02 - Manusia Aneh

596 157 38
                                    

Sudah terhitung dua hari sejak kejadian pingsannya Woojin di Park's Pastry. Dan selama itu juga, Woojin tidak mengunjungi toko.

Iya, kalian benar. Alasan pemuda berumur dua puluh enam tahun itu bersikap demikian adalah karena rasa takut terhadap pegawai barunya.

Katakanlah Woojin pengecut, namun setidaknya hal itu lebih baik daripada pingsan di tempat ketika bertemu dengan Hyungseob, bukan?

Meskipun begitu, tetap saja Woojin merasa kosong dan sepi setiap kali berada di apartemennya seorang diri. Pemuda itu benar-benar dibuat jenuh oleh setumpuk laporan keuangan toko dan tugas individu dari dosennya yang sudah menanti, seakan memohon untuk cepat-cepat diselesaikan.

Dan karena kejenuhan yang sudah tidak bisa ditahan, di sinilah Woojin berada.

Di samping pot tanaman dekat pintu masuk Park's Pastry, mengintip ke dalam dengan hati-hati hanya untuk memastikan jika si imut Hyungseob ada di dalam sana atau tidak.

Oh ayolah, Woojin. Ini masih pukul setengah delapan pagi, dan toko pastrymu bahkan belum dibuka! Untuk apa kamu mengintipi toko yang kosong melompong? 

"Bapak sedang mengintip, ya?"

"Iya, jangan berisik! Nanti ketahuan!"

"Tapi kan tokonya belum buka, Pak.."

Mendengar itu, Woojin terdiam beberapa saat. Pantas saja ia tidak melihat satu pun manusia di dalam sana! Ternyata tokonya memang belum dibuka. 

Kenapa dia bisa sebodoh ini sampai tidak mengingat kalau toko pastry miliknya buka pukul sembilan pagi?

Pemuda itu terkekeh beberapa saat, mentertawai dirinya sendiri. Ia lantas menoleh ke belakang, hendak berterima kasih kepada manusia yang baru saja memberitahunya bahwa toko belum dibuka.

Tetapi sepertinya niat Woojin untuk berterima kasih harus tertunda ketika matanya bertatapan langsung dengan manik bulat nan menggemaskan yang berjarak cukup dekat dengan dirinya.


Dia!


Makhluk yang paling ingin Woojin hindari!


Si manusia imut!


"HUAAAAAAAAA!!!"

Woojin yang tidak bisa menahan keterkejutannya, spontan bergeser ke sampingㅡmenabrak pot tanaman, dan jatuh dengan tidak elitnya di hadapan sang pegawai baru.

"Yaampun Pak Woojin!!"




.


.


.


Hey Manis!


"Kamu.. aduh, kenapa kamu datang pagi-pagi begini, Ahn Hyungseob?" Woojin meringis, sibuk mengompres benjolan cukup besar di dahinya dengan es batu.

Kini mereka sudah berada di dalam toko, dengan Hyungseob yang sibuk merapikan bangku. Pemuda manis itu sudah mengenakan masker ketika berganti pakaian tadi.

Hey Manis! ; Jinseob [ON HOLD]Where stories live. Discover now