Part 2

1.5K 31 0
                                    

Ku ambil ponselku dan menelfon seseorang, tersambung "Aku ada pekerjaan untukmu Chris" kataku langsung mematikan sambungan seraya tersenyum penuh arti.

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Alexa p.o.v

Ku berjalan mengikuti langkah kaki, dengan kesal aku masih menyumpahi lelaki brengsek yang baru aku putusin  "Huuhh!!! Kenapa rasanya lelah sekali hari ini. Moodku hancur gara gara laki laki sialan itu!!" racauku kesal. "Aih!
Sialan kau Saaaaaaaaaaaaaaaaaaaam!!!!!" teriakku penuh amarah. Ku lihat orang di sekeliling taman melihatku seperti orang  aneh.  Aku tidak menghiraukan mereka, ku langkahkan kaki menuju salah satu bangku. Ku arahkan pandanganku ke sekeliling taman "Ini masih siang, jam makan siang pula. Kenapa banyak orang, aih! Buat apa aku memikirkan hal itu, lebih baik pulang lalu tidur lalu nanti malam ke club." gumamku riang. Ketika aku hendak berjalan ada seorang anak kecil sekitar 5 tahunan. Dia tersenyum menatapku, lalu memberikan bunga yang sedari tadi dia pegang di tangan kanannya. Aku menerimanya dia tersenyum senang, "Hai aunty, namaku Alle. Auntycantik Alle suka sama aunty." kata anak itu meperkenalkan diri seraya mengulurkan tangannya. Aku jadi tersenyum melihat dia memamerkan gigi putihnya, "Kamu lucu sekali" kataku sepontan,seraya mengajaknya duduk di bangku. "Namaku Alexandra" jawabku menjabat tangan mungilnya."Dan aku masih kuliah sayang jangan panggil aku aunty. Aku merasa jauh lebih tua dari umurku, bagaimana kalo Alle panggil kakak, aku akan lebih senang." kataku menawar seraya mengelus rambutnya.  Sepertinya anak ini menyukaiku, kataku dalam hati.

"Alle kamu kesini sama siapa, dimana orangtuamu sayang, mau aku antar sama orangtuamu." tanyaku padanya. Karena aku mulai merasa ada yang mengawasiku entah dari mana.Dia hanya tersenyum lalu mengajakku berdiri dan menuntunku ke arah perempuan dan laki laki yang tengah menatapku, mungkin mereka yang mengawasiku dari tadi  mungkin saja gumamku lega.

Alle berlari menuju perempuan yang tengah menatapku hangat aku hanya tersenyum tipis membalasnya. "Mom kenalin ini aunty Alexa, dia cantik kan? Aku menyukainya mom, apa kalian menyukainya?" tanya Alle senang. Aku hanya terkekeh melihat kelakuan Alle sudah ku katakan bahwa aku tidak suka di panggil aunty, terdengar aneh di telingaku. Perempuan itu menggendong Alle "Tentu saja sayang. Pilihanmu selalu tepat." kata wanita itu. Lalu ia mengulurkan tangannya "Perkenalkan namaku Kathlyn, kau bisa memanggilku Kath. Aku tau kau tidak suka dengan panggilan aunty. Maafkan Alle, biar ku tebak umurmu 20th." katanya.

Ku jabat tangannya "Namaku Alexandra kau bisa memanggilku Alexa, iya umurku sebentar lagi 20th. Apa Alle anakmu?" tanyaku penasaran. "Iya, dia anakku...". "Ekheeemm.." dehem seseorang memotong pembicaraan Kath, ku lihat lelaki di sebelahnya menatapku intens, aku tersenyum canggung menatapnya. Perasaanku sedikit aneh melihat gelagat lelaki itu, dan wajahnya sedikit familiar tapi entah dimana aku bertemu dengannya. Ku geleng gelengkan untuk mengusir pikiran yang bersarang di kepalaku.

Dia meraih tanganku, membuatku terperanjat dan menarik tanganku namun dia tahan. "Perkenalkan namaku William Richard, kau bisa memanggilku Liam." katanya seraya tersenyum, senyum yang bisa membuat wanita berteriak  histeris mungkin. Tapi di dalam senyumnya ada keanehan yang ku lihat. "A.. Al Alexa" kataku terbata.  Dia tersenyum lagi, lebih aneh dari yang tadi namun ku tepiskan pikiran buruk itu. Kutarik tanganku kembali.

"Aunty, apa kau mau menemaniku makan siang. Alle lapar?" tanya Alle. Aku tersenyum ke arahnya "Maaf sayang aunty tidak bisa, hari ini aunty lelah sekali." kataku. Raut wajah Alle seketika berubah sendu ia menatap ibunya dan berkata "Mooooom." dengan puppy eyesnya.  Kath terkekeh lalu menatapku "Alexa kumohon turuti permintaan Alle, maaf kalau memaksa tapi aku tidak tega melihatnya murung di kamar nanti kalau kemauannya tidak dituruti." pinta Kath. "Apa kau ada acara setelah ini? Nanti biar Liam yang antar." tanya Kath langsung ku geleng gelengkan kepala "Tidak..Tidak. Tidak perlu, sebenarnya aku tidak ada acara lagi. Aku hanya ingin istirahat, tapi aku juga tidak bisa membiarkan peri kecil ini cemberut seperti bebek."  kataku mencubit pipi Alle gemas.

Alle terlihat senang, ia mengarahkan tangannya kepadaku "Aunty Alle mau di gendong aunty." katanya manja. Kita berdua terkekeh melihat kelakuan Alle kecuali Liam dia terus menatapku intens. Pandangan kita bertemu dia tersenyum kearahku segera ku palingkan wajahku karena Alle sudah di gendonganku.

Aku dan Kath berjalan mendahului Liam menuju mobil. Di sisi lain, tampak seorang laki laki hang tengah tersenyum kemenangan. "Tanpa ku caripun kau sudah mendekat. Tak akan ku biarkan kamu pergi." kata laki laki itu

° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° °

Haaaai!!! Balik lagi sama IRMA 🤣😂. Maafkan author ya guys belum dapet fellnya, part selanjutnya aku usahain buat fell yang lebih gereget biar kalian makin rajin bacanya. Jangan lupa vote and comment jangan lupa follow instagram aku di @irma_5802 okay! Aku tunggu..

Semoga kalian senang membacanya. Happy reading pokoknya lah 😄😚😚😚.

Terimakasih

My Perfect CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang