***
AUTHOR POV
Kring kring
Suara alarm menggema disebuah kamar bernuansa putih milik ralin.tak disadari hari sudah mulai pagi lagi.jam sudah menunjukkan pukul 06.00. Dan hari ini ralin akan berangkat ke sekolah.tentunya tanpa sesosok kio.biasanya ralin akan berangkat sekolah dengan dijemput kio setiap paginya.
tanpa disadari ternyata ralin ketiduran sangat lama sekali.setelah membaca surat dari kio,dia tak kuasa menahan air matanya untuk tidak jatuh membasahi pipi mulusnya.sehingga membuat matanya bengkak dan ketiduran dalam keadaan sedang menangis.miris memang hidupnya.tak seindah harapan.malah sebaliknya,seburuk kenyataan.Tapi percayalah setelah hujan pasti ada pelangi.begitu juga ralin,setelah air mata pasti akan terbit sebuah senyuman.entah kapan?,dimana?,dengan siapa?.semua itu hanyalah tuhan yang tau.seperti kata pepatah roda kehidupan itu pasti berputar.begitu juga dengan ralin,tidak selamanya dia akan ditakdirkan untuk bersedih.mungkin ada kalanya dia untuk bahagia.
Ralin pun segera bangkit dari ranjangnya dan menuju kamar mandi untuk menjalankan aktivitasnya yaitu sekolah.
***
RALIN POV
Setelah selesai mandi aku menuju kebawah dan segera menuruni anak tangga untuk berpamitan kepada orang tuaku.
Disana nampak kedua orang tuaku sedang sarapan seperti biasa."Eh anak mama yang cantik udah bangun ternyata"sapa mamaku.aku hanya membalasnya dengan senyuman kecut.
"Sini sarapan dulu"suruh mama kepadaku.
"Ralin sarapan disekolah aja ma,takut telat nanti"tolakku sambil menyalami kedua orang tuaku karena saat ini aku sedang tidak nafsu untuk makan.
"Yaudah kamu hati-hati dijalan"kini giliran papa yang angkat bicara.dan aku langsung menuju ke halte untuk menunggu taxi.karena jarak rumah dan halte tidak jauh jadi tidak membutuhkan waktu lama untuk itu.dan beberapa menit kemudian aku melihat taxi dan langsung saja menyetopnya.
***
Jam sudah menunjukkan pukul 06.30. Dan itu berarti gerbang sekolah akan segera ditutup.beruntung aku sudah sampai tepat waktu.dan langsung saja masuk ke kelas karena bel masuk baru saja berbunyi.
"Raaaalin"baru saja aku akan masuk kelas ternyata ada yang meneriaki namaku dari belakang.sudah kuduga itu sahabatku.namanya Ivanda meysha clarissa.aku pun langsung menghentikan langkahku dan memutar tubuhku kebelakang.
"Apa"tanyaku datar karena jujur saja aku sedang tak minat untuk berbicara.rasanya lidahku kelu untuk mengucapkan setiap kata demi kata.
"Lin gue turut berduka cita atas meninggalnya kio, gue tau ini berat buat lo"jawab iva dengan tatapan sendu dan sulit diartikan.
"Iya, makasih"ucapku singkat.seperti yang kubilang tadi aku sedang malas bicara.dan aku butuh waktu sendiri untuk menjalani sisa hidupku yang suram.dan aku langsung meninggalkan iva yang masih berdiri disana.
'Kasian ralin, semenjak kepergian kio dia menjadi pendiam' batin iva sambil memasuki ruang kelas.
AUTHOR POV
***
Guru pun sepertinya akan memasuki kelas Xll IPA 1.ya,ralin memang anak ipa.dia cukup ahli dibidang tersebut.begitu juga dengan kio dia juga anak ipa.dia juga pintar dibidang tersebut.
Bu Anna memasuki ruang kelas ralin.dia memang terkenal guru killer disini.sifatnya yang sangat tegas membuatnya mendapat julukan guru killer.dia tidak sendiri.dia datang bersama seorang lelaki yang sepertinya murid baru disini.
"Pagi anak-anak"sapa bu Anna kepada seluruh penjuru kelas.
"Pagi bu"jawab murid dengan serempak kecuali ralin.dia hanya menjawab dengan nada lemas.seperti orang yang tidak mempunyai energi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND LOVE IN NIGHT
Teen FictionRalin Daniza Elvaretta Nama seorang gadis manis yang mempunyai takdir tak terduga.Takdir yang memisahkan dirinya dengan teman hidupnya.Tetapi tuhan masih memberikan kesempatan untuk dirinya.Kesempatan dengan memberinya second love.Mungkin terdengar...