"Shaz!" lambai seorang lelaki dengan surai pacak hitam diselingi biru api beberapa helainya. "Hn?" Seorang gadis dengan surai seputih salju itu menghampiri pemuda yang memanggilnya.
Tepat dihadapan mereka sebuah monitor bertegnologi canggih menampilkan layar infulse yang menunjukkan beberapa planet dari bentuk satelit yang mereka buat sendiri. "Hei hei, berhentilah meminumnya, fokus dulu pada apa yang ingin kutunjukan" ujar lelaki itu dengan tampang sweatdrop.
Shaz hanya memalingkan mukanya, nampak seperti menjaga ketat minuman itu agar tak lepas dari bibir manisnya. "Hh.. Seberapa enaknya sih 'Ansyc Youl' itu?" sang lelaki melipat kedua tangannya di dada. "Enak sekali!" Shaz menyodorkan cup itu tepat dihadapan rival nya itu.
Sang rival hanya sweetdrop ditempat, "Loui! Shaz benar! Minuman ini enak sekali!!" tiba tiba seorang gadis dengan rambut bergelombang menggebrak pintu sembari memamerkan cup yang dibawanya.
"Hh.. Terserah kalian, aku ingin menunjukan sesuatu" Loui menepuk jidatnya, lalu memutar kursi kembali pada layar monitor.
Telunjuknya menekan beberapa huruf, lalu monitor itu mengecil menjadi butiran hologram dan ditempatkan pada sisi kanannya. Lalu jemarinya memperbesar salah satu page hologram yang mengelilingi sebuah bola besar yang merupakan tampilan luar angkasa dari satelit mereka.
"Lihat, aku menemukan sebuah planet hidup dari matahari Oranye, berdasarkan informasi, planet ini dinamakan 'bumi'. Semua makhluk hidup disana saling membutuhkan, luar biasa! Semuanya berhubungan hingga membentuk keseimbangan! Jaraknya 8 juta 550 ribu km kecepatan cahaya dari sini. Kita bisa menemukan banyak hal baru disana" jelas Loui panjang lebar.
"Yosh, kalau begitu kita akan menuju planet itu" Ntah sejak kapan, semua 'anggota' sudah berkumpul disana, Terem menyetujuinya dengan mengatakan hal itu. "Bagaimana?" lanjut Terem menatap teman temannya dengan manic saphire yang ia miliki. "Aku sih setuju saja" ujar lelaki berambut Spike dengan warna coklat, menyandar pada tiang dengan santainya.
"Hn" hanya itu yang Shaz katakan, masih berkutat dengan minumannya. "Yosh" Senyum Zackie, lelaki dengan surai lembut selalu terpasang dengan Fluffy putih yang stand by dikepalanya. "Boleh" ujar Yuki, gadis dengan surai bergelombang berwarna kuning, yang menggebrak pintu tadi. "Aku setuju" Arch merangkul Yuki yang merupakan adiknya, Arch memiliki poni yang tajam setara dengan matanya yang menampakkan kesan cool. Rambutnya berwarna merah api dengan ungu ombre diujungnya.
"Sekarang, kita hanya perlu menyelesaikan Achestra" Ujar Youl memandang monitor yang lain. Achestra adalah sebuah program teleportasi yang memerlukan 1 monitor untuk mencakupnya.
"Kita juga membutuhkan penyamaran karakter disana, seperti membuat avatar" Loui mengedipkan matanya pada Shaz. "Ya ya akan kubuatkan" ujar Shaz yang berada di bidang Creator. "Unsurnya, kita membutuhkan makan dan minum, fisik yang seimbang dengan makhluk bernama 'manusia', akan kujelaskan detailnya nanti" lanjut Loui menutup programnya.
"Kalau soal makan dan minum tentang 'manusia', aku sudah menyelesaikannya. Fisiknya sama seperti kita, hanya saja 'kekuatan fisik' yang masih kuperhitungkan" Shaz mengetuk dagu dengan jari telunjuknya.
"Ya.. Sementara kau menyelesaikan avatar, aku akan menyelesaikan game dan mengalahkanmu! hahaha!" gelak Zackie yang berada di bidang kebahasaan. "Tidaakk!!" histeris Shaz memegang kepalanya. Tiba tiba kedua tangannya menepuk pundak Loui dengan tatapan berbinar.
DEG..
"Loui!" Ujar Shaz menatap intens manic biru api itu. "Y ya..?" "Biarkan aku main game!.."
Dugh!
"Addu du.. Sakit.." Shaz mengusap kepalanya itu. "Tidak! selesaikan dulu avatarmu itu" Loui melipat kedua tangannya di dada. "T tapi! gamenya!.." Loui menunjukkan deathglare nya, "Iya iya.." Shaz hanya mempoutkan bibirnya, diselingi dengan ejekan Zackie yang menimbulkan acara kucing kucingan.
Loui menatap lantai, memutar kembali memorynya. "Loui!" "Argh! dasar bodoh!" tangannya mengepal menonjok tiang.
DAASSHH!!
Manicnya otomatis beralih pada sumber suara, nampak teman temannya beruntun menarik Shaz dari lingkaran teleportasi yang keluar dari monitor. "Argh! baru kutinggalkan sebentar apa yang terjadi!?!!" Loui membantu menarik Shaz yang nampak tersedot dengan sangat kuat.
"A aku tak sengaja menginjak tombol cadangan area Achestra.." ujar Shaz berusaha keluar. "Bertahanlah Shaz!!" ujar Terem ditengah tengah penarikannya. "Uhh! t teman teman! teleportnya semakin kuat!"..
WUSSHH.. DUAASSHHH!!
"SHAAAAAZZ!!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
FantasySeorang gadis yang terjebak di planet lain, dengan ingatan bak penduduk pada umumnya. Perlahan memori sesungguhnya kembali merasuki otaknya, membuat teka teki yang sangat ia benci. Akankah ia menemukan jati dirinya?