Hari sial Kory

1K 53 7
                                    

"Kalau begitu,aku kasih pertanyaan untuk mengetesmu."Dylan pun mengganti pembicaraan kepada Kory."Siapa namamu?"Tanya Dylan serius.

"Hening seketika"

"Tentu saja aku tau."Kory semakin jengkel dengan keheningan saat ini.Apalagi pertanyaa Dylan begitu tidak masuk akal.

"Coba jawab!"Dylan pun tidak percaya.

"Korylah.. Bagaimana sih.."Jawab kory dengan penuh sabar.

Batin Kory
"sok ya... Seperti dokter saja, emang aku ini pasienmu hah... Dylan,kepalaku kuat bagaikan besi, tapi, kok.. Masih sakit ya?"

Saat perjalanan, Dylan membuka suasana pembicaraan, "Syukurlah,kepalamu sehat sehat saja,Kory."Dengan Ucapan tidak berdosa.

"APA...!!!ITU MASIH SAKIT!!"Akhirnya Kory jujur dan tidak ingin sok hebat lagi sambil menghelus kepala belakangnya dan mengibaskan tangannya.

Malang sekali nasibmu nak :v

#DibakarOlehKory

Tak lama pun,Kory sakit perut dan ingin BAB,"Uhhh... Aku sakit perut."sambil memegang perutnya yang sakit.


"Kamu terlalu banyak makan saat pagi tadi,Kory."Hanya pemberitahuan dari Ryan dengan muka datar karena porsi makannya dimakan oleh Kory.

#ModeKoryPsikopat:v

"Baiklah... Jalan jalan paginya kita hentikan."kata Nathan untuk memberhentikan aktifitas pilot tobot dan mereka pulang kerumah masing masing. Kory pun berlari sekencang mungkin karena tidak tahan lagi dengan BABnya. Tapi,nasib buruk Kory menimpanya lagi,Kory tersandung batu dan terjatuh.

Kory pun duduk dan melihat lututnya yang berdarah."Ayo kita obati lututmu yang berdarah itu di rumah."Kata Ryan menghampiri Kory dengan rasa kasihan.

"Terus aku bagaimana?haruskah aku berjalan dengan lutut yang berdarah, perutku yang sakit,kepalaku yang masih pusing,dan jariku yang masih berdenyut?!"Dengan panjang lebar Kory mengatakan dengan rasa sakit parah yang Extra.

"Oleh karena itu,kamu panggil tobot y saja untuk membawamu ke rumah."
Ryan menasehati dengan penuh sabar.

"Hufft.. Tanggung, hanya 3 langkah dari rumah saja."Kory keras kepala itu berdiri dan berjalan pelan pelan kerumah.

Ayah si kembar,Dokter Char, melihat Kory seperti anak yang kacau balau.
"Ko..Kory.. Kenapa denganmu,ada masalah saat berjalan pagi tadi?"Kata Dokter Char agak kaget.
"Harusnya selasai berjalan pagi harusnya baik baik saja."kata Dokter Char heran.

"Tidak adanya baik baik saja tapi adanya celaka." Kory pun menangis.
Ryan pun menceritakan kesialan Kory kepada ayahnya dari awal hingga akhir sambil mengobati lutut Kory yang berdarah.

Tsudzukeru...

Friendship and Destiny [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang