudian datanglah seorang lelaki dari belakang ralin
"Hay, udah lama ya nunggu?"tanyanya ketika sampai ditaman dan langsung duduk disamping ralin.
Ya,dia adalah Akio Afano Elvando.
Seorang lelaki yang memiliki paras tampan diatas rata-rata yang notabennya adalah teman dekat ralin.yang selalu ada disaat ralin membutuhkan sandaran seseorang."Enggak kok,emang mau ngomong apa tumben ngajak ketemuan ditaman malam-malam gini?"tanya ralin.
"Sebelumnya aku mau minta maaf"ujar kio kepada ralin sambil menggenggam tangan ralin.jantungnya sudah berdetak dua kali lipat lebih cepat.begitu juga dengan ralin.
"Kenapa kamu minta maaf,emang kamu ada salah sama aku?"kio pun hanya menjawab dengan gelengan.
"Aku hanya ingin bicara sebelum pergi"ralin menatap kio bingung.sebenarnya kio ingin pergi kemana?.pasalnya mereka berdua belum lulus sma,jadi tidak mungkin kio pergi untuk kuliah diluar negeri.
"Kamu mau pergi kemana?"
"Aku gak tau,tapi feelingku mengatakan bahwa aku akan pergi meninggalkanmu"jawab kio dengan tatapan sendu.
Sebelum ralin menjawab kio segera melanjutkan perkataannya "Dan sebelum aku pergi, aku ingin mengatakan sesuatu.aku hanya ingin berpesan bahwa setelah aku pergi nanti jaga dirimu baik-baik"
Ralin semakin bingung dengan ucapan kio.bagaimana kio bisa berbicara seperti itu.dan mau pergi kemana dia?.
Berbagai macam pertanyaan yang terngiang dikepala ralin saat ini.disisi lain dia bingung dengan perkataan kio.tapi disisi lain ia tak mau jika kio meninggalkannya.
"Maksud kamu apa?,aku ga ngerti sama sekali"
"Kamu ga harus ngerti ralin,yang kamu harus ngerti sekarang bahwa aku sayang sama kamu.mungkin kamu bingung kenapa aku tiba-tiba gini.aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku sebelum aku pergi nanti"ungkap kio dengan tatapan sendu dan tanpa disadari ralin sudah tidak bisa menahan matanya yang terasa panas.beberapa tetes air matapun berhasil tumpah dari mata indah ralin.
"Maksud kamu apa?"
"Hapus air mata kamu,aku ga suka liat kamu nangis.apa kamu tau apa yang menjadi kebahagiaanku didunia ini?"tanya kio.ralinpun menggeleng pelan sebagai tanda tidak tau.
"Senyuman kamu.liat kamu senyum aja udah bikin aku bahagia.begitu juga sebaliknya jika kamu nangis sama aja kamu bikin aku sedih dan bunuh aku perlahan.karena apa,karena aku pengen jaga perasaan kamu"
"Maksud kamu apasih kio,aku jadi bingung sama semua omongan kamu"tanya ralin sambil membenarkan letak duduknya.dan kio pun menghela nafas pelan.
"Dengerin aku ya.sebenernya aku suka sama kamu sejak kita temenan.tapi aku baru bisa ungkapin sekarang karena aku akan pergi.terserah kamu anggap aku pengecut atau apalah.yang penting aku udah jujur sama kamu"ungkap kio panjang lebar dan tanpa disadari air matanya lolos jatuh dari wajah tampannya.ralin pun tidak tau harus meresponnya dengan apa.karena dia juga menyimpan perasaan terhadap kio.
"Sebenernya aku juga suka sama kamu kio"mendengar pengakuan ralin kio pun tersenyum dan berkata.
"Tapi maaf aku ga bisa jadiin kamu pacar seperti lelaki pada umumnya"
"Kenapa?"
"Karena aku akan pergi dan aku mau beri kamu kebebasan"mendengar perkataan kio sontak ralin mengeluarkan air matanya lagi dan membuat kio merasa bersalah.
"Sudah kubilang jangan menangis,satu tetes air mata yang kau keluarkan sebanding dengan satu goresan pisau dinadiku"kata kio sambil menghapus air mata ralin dengan ibu jarinya.
"Makasih"
"Untuk apa?"
"Untuk semua waktu yang kau luangkan untukku"
"Tak perlu berterima kasih,aku bahkan rela jika waktuku terbuang sia-sia untukmu.perkataan kio sontak membuat ralin menyunggingkan bibirnya.
"Yasudah ayo ku antar pulang,ini sudah malam"ralin hanya menjawab dengan anggukan.
***
Keduanya pun sudah sampai didepan rumah ralin.
"Yaudah masuk gih,tidur yang nyenyak.dan have a nice dream"ucap kio sambil mengacak rambut ralin.dan perbuatannya pun membuat ralin menyunggingkan bibirnya lagi.lalu masuk kedalam rumahnya dengan senyum-senyum tidak jelas.kemudian ralin pun menuju kekamarnya dan segera tidur.
Disisi lain kio pun sedang melajukan motornya dengan kecepatan sedang.
Tiba-tiba.....
ALHAMDULILLAH PART 1 UDAH JADI WALAUPUN PENDEK.MAAF YA KALO AGAK GAJE CERITANYA.MAKLUM LAH AUTHOR MASIH AMATIR DALAM MENULIS CERITA.DAN INI BARU CERITA PERTAMAKU.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND LOVE IN NIGHT
Teen FictionRalin Daniza Elvaretta Nama seorang gadis manis yang mempunyai takdir tak terduga.Takdir yang memisahkan dirinya dengan teman hidupnya.Tetapi tuhan masih memberikan kesempatan untuk dirinya.Kesempatan dengan memberinya second love.Mungkin terdengar...