CHAPTER: I/11 - LIBURAN MUSIM DINGIN

1.1K 52 7
                                    

~Kamichama Karin~


Secret : Liburan Musim Dingin

"Jangan tidur!"

Suara teriakan Kazune berhasil membangunkanku. Dari suaranya, aku bisa menebak bahwa dia sedang marah, tapi aku sudah tidak memiliki daya lagi. Jadi, setelah mengedipkan mata beberapa kali, kembali ku taruh kepalaku di atas meja.

Saat ini kami berdua sedang berada di ruang kerja Kazune. Ruangan yang ku tempati saat ini adalah ruangan khusus milik Kazune, bahkan aku jarang masuk ke ruangan ini kecuali memang diperlukan. Lalu, apa keperluanku di ruangan ini sekarang?

Sebenarnya saat ini sudah masuk akhir semester. Itu artinya aku sedang memasuki minggu-minggu UAS. Tentu saja aku memerlukan otak encer Kazune untuk membantuku belajar. Untungnya kami satu jurusan, jadi Kazune tidak kesulitan mengajariku.

Satu pukulan telak menghantam ujung kepalaku, seketika itu juga kepalaku berdenyut dengan sakit. Dengan malas ku tegakkan punggungku, satu tanganku mengelus ujung kepala yang tadinya jadi pendaratan buku milik Kazune.

"Jangan melakukan kekerasan dalam rumah tangga, Kazune-kun. Kamu bisa ku tuntut ke pengadilan nanti."

Mata Kazune segera melotot ke arahku, "Aku tidak melakukan kekerasan dalam rumah tangga, aku hanya mengajarkan kedisiplinan pada muridku."

Tanpa bisa ku tahan aku menguap dengan lebar, membuat Kazune menatapku dengan tatapan iblisnya. Melihat itu ku balas dia dengan pandangan sebal.

"Kenapa sih belajarnya harus di malam hari?"

Kazune menutup buku yang berada di tangannya, "Kau sendiri yang minta. Aku sudah memberimu tawaran untuk belajar di pagi hari tapi kau menolaknya."

Aku merengek sambil menaruh kepalaku lagi di atas meja, "Habisnya, jika kamu tidak datang ke kampus sejak pagi, nanti Rika akan mencarimu dan sesuatu yang menyebalkan akan terjadi padaku."

Tidak ada tanggapan langsung dari Kazune, membuatku tergelitik untuk melihat ekspresinya dari ujung mataku. Wajah Kazune terlihat lebih tenang dari perkiraanku. Dia terlihat biasa saja dan malah terlihat tidak peduli dengan apa yang ku ucapkan. Bahkan saat ini dengan tenang dia mulai mengemasi buku-bukunya dan dia tumpuk menjadi satu. Setelah selesai menumpuk semua bukunya, Kazune melepas kacamatanya dan menatapku. Jari telunjuk Kazune terjulur dan mengetuk dahiku dua kali.

"Jangan banyak alasan, setelah kejadian di acara uji nyali itu Rika sudah tidak berani berulah lagi," Kazune berdiri dan berjalan keluar dari pandanganku, "belajarnya sudah cukup untuk hari ini, besok pagi kau harus bangun untuk belajar lagi, sekarang ayo ke kamar."

Ketika aku menoleh berniat untuk mencari keberadaan Kazune, aku terkejut karena tiba-tiba saja tubuhku terangkat dari kursi. Ya, Kazune telah mengangkatku. Cepat-cepat ku tautkan tanganku melingkar lehernya agar tidak terjatuh.

"Kenapa kamu mengangkatku?" aku berteriak dengan panik.

Mata Kazune melirikku sekilas. Kemudian dia menyunggingkan senyum miring yang berhasil membuat perasaanku menjadi tidak enak.

"Karena aku tadi sudah mengajarimu, tentu saja aku ingin mengambil bayaranku."

Pipiku memanas seketika. Gejolak dalam dadaku semakin membuat panik diriku, "Apa kamu bilang? Harusnya kan gratis, aku ini istrimu loh."

Kazune makin memiringkan senyumnya, "Justru karena kau istriku, kau harus membayar mahal."

Setelah Kazune membawaku masuk ke dalam kamar, aku pun berteriak, "Besok aku harus bangun pagi!"

[PART 2] Kamichama Karin: SECRET [RANDOM UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang