Rahasia Hati 2 (part 17)

1K 28 0
                                    

Gadis itu celingak-celinguk di depan mobil kekasihnya . mencari seseorang yang dari tadi tak kunjung ditemukannya . sudah 15 menit ia menunggu , namun kekasihnya itu tak kunjung datang .

Tiba2 mengalir sesuatu dari hidung Ify . ia tau apa itu . sangat tau bahkan . ia segera mengambil tissue dari dalam tasnya , dan menyumbat hidungnya dengan tissue itu .

"aduh , kok mimisan sih ?" gumamnya jengkel sambil mencoba menghentikan laju darah dari hidungnya .

Sampai tiba2 suara Rio mengagetkannya .

"Fy , lama ya ??" Tanya Rio .

Ify tersentak kaget . lalu menoleh pada Rio setelah sebelumnya ia membuang tissuenya .

"eh , em engga kok . ayoo ah !" jawab Ify gugup . Rio mengernyitkan dahi heran . sikap Ify agak aneh . namun ia mencoba tak memeprdulikannya . Ia masuk ke dalam mobilnya diikuti dengan Ify . dan tak lama mobilnyapun telah meninggalkan parkiran kampus dan telah berbaur bersama kendaraan lainnya di jalan raya .

"jadikan mau ngajarin aku main basket ??" tanya Ify memecah keheningan yang sebelumnya menyelimuti mereka .

"kamu yakin mau main basket ???" Tanya Rio memastikan .

"iya , yakin banget ! emang kenapa sih ?" tanay Ify .

"em , aku Cuma takut kamu jadi ngedrop malah kalo cape2an . apalagi mau main basket ? pastikan...." Ucapan Rio dipotong Ify cepat .

"yaudah kalo ga mau nemenin ! aku bisa main sendiri !!! ga usah bawa2 penyakit aku segala !! kalo cape yaudah ! aku juga ga bakal maksa . tinggal bilang ga bisa . susah amat sih !? malah pake alesan penyakit aku segala !!" ketus Ify . ia tidak suka jika Rio atau siapapun menjadikan penyakitnya itu sebagai alasan untuk menghalangi kebebasannya .

"engga Fy , ga gitu maksud aku .. aku bener2 khawatir sama keadaan kamu . Cuma kalo kamu emang mau main basket , yaudah aku temenin . tapi jangan ngambek lagi yaa ???" Rio mencoba memberi penjelasan pada Ify dengan lembut . takut menyinggung perasaan Ify .

Ify diam . ia memalingkan wajahnya ke arah lain . tak mau menatap Rio . ia masih kesal dengan Rio .

"Fy .." panggil Rio sambil merengkuh jemari Ify dengan lembut .

Ify menghela nafas panjang . okeh , jika Rio sudah menyentuhnya , ia takkan bisa marah . ia pasti akan luluh . Ify menoleh pada Rio . masih dengan tampang ngambeknya .

"aku ga suka kamu mulai bahas dan jadiin penyakit aku sebagai alasan ! aku ga mau penyakit ini tuh bikin aku jadi kekurung , ga bebas . aku mendingan denger alesan 'males' dari kamu . daripada denger alesan 'takut aku kambuh, atau takut aku ngedrop' atau apalah itu ! plis , jangan pernah lagi ngebahas penyakit ini . aku ga suka ! itu bikin aku jadi putus asa !" Ify mengucapkannya dengan nada yang terdengar seperti memohon .

"iya ,aku minta maaf . akuu ga bakal lagi ngungkit-ngungkit penyakit itu . aku janji deh !" ucap Rio .

"janji ??"

"iya, aku janji !!"

Ify tersenyum , dan Rio membalas senyuman Ify . ah , senyuman itu . senyuman yang selalu meluluhlantahkan hatinya , yang mampu menenangkan hatinya . senyuman manis ala Mario yang benar-benar tak tertandingi keindahannya . pokoknya senyuman itu adalah senyuman terbaik yang pernah tercipta baginya . Ify sangat amat merasa bersyukur , karena ia mampu melihat senyuman itu setiap hari dan senyuman itu selalu dipersembahkan untuknya . ia benar2 wanita yang paling beruntung . dan ia selalu berharap , ia bisa melihat senyuman itu setiap hari, setiap waktu dan selamanya .

***

Di lapangan dekat rumah Rio ,

Ify menguncir rambutnya yang awalnya tergerai itu . sesuai dengan perjanjian awalnya dengan Rio , mereka akan bermain basket hari ini . sedangkan Rio sedang mendrible bola basketnya . menunggu Ify selesai bersiap-siap . tak lama, Ify pun menghampiri Rio .

Rahasia Hati 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang