Wahai Ibu...
Mengapa begitu sulit perjuanganmu
Menelan pahitnya kehidupan
Untukku anakmuMengapa kau rela memberikan nyawamu?
Mengapa kau merelakan air matamu ?
Mengapa kau selalu memperdulikan aku?
Mengapa Ibu?Aku hanyalah anak yang tak tahu budi
Aku hanyalah anak yang menyusahkanmu
Aku hanyalah anak yang selalu mengecewakanmu
Tapi kau selalu memaafkankuIbu... ingatkah kau saat aku kecil
Kau selalu ada untukku setiap saat
Tapi setelah dewasa apa yang kuberikan untukmu?
Hanyalah air mata yang selalu jatuh di pipimuIbu... Kembalilah padaku
Walau kutau itu tak mungkin terjadi
Tapi kumohon padamu ibu
Datanglah ke mimpi anak nakalmu iniKau meninggalkanku disaat aku belum membalas kebaikanmu ibu
Aku ingin menghapus air matamu
Memelukmu saat kau rapuh
Tapi aku sudah tidak bisa ibuAku terlambat menyadari jika kau menderita karnaku
Kau merelakan jiwa ragamu hancur untuku
Maafkan aku ibu
Aku bukan anak terbaik untukmuJika waktu bisa diputar ibu
Hanya satu yang ingin ku katakan untukmu
Walau mungkin tak kau dengar
Aku menyayangimu ibuku sangat menyayangimuTerimakasih untuk jasamu ibu
Kau akan ku kenang dalam jiwaku
Sebagai pahlawan hidupku
Dan sampai jumpa dinirwana---ooo---
Sebuah puisi dari ErniKurnia6 , aniawati01
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi, Sajak dan Cerpen
PoesíaKumpulan Puisi, Sajak dan Cerpen spesial memperingati Hari Kartini dan Hari Pendidikan Nasional. Dan didedikasikan untuk para perempuan hebat Indonesia.