Part 6

17 2 0
                                    

***
RALIN POV

Kring kring

tak terasa bel pulang sekolah sudah menggema diseluruh penjuru sekolah.Dengan gerakan lamban aku membereskan alat tulisku.Segera kulangkahkan kakiku keluar kelas menuju parkiran.Jika biasanya aku selalu menunggu jemputan di halte, maka hari ini tak perlu lagi.Karena aku memutuskan untuk membawa motor sendiri.Awalnya orang tuaku keberatan tetapi setelah mendengar alasanku untuk bangkit dari keterpurukan, mereka dengan mudah mengizinkanku.

Sesampainya diparkiran, kulangkahkan kakiku menuju motorku.Dan tanpa kusadari ada danar disana.Seseorang yang menghiburku beberapa hari ini.Seseorang yang selalu berusaha mengajakku berbicara walaupun aku tidak menanggapinya.Dan seseorang yang berhasil membuat suaraku keluar pagi tadi.Bukan hanya itu, tetapi dia juga berhasil membuatku blushing dengan perkataannya.Dan ntah kenapa aku selalu merasa nyaman jika berada didekatnya.Aku tidak mengerti perasaan apa ini.Apa mungkin tuhan sedang berbaik hati untuk menghapus lukaku dan air mataku?

Guyuran hujan menyadarkanku dari lamunan.Ntah sejak kapan hujan datang membasahi.Padahal tadi tidak mendung.Tapi ntah kenapa hujan turun.Kulirik kesamping ternyata danar masih setia disini sembari menikmati hujan.Kulihat dia duduk di motornya sembari berbincang dengan teman lelakinya.Sayup-sayup kudengar suara bass milik danar yang terpadu dengan suara hujan.Dan ternyata hujan menahanku untuk mengenal danar lebih jauh.

Kalau diamati ternyata danar tampan bahkan lebih dari itu.Matanya hijau, Alisnya tebal, hidungnya nyaris sempurna, rahangnya tegas, bibirnya tebal dan bisa dikategorikan......err......sexy.Sungguh pahatan tuhan yang begitu sempurna.

"Astagfirullahaladzim"ucapku sembari mengelus dada.Sadar dengan apa yang aku pikirkan tentang danar.Dan kulihat hujan sudah reda.Seseorang yang kulamunkan sedang menghidupkan motornya.Dan kurasa dia ingin pulang.'Apa dia tidak ingin menyapaku?' pikirku dalam hati.

"Aku duluan ya lin, Assalamualaikum"ucapnya sembari melajukan motornya.Apa dia bisa membaca pikiranku?

"iya, Waalaikumussalam"jawabku

Akupun tersenyum tipis mendengar ucapan singkatnya.Dan dia tadi mengucap salam.Sungguh ini pertama kali hatiku rasanya tentram mendengar ucapan salam dari seseorang.

***

DANAR POV

"Assalamualaikum"ucapku ketika sampai dirumah.

"Waalaikumussalam"jawab bunda sembari menghampiriku.Langsung saja kutarik tangannya untuk kucium.Memang ini kebiasaanku setiap pulang sekolah.

"kok senyum-senyum sendiri sih?hayoo anak bunda udah besar ya.Pasti karena perempuan.Bunda senang kalau danar udah besar, tapi ingat selalu pesan bunda ya"goda bunda dan tak lupa dengan pesannya.

"iya bun, jangan pacaran kan?"jawabku dengan kekehan kecil.Ya, aku memang dilarang pacaran sama bunda.Alasannya bunda tidak mau aku terjerumus kedalam pergaulan yang tidak sehat.Alhasil aku belum pernah pacaran sampai sekarang.

"Bukan apa-apa nak, bunda melakukan ini karena bunda sayang sama kamu.Kalau kamu suka sama perempuan minta sama Allah untuk didekatkan dijalannya.Karena kalau jodoh pasti nggk akan kemana.percaya deh sama bunda"jelas bundaku.Aku bersyukur memiliki bunda seperti dia.Yang selalu mengingatkanku dijalan yang benar.Jika diluar sana banyak orang tua yang mengizinkan anaknya berpacaran bahkan merestui.Lain hal dengan bundaku, dia melarangku keras berpacaran dengan alasan bahwa pacaran itu haram dan dilarang agama.Aku cukup mengerti akan hal itu.

"iya bun, danar ngerti kok.Danar akan mengingat pesan bunda dan menjunjung tinggi prinsip jomblo sebelum halal"jawabku dengan semangat.

"Yaudah ganti baju gih, bunda udah masakin masakan kesukaan kamu"

"iya, danar keatas dulu bun"jawabku sembari berjalan menaiki tangga

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SECOND LOVE IN NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang