Songkran Day

107 11 6
                                    

Happy reading all~

Bas bangun pagi ini dengan perasaan bahagia. Sebenarnya mood bahagianya semakin meningkat setiap harinya akhir-akhir ini.

Kenapa?

Tentu saja karena perayaan Songkran yang akan segera tiba, woohooo!

Itu artinya liburan sejenak untuknya dari aktivitasnya yang sibuk sebagai publik figur. Oh dan juga sebagai ajang untuk menghabiskan waktu dengan keluarga, sahabat, atau...

Orang tercinta.

Beberapa sahabatnya sudah merencanakan liburan bersama untuk menghabiskan perayaan Songkran. Tapi Bas dengan tak enak hati harus menolak karena ia sudah memiliki rencana sendiri untuk menghabiskan Songkran tahun ini.

No..no..bukan bersama keluarganya.

Lalu dengan siapa nong Bas, heum?

'Tentu saja bersama orang yang kucintai.'

Bas jadi tersipu malu memikirkannya.

Nada dering ponselnya terdengar dan memutuskan lamunannya. Tangannya menggapai ponsel dan menemukan nama seseorang yang spesial baginya tertera disana.

"Phi Godt!"

Tawa renyah menyapa telinga Bas. Orang di seberang sana terkikik geli saat langsung disapa dengan nada excited Bas yang tidak ditahan-tahan.

"Halo nong, kau baru bangun?"

Bas mengangguk semangat walaupun kekasihnya di sana tak mungkin dapat melihatnya, "Eum! Aku baru saja bangun phi. Sedang apa phi sekarang?"

"Phi baru saja selesai sarapan. Satu jam lagi akan ada jadwal syuting. Bagaimana denganmu?"

"Hanya pemotretan dan latihan menari," lalu Bas teringat sesuatu, "Oh ya phi, apakah phi akan pulang ke Thailand saat perayaan Songkran?"

Ya, saat ini Godt memang sedang berada di China untuk syuting film terbarunya. Sudah cukup lama sepasang kekasih itu tidak berjumpa dan hanya mengandalkan komunikasi digital untuk sekedar melepas rindu.

"Hmm...kenapa uan menanyakan hal itu?"

Bas sedikit gugup mengutarakan alasannya. Sebenarnya ia ingin mengajak Godt menghabiskan libur Songkran bersama. Ini adalah kali pertamanya ia memiliki seorang kekasih untuk merayakan tahun baru tradisional tersebut. Sebelumnya ia hanya merayakannya bersama keluarga atau sahabat-sahabatnya di Chiangmai.

Jadi tidak salah bukan kalau Bas sangat menantikan perayaan Songkran tahun ini?

"Kalau phi memiliki waktu luang...Bas ingin m—meraya..kannya bersama p—phi..." ujar Bas terbata. Akhirnya ia bisa mengatakannya! Sungguh ia sangat malu saat ini. Wajahnya sudah memerah sempurna.

Tak ada sahutan apapun. Godt hanya terdiam di ujung sana. Bas mengernyit bingung. Ia bahkan memastikan jika sambungan telepon mereka tidak terputus, namun tidak.

"Phi?" Panggil Bas pelan.

"Hmm?" Akhirnya Godt kembali bersuara.

"Bagaimana? Apakah phi bisa?"

"Euh...Phi sangat ingin melakukannya, tapi..." Godt menjeda ucapannya untuk menghela nafas, "Maafkan phi sayang, tapi phi sudah memiliki kegiatan lain," ujarnya dengan nada menyesal.

Senyuman Bas sudah luntur sepenuhnya. Rasa kecewa menggerogoti hatinya dengan cepat. Padahal ia sudah menantikan liburan ini untuk melepas rindu dengan kekasihnya. Ia bahkan menolak ajakan sahabatnya untuk berlibur bersama. Tapi seseorang yang sangat special di hatinya menepis rencana indah itu begitu saja.

Bas rasanya ingin menangis saja.

"Sayang? Bas? Kau masih disana?"

Suara Godt membuyarkan keterpakuannya. Bas bahkan tak sadar setetes air mata sudah mengalir menuruni pipinya. Hatinya sangat sedih saat ini. Bayangan liburan menyenangkan dengan orang tercinta hancur dalam sekejap.

"I—iya phi. Baiklah kalau phi tidak bisa. Kita bisa bertemu lain kali," Bas mencoba menetralkan suaranya agar terdengar baik-baik saja walau tidak dipungkiri hatinya sedang terluka.

"Benarkan uan tidak apa-apa? Phi minta maaf naa. Tapi phi terlanjur sudah memiliki rencana penting yang lain."

Tentu saja Bas. Tentu saja phi Godt mu sudah memiliki rencana lain. Mungkin ia lebih ingin menghabiskan liburan bersama keluarga dan teman-temannya. Keluarga dan teman-temannya pasti sangat merindukannya sama seperti dirimu. Phi Godt mu bukan hanya milikmu saja. Meski sangat kecewa, ia harus menerimanya dengan lapang dada.

"Iya phi tidak apa-apa. Bas mengerti. Nanti mungkin Bas akan menghabiskan liburan di Chiangmai saja."

"Sungguh sekali lagi phi minta maaf okay? Ah, manajer phi sudah memanggil. Phi harus bersiap-siap sekarang."

Bas mengangguk lemah, tak sadar lagi jika Godt tidak bisa melihat gerakannya, "Eum, semoga harimu menyenangkan phi, hati-hati naa,"

"Uan juga naa. Oh ya, bisakah uan periksakan rak buku di kamarmu sekarang?"

'Rak buku? Kenapa?' Batin Bas heran.

"Memang kenapa phi?" Tanya Bas.

"Sepertinya buku pelajaran phi ada yang tertinggal disana. Bisakah uan memeriksakannya untuk phi sekarang? Phi sudah menanyakannya ke keluarga phi. Tapi tidak ada yang menemukannya di rumah."

Bukan hal aneh jika Godt menanyakan pada dirinya. Godt memang cukup sering menginap di apartement nya jika keduanya memiliki waktu luang bersama. Godt juga terkadang membawa buku pelajarannya untuk sekalian belajar atau mengerjakan tugas kuliahnya di sana.

"Baiklah, nanti Bas periksa."

"Terimakasih sayang, sampai jumpa lagi naa. Love you..."

Bas berusaha menarik senyumnya yang terasa kebas saat ini, "Love you too."

Setelah sambungan telepon benar-benar berakhir, ia menghela nafas panjang. Kehampaan masih melingkupi dirinya. Tapi mau bagaimana lagi? Mungkin sudah takdirnya harus berlibur tanpa sang kekasih.

Bas bangkit berdiri dan melangkahkan kakinya gontai menuju rak buku. Matanya memeriksa tumpukan buku yang ada di sana, mencoba menemukan buku yang Godt maksudkan. Tak sampai 2 menit, ia menemukan buku yang diyakininya milik kekasihnya tersebut.

Tangannya meraih lalu menarik buku tersebut dan tiba-tiba sesuatu jatuh seiring ditariknya buku tersebut. Bas berjongkok dan melihat lebih teliti benda apa yang terjatuh di dekat kakinya itu.

Sebuah amplop biru berukuran sedang. Keningnya mengerut bingung merasa dia tidak pernah memiliki amplop seperti ini sebelumnya. Atau mungkin milik kekasihnya?

Setelah menimbang sejenak, Bas memilih membuka amplop tersebut untuk memeriksa isinya.

Dan rasanya matanya bisa melotot keluar melihat isi amplop biru tersebut. Hatinya yang dipenuhi kelabu mendadak berbalik arah secerah matahari dan senyumnya berseri kelewat lebar.

Dengan bekas tangisan yang masih terlihat, Bas tertawa bahagia memeluk amplop biru itu erat di dadanya. Ia melompat-lompak bak anak kecil yang baru saja diberikan hadiah besar oleh orang tuanya.

Jadi...apa isi amplop itu sebenarnya?

Tidak banyak kok. Hanya 2 buah tiket pesawat dengan namanya dan sang kekasih tercetak jelas di sana, dan juga sebuah note kecil dengan tulisan tangan seseorang yang sudah sangat di hafalnya.

Be my Vacation please?

Ya, tentu saja Godt akan menolak ajakan Bas.

Karena ia sudah merencanakan terlebih dahulu kegiatan liburannya bersama sang kekasih tercinta.

Such a lucky Boy you are nong Bas.

END

Emang telat sih dari Songkran Day nya, tapi ya sudahlah😂

Jangan lupa vote dan komennya ya😊

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 27, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

One Moment In TimeWhere stories live. Discover now