"AAAAAAAAA..."teriak Kory dan mendorong pintu toilet sekuat tenaga dari dalam untuk menyelamatkan jarinya itu. Mendengar Kory berteriak, mereka bertiga pun terkejut.
"Ada apa.. Ada apa..ada yang terluka Kory?"cemas Ryan yang terkejut
mendengar Kory berteriak.Kory yang sangat jengkel melihat tingkah kakaknya yang tidak tahu karena jarinya terjepit oleh besi pintu toilet.
"Ohhhh... Tidak ada."Kata Kory geram sambil mengimbaskan tangannya. Dylan yang masih bingung melihat Kory mengimbaskan tangannya akhirnya bertanya juga.
"kenapa kamu mengimbaskan tanganmu?"tanya Dylan.
"Sudah tau terjepit jariku yang malang ini karena Ryan,kamu masih bertanya, Dylan?" Kory pun mengamuk.
"Owh.. Maaf."singkat Dylan dan merasa bersalah."Ma.. Maafkan aku, Kory. Aku tidak sengaja."Ryan pun menghampiri adiknya dan ingin memegang jarinya yang terjepit.Kory pun malah mengangkat tangannya.
"Jangan dekat dekat aku... Jariku sakit jika dipegang."kata Kory sambil menjauhkan jarinya yang terjepit dari kakaknya.
"Sudah,ayo kita pergi dari toilet ini."perintah Kory. Melihat jari Kory yang terjepit itu, akhirnya mereka menggagalkan aktifitasnya di toilet dan mengikuti Kory.
Sewaktu keluar dari toilet, Dylan melihat Dolly yang sedang mencarinya.Dylan pun bersembunyi ke toilet tadi.Nathan pun mengikuti Dylan yang bersembunyi, kiranya ada bahaya.
Ryan yang melihat mereka berdua bersembunyi, Ryan ikut ikutan bersembunyi.Kory pun bingung melihat mereka bertiga bersembunyi dan mengikutinya.
Dylan pun memasuki toilet itu lagi dan teringat di pikirannya tentang perintah Kory. Akhirnya,Dylan berbalik arah. Nathan dan Ryan berhenti ketika melihat Dylan berbalik arah.
Tak sengaja lagi,Dylan menabrak Kory yang sedang berjalan sambil melihat kebelakang."DEBRUUK".Kory pun terjatuh dan kepala belakangnya terbentur oleh dinding toilet.
Kory yang mau berteriak itu pun ditutup mulutnya oleh tangan Dylan."ssstt.."Kata Dylan dengan suara pelan. Dylan pun melihat keadaan Dolly yang sudah pergi menjauh pun menjadi tenang dan melepaskan tangannya dari mulut Kory.
Kory pun berdiri dan mengelus kepala belakangnya."HEHH.. KAU TAU TIDAK? ITU KEPALA BELAKANG,BISA BISA AKU HILANG INGATAN!"Ucap Kory marah yang membara dengan menaikkan tinggi nada suaranya.
"Maaf, aku tidak sengaja."Dylan agak merasa sedikit takut kepada kory.
"Cihh.. Itu terus yang kudengar."Kory hanya ngedumel dengan meredam kemarahannya.Ryan yang penasaran melihat Dylan takut kepada Dolly pun bertanya,"Dylan, apa permasalahanmu dengan Dolly?"
"Kalian tidak perlu tahu."Singkat Dylan yang merahasiakan dengan seorang perempuan.
"Kalau begitu,aku kasih pertanyaan untuk mengetesmu."Dylan pun mengganti pembicaraan kepada Kory.
"Siapa namamu?"Tanya Dylan serius.
Tsudzukeru...
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship and Destiny [The End]
Short StoryKeseharian pilot tobot di kota daedo dengan hari hari yang menyenangkan,berduka,rasa takut, dan penuh kejahilan antara mereka.Tapi ada hal yang memisahkan tali persaudaraan pilot tobot. Dan itu tid...