Prolog

78 15 10
                                    

Ini cerita tentang seseorang yang hidupnya tidak pernah merasakan yang namanya kesenangan. Dan sejak kecil dia selalu sendiri dan menjadi bahan bullyan temannya karena kehidupannya yang selalu susah.

Perkenalkan namaku Bagus Gesang. Aku sekarang sekolah di SMK Negeri Kelas 11 atau kelas 2 di kota Jakarta.

Aku adalah seorang yang tidak pernah merasakan yang namanya kesenangan dari kecil saja sejak umurku 5 tahun dan saat itu aku masih sekolah TK (Taman Kanak-Kanak) aku sudah sering ditinggal sendirian di rumah.

Ibuku yang bekerja di sebuah pabrik konveksi, ayahku sebagai pedagang keliling dan kakakku yang juga bekerja sebagai cleaning service di sebuah Mall. Mereka bekerja seharian penuh dan jika pulang sampai di rumah mereka semua langsung tertidur karena lelah tanpa ada obrolan apapun. Jika ada, itupun hanya sepatah dua patah kata.

Bukankah itu merupakan kesedihan?? Sepertinya iya, menurutku anak di umur segitu kan seharusnya sedang bahagia bersama keluarganya. Tetapi aku tidak, aku hanya sendirian di rumah tanpa ada yang menemani dan membuat aku bahagia.

Semenjak masuk SD (Sekolah Dasar) pun aku masih saja terpuruk dalam kesendirianku. Walau terkadang sendiri itu tenang, namun aku juga ingin merasakan yang namanya bersenang-senang bersama keluarga di rumah.

Mungkin orang tuaku sudah mulai lelah untuk bekerja karena umurnya yang mulai menua dan kakakku yang sudah keluar kerja ntah apa alasannya. Disaat itu aku sedang duduk di bangku SMP aku mulai timbul rasa senang.

Walaupun jika di rumah selalu saja ada pertengkaran, tetapi aku senang karena sampai sekarang aku sudah tidak sendirian lagi di rumah, sudah ada orang-orang yang menemaniku.

Pertengkaran antara keluarga pun sudah tidak ada, karena semua sadar setelah aku menjelaskan kepada mereka bahwa keluarga itu adalah tempat berlindung, bukan tempat meluapkan emosi.

Perjuangan Menuju KesenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang