Lelaki itu terus saja mendrible bola basketnya . sesekali ia mencoba memasukkan bola itu ke dalam ring . dan terkadang masuk , namun tak jarang juga lemparannya meleset . ia sangat menikmati permainannya itu . sudah lama sekali ia tak bermain basket . kira-kira sudah hampir 3 tahun ia tak menyentuh bola basket sama sekali .
Saat sedang seru-serunya bermain , seseorang menyerukan namanya .
"Rio !" Rio , lelaki yang dipanggil itu , terpaksa menghentikan permainannya dan menoleh ke sumber suara . sesaat setelah ia mengetahui siapa yang memanggilnya , ia melengos dan memutar kedua bola matanya . males , itulah yag ia rasakan saat melihat orang itu .
Yang memanggil Rio tadi , berjalan menghampiri Rio yang sudah melanjutkan permainannya tanpa memperdulikannya .
"Rio , ini gue bawain minum . lo sampe keringetan gitu ." Zahra , ya Zahra yang memanggil Rio tadi , menyodorkan sebotol mineral pada Rio . Rio tak memperdulikannya . ia terus saja melanjutkan permainan basketnya . Zahra yang merasa dicuekin , meletakkan botol minumnya di salah satu bangku yang terletak di pinggir lapangan .
Zahra kembali menghampiri Rio dan mencoba menarik perhatian Rio dengan cara , mengelap peluh di pelipis Rio . namun , baru saja Zahra menyentuhnya , Rio langsung menepis kasar tangan Zahra .
"heh , jauh-jauh deh lo dari gue !!! gue tuh udah muak tau ga sama lo !!!" bentak Rio langsung .
"loh , kenapa ???" tanyanya entah so tak mengerti atau memang tak mengerti .
"lo tuh......." Rio menghentikan kalimatnya kala melihat Ify dari pinggir lapangan memberikannya isyarat untuk tak melanjutkan perkataannya . kalau tidak , ia akan merusak rencana .
Rio menatap tajam Zahra kembali . tak bicara apa-apa , namun langsung pergi meninggalkan Zahra yang masih berdiri menatap Rio tanpa dosa .
"loh , Rio mau ke mana ??" Tanya Zahra setelah sadar bahwa Rio sudah merapikan barang2nya .
Rio tak memperdulikan pertanyaan Zahra dan langsung menyandang tasnya dan pergi meninggalkan Zahra yag terus2an bertanya padanya . ia sudah cukup dibuat kesal oleh Zahra kemarin . dan ia tak mau lagi dibuat kesal oleh perempuan satu itu . cukup kemarin saja !
Rio membuka pintu mobilnya dan masuk ke dalam . menyalakan mesin mobilnya . dan memanaskannya beberapa saat sambil menunggu Ify datang . Rio membenamkan wajahnya di antara kedua telapak tangannya .
Tak lama , Ifypun masuk ke dalam mobil Rio . Ify memperhatikan Rio yang sepertinya tak menyadari kehadirannya . buktinya Rio tak bergeming , tetap pada posisi semula , menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya .
Ify menyentuh punggung tangan kiri Rio . membuat Rio tersadar dari lamunannya . perlahan ia menurunkan tangannya dari wajahnya . ia tak langsung menoleh ke Ify . ia menatap lurus ke depan , lalu menghela nafas panjang sambil memejamkan matanya .
"aku cape Fy ! aku ga mau berurusan lagi sama cewe itu !" seru Rio masih menatap lurus ke depan .
"aku tau Yo ! tapi ini semua demi ngebales dia ! Cuma kalian harapan kita !" tutur Ify lembut mencoba memberi penjelasan .
"tapi aku bener2 muak sama dia Fy !!" nada bicara Rio meninggi , kali ini menoleh ke Ify .
"sabar ! Cuma itu kuncinya . aku yakin kamu , ka Alvin , ka Iel , sama Cakka pasti bisa !!"
"kenapa juga sih , aku terus yang dia incer ?? kenapa ga Alvin , Cakka , atau ka Iel ??? kenapa harus aku yang lebih banyak ngabisin waktu bareng dia !??" nada bicaranya merendah , melemahnya . ia mengacak-acak rambutnya yang memang sudah acak-acakan itu . frustasi menghadapi semua masalah ini .
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Hati 2
RomansRahasia Hati 2 : Sekuel Rahasia Hati Karya : Amelia Astri Riskaputri NOTE : Tulisan ini murni milik Amelia Astri Riskaputri. Tidak ada penambahan, perubahan atau pengurangan huruf sama sekali. Jika ada kesalahan dalam penulisan dan sebagainya maka i...