Hal pertama yang tertangkap oleh pengelihatan Woojin ketika kesadarannya sudah kembali adalah sebuah lampu plafon yang menyala terang, dan aroma dziriate yang menggoda.
Pemuda itu mengerjap beberapa saat, kemudian melempar pandang ke sekitar.
Ah, Woojin tahu ruangan ini.
Terdapat loker-loker yang tertutup rapat di sebelah kanan dan kirinya, bisa dipastikan bahwa ini adalah ruangan tempat para pegawai toko berganti pakaian.
Woojin masih ingat betul apa yang menyebabkan dirinya berada di tempat ini. Semua itu karena si pegawai baru yang direkrut oleh Jihoon.
"Argghh! Si bodoh itu benar-benar!"
Pemuda Park terduduk lemas, menghela napas dalam, lalu mengacak rambutnya. Woojin kesal, tentu saja. Namun kekesalnya tertutupi oleh rasa malu yang menyelimuti dirinya.
Sumpah demi apapun, rasanya Woojin ingin bersembunyi saja di bawah bangku jika ia mengingat akan peristiwa yang lalu.
Andai saja bisa, pemuda itu pasti sudah melakukannya. Tetapi sayangnya, ia memiliki laporan yang harus segera diselesaikan hari ini.
Dengan langkah berat, Woojin berjalan menuju pintu. Ia akan pergi ke dapur, dan mengatakan kepada Jihoon untuk memberhentikan pegawai baru bernama Hyungbeosㅡatau siapalah itu namanya, dan mencari orang lain.
Namun belum sempat tangannya meraih kenop pintu, benda tinggi itu sudah lebih dulu dibuka dan menampilkan sosok manis dengan wajah terkejut.
"Oh yaampun! Pak Woojin! Apa Bapak baik-baik saㅡ"
"HUWAAAAA!!"
Woojin reflek berlari dari tempatnya dan bersembunyi di balik deretan loker baju ketika mendapati sosok menggemaskan yang tengah membawa sebuah kantung berisikan es batu.
Ahn Hyungseob yang merasa kebingungan setengah mati, lantas berjalan mendekati tempat persembunyian si pemuda bergingsul itu.
"Pak? Anda baik-baik saja?"
Sayangnya, belum genap dua langkah, sebuah suara berat yang sedikit bergetar membuatnya berhenti karena terkejut bukan main.
"P-Pergi sana! J-Jangan dekat-dekat!"
.
.
.
Hey Manis!
"Jadi..?"
"Ganti pegawai barumu itu, aku gak suka."
"KAMU UDAH GILA YA, PARK WOOJIN?!"
Jihoon berujar cukup kencang dari depan pintu. Saat ini, pâtissier itu sedang berada di dalam ruang ganti karena beberapa menit yang lalu Hyungseob melapor perihal sikap aneh Woojin.
Dan omong-omong, jika kalian ingin tahu, saat ini si Park Woojin itu masih bersembunyi di balik loker.
Sumpah, Jihoon benar-benar tidak habis pikir dengan situasi saat ini. Biasanya Woojin tidak akan meributkan mengenai penerimaan pegawai baru di toko. Tapi sekarang? Oh yaampun, sebenarnya apa yang terjadi dengan pemuda itu?
YOU ARE READING
Hey Manis! ; Jinseob [ON HOLD]
FanfictionJihoon berhasil mendapatkan pegawai baru yang super manis untuk bekerja di toko pastry milik Woojin. Namun sepertinya, si bos tidak menyukai pilihan Jihoon. © epitomejin, 2018