HAPPY READING PEMIRSA!!
"Anak-anak sekarang kita ulangan!"kata lelaki paruh baya yang duduk di singasananya.
"WHATT!!"kata siswi berambut pirang yang taunya make up sama warna cat kuku.
Dalan -guru Bahasa Indonesia- itu mendelik tajam ke arah siswi yang di ketahui bernama Wina itu.Sedangkan yang di beri tatapan tajam malah mengangkat bahu tak acuh lalu sibuk dengan kutek yang baru saja ia beli kemarin.Katanya.Pak Dalan menghela nafasnya jengah,lama-lama ia bisa gila jika harus terus meladeni anak-anak kelas favorite ini.Mungkin yang waras hanya dirinya dan Nendah -anak cupu yang sering di bully-.Atau hanya dirinya saja?Bisa saja.Hayati lelah gusti.
Setelah di berikan soal bahasa indonesia semua murid tampak serius mengerjakan tugasnya.Eh.-ralat-.Semua itu hanya ilusi para guru saja.Dan jika itu benar,kiamat lah sudah dunia ini.Bukannya mengerjakan ulangan,tapi semua siswa di kelas IX I hanya sibuk dengan kegiatannya masing-masing.Contohnya saja Mey,dia malah membicarakan Oppa nya Park Chanyeol kepada Liska partner drakornya.Chacha sibuk melihat pangeran dinginnya,siapa lagi kalau bukan Iqbal,cowok yang jadi incaran Mey.Heleh emang hewan kali yak.Intan dan Yhesika sahabat absurd nya Mey sibuk dengan henna milik Mey,entah sejak kapan dia mengambilnya di lacinya,padahal Mey baru saja membeli henna keluaran terbaru itu.Idah,Adah -si kembar kesayangan guru - yang duduk di belakang Mey sedang membaca buku bersampul paket Bahasa Indonesia tapi isinya?komik manga cuy.Gak kebayangkan.Mana itu kesyangan guru lagi.Guvluk emang.
Alfiana cewek manis yang selalu tebar senyum ke semua orang sekarang sibuk dengan cermin kecil di genggamannya.Dia berulang kali tersenyum ke arah cermin sambil memamerkan deretan gigi yang tertera rapih di tempatnya."Iiii,ga ada cabenya kok,"gumamnya.
Nendah;cewek lugu itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.Ya gatal kali,kan dia ada kutunya.wkwkwk.Nendah melihat kelakuan teman-temannya sambil geleng-geleng kepala.Kemudian melihat ke arah pria paruh baya yang di yakini gurunya yang sedang mengajar,dia terkikik geli melihat Pak Dalab mengacak rambutnya frustasi.
Sedangkan laki-laki di kelas itu sedang berkumpul sambil memandangi benda pipih milik Bagas tanpa kedip.No!jika kalian berpikir mereka sedang nonton adegan dewasa kalian salah besar!Nyatanya mereka sedang menonton merk-merk make up yang lebih berfaedah daripada nonton hal yang sepantasnya mereka lihat.Alasan aneh,masa laki suka hal-hal yang berbau salon sih.Nggak iya banget.
Pak Dalan mengusap kasar wajahnya frustasi."Ck.Kalian tuh ya bukannya ngerjain soal malah sibuk dengan dunianya masing-masing,dasar anak zaman now.Operdosis micin.Mana gak ada-ada sopan-sopannya sama orang yang lebih tua lagi.Kalo bukan anak didik bapak udah bapak karungin tuh sekarang,terus tendang ke pluto kan enak,pasti dunia bakal ada adem-ademnya gitu,"Ujarnya sambil membayangkan bagaimana rasanya.
Hening
"Krik-krik,"
"Ngomong apaan tuh si kutil kuda?"kata Intan tidak sadarkan diri.Kesurupan kali ya😅.
Pletakk..
"Adoww,sakit kanebo lembek, "pekik intan yang sudah di beri jitakan sayang.Ia mengusap-ngusap jidat lebarnya yang sudah dijitak Yhesika.Yang tersangka malah nyengir kuda."Duh,jidat gue makin lebar nih kalo gini ceritanya,kaca mana kaca,cepet ih,siniin badak pitak,ntar keburu melebar jidat gue"katanya panjang lebar.Yhesika tampak berpikir"Lah,gue lupa,"jawabnya polos.Intan melotot nyaris mengeluarkan mata belo nya.Yhesika panik bukan main,dia langsung nyelondong ngambil kaca punya alfi tanpa izin.
"Dih,kaca gue woii rusa arab!Balikinn!"
"Pinjem bentar.Pelit amat.Nanti kuburannya sempit tau rasa!"
"Yaudah karena gue orangnya baik hati dan tidak sombong,gue pinjemin asal nanti tlaktir bakso bi Lilis,sama jus jeruk mang Ujang,"
"Dih,monyet sinting enak aja lu ngomong,nih gue balikin kaca butut lu,".Yhesika melempar kaca itu tepat mengenai hidung Alfi."Wanjirr sakit dongo!Gue ee in tau rasa lo!"umpat Alfi kesal.
Kini Pak Dalan sudah kesal tingkat akut hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan teratur.Berharap emosinya tidak meledak saat ini.Sekali lagi dia menarik nafas lalu menghembuskan nafasnya.
Siswa-siswi murid IX I mulai berisik lagi.Emosi Pak Dahlan sudah naik ke ubun-ubun.Telinganya mengeluarkan asap.Tanduknya pun sudah keluar.
Brakkkkk...
Semua siswa diam seketika.Mereka melongo layaknya orang idiot.Detik selanjutnya semua siswa itu bertepuk tangan.Prok prok prok prok.Kelas tambah kacau saja."Wah,keren Pak,"celetuk Yoga.
"Kalian itu ya!Duh!Bikes.Bikes.Bikes.Bapak udah gak tahan lagi ngajar di kelas ini.Lama-lama bapak ngajar disini bisa-bisa bapak sinting lagi.Besok bapak bakalan nyiapin surat pengunduran diri aja dah.Itukan yang kalian mau?iya kan!.Bapak tuh aneh ya sama kalian,waktu itu emak baca doa apasih sebelum anu kok bisa ya?yang keluar malah titisan mak lampir.Kalian tuh anak manusia apa anak setan sih?!
Semua siswa yang mendengar kata-kata itu langsung diam.
"Oh no!!!"kata semua siswa barengan.
"Yaudah kalau kalian gak mau bapak mengundurkan diri,kaliannya gak boleh main-main terus,harus belajar serius oke?!"kata Pak Dalan sambil tersenyum sumringah.Ternyata akting nya berhasik.Uyeeee!.
"Lah kok gitu sih?"Sasa kini ikutan nimbrubg.
"Ya kalau kalian gak mau gapapa bapak mau langsung ngundurin diri aja"
"Ya silahkan,pintu keluar selalu terbuka untuk bapak,"Mey ikutan nyambung.
Semua siswa tertawa terbahak-bahak sampai perutnya sakit.
"Sa ae lu Mey,"kata Iqbal di sela-sela tawanya.
Blushing!
Kameyy blushing permisa!
Jleb!Anak monyet,kutil badak,badak buruk,tai ayam,babi sinting!mati aja sono!'umpat pak Dahlan di dalam hati.
*****