tentang aku,kamu,dan awalnya

5.9K 479 15
                                    

Suara bola basket yang dipantulkan terdengar dari arah lapangan belakang sekolah.

Padahal saat itu sedang waktunya pelajaran, namun gadis ini sepertinya tidak peduli dengan hal itu sama sekali.

Ia bernama kang seulgi, gadis yang sudah diketahui dengan kenakalannya itu.

Dia cewek loh, tapi kerjaannya berantem mulu.

Yah walau berantemnya karna hal yang baik sih, seperti melawan penindas atau preman.

Dia masih asik saja memantulkan bola basketnya, dan sesekali melemparkannya ke ring, dan tentu saja masuk.

Yaiyalah, dia kan anak basket. Lebih tepatnya, kaptennya.

Para guru pun sudah bosan menasehati dia. Percuma, buang buang tenaga itu namanya.

Setelah ia merasa lelah, atau lebih tepatnya bosan, ia berjalan ke kantin.

Dengan santainya duduk dan memesan makanan. Sepertinya dia memang sudah kebal sekali.

Perlu kalian ketahui, dia punya prinsip, "kalo gak ada anak nakal, guru bk kerjaannya apa?".

Makannya sekarang dia bandel banget gini.
Seulgi dengan santainya makan sendirian sembari bermain game di ponselnya.

Jujur saja, seulgi tidak memiliki teman. Tidak ada yang mau berteman dengannya, dan itu semakin membuatnya nakal, karna ia tidak memiliki seseorang untuk ia ikuti, untuk ia turuti, dan untuk ia lindungi.

Tidak ada yang berani berteman, menyapa saja tak berani, melihat seulgi saja mereka segan dan langsung menundukkan pandangannya

Jujur, seulgi merasa kesepian juga, namun apa boleh buat yakan?

Akhirnya ia pun bermain basket lagi dan saat ia mau menembak bolanya ia malah tersandung dan membuat bolanya memantul lalu terlempar jauh, dan mengenai kepala seorang gadis.

Seulgi pun segera mendatangi arah gadis tersebut, namun hanya mengambil bolanya, dan hanya menatap gadis itu.

Saat gadis itu sudah biasa kembali, walau masih mengelus kepalanya yang terkena bola, gadis itu hanya menatap seulgi dengan tatapan seperti berbicara, 'udah? Gak minta maaf atau apa gitu?' dan seulgi masih saja menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa dibaca, lalu tiba-tiba ia bertanya,

"Lo gak takut sama gua?" tanya seulgi pelan, karna biasanya jika ada orang yang terkena bola basketnya, mereka akan segera kabur, bukannya malah menuntut permintaan maaf seperti gadis dihadapannya ini.

"Ngapain takut sama kamu, lagian kan kamu yang salah" ucap gadis itu.

Tutur katanya lembut sekali. Dari nada bicaranya, walaupun mungkin ia sedikit kesal, namun ia tidak langsung frontal. Ia berbicara pelan dengan seulgi.

"M-maaf" ucap seulgi terbata, karna ini pertama kalinya ada orang yang tak takut dengannya.

"Permintaan maaf diterima. Lain kali hati-hati saat bermain basket, sampai jumpa" ucap gadis itu, lalu pergi.

Dan seulgi terdiam di tempatnya berdiri tadi, dengan wajah bodohnya, "lupa nanya nama" ucapnya, lalu kembali bermain basket.

Pikirannya tertuju ke gadis tadi, karna sungguh, gadis tadi itu benar-benar satu Banding seribu bagi seulgi.

tak pernah ada seorangpun yang berani berbicara padanya, tidak seperti gadis tadi yang bahkan menuntut permintaan maaf dari seorang kang seulgi.
itu cukup membuat seulgi terkesiap, karna itu adalah pertama kalinya.

Ia masih memikirkan gadis tadi, sembari memainkan kembali bola basketnya hingga bel sekolah berbunyi nyaring menandakan waktu untuk para murid pulang.

books and basketballTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang