5

5K 479 24
                                    

Turth or Dare.

Ke sembilan orang itu, telah duduk  berkeliling sambil  menatap botol yang berputar di tengahnya.

Naruto  harap harap cemas, semoga botol itu tidak mengarah padanya. Tapi ternyata  harapanya tak terkabulkan saat botol bekas itu berhenti di hadapannya.

Semua mata, tertuju pada Naruto. Naruto  sendiri  sudah gugup bukan main, takut takut ia kena  pertanyaan  yang tidak  tidak dari  senpainya, yang terkenal jahil dan aneh.

"Pilih turth atau dare"?  Tanya  Sasori.

Itachi  menatap  gadis berstatus istrinya  itu penasasaran.

Naruto menyelipkan rambutnya ke  telinganya, tanda ia gugup.

"Hm, aku pilih  dare"jawab Naruto .

Genk Akatsuki  tertawa heboh, mereka  mulai merencanakan aksi licik mereka.

"Ok, kalau begitu  ciumlah antara  Itachi  atau Kakuzu"

"Tidak mau "ucap Naruto, ia sudah berdiri, tapi Hidan dan Deidara  menarik tangannya.

" jangan   pergi cepat " perintah  Nagato.

"Ya ampun  emang tak ada yang lain  apa "? Tanya  Naruto.

"Tidak ada" jawab  Genk Akatsuki  serempak.

'Sialan, aku terkena jebakan' batin  Naruto.

Dengan  langkah ragu, Naruto  mendekat  ke arah  Itachi  dan Kakuzu, wajah  gadis  itu jangan  di tanya lagi, udah kaya kambing sembelit.

Itachi, menatap  gadis  itu dalam diam.

Sedangkan  Naruto, dia menimbang nimbang keputusannya. Dan_

"Cup"

Satu  kecupan, mendarat di bibirnya  Itachi, Naruto  segera  lari  ke kamar  meninggalkan  genk Akatsuki  yang masih tertawa  heboh.

Sedangkan  Itachi, dia hanya cengo dengan tangan di mulutnya, tidak perduli  dengan kecengan teman temannya.

"Ciyeee Itachi, dapat jack pout"

Naruto, bangun  lebih pagi dari biasanya. Ia  ingin menghindari  Itachi , tak ingin kejadian  semalam  dia ingat lagi.

Tapi  belum  sempat  ia keluar  dari dapur, seusai masak.   Itachi, sudah nonghol dan mengagetkannya.

"Mau kemana, "?  Tanya  Itachi.

"Sekolah, masa mau belanja "jawab Naruto, rada gugup. Apalagi dia salfok pada bibir Itachi yang tadi malam ia kecup, walaupun itu hanya kecupan tapi sangat berbekas pada jantung Naruto, yang berdetak  kencang layaknya  maling yang ketahuan  warga.

"Memang  siapa yang nanya kamu mau belanja"?  Tanya Itachi, sambil naikin alisnya sebelah, tanda ia sedang mengejek si kuning. Bibir dan Alis Naruto  berkedut  kala ia melihat  seringai di ujung bibirnya Itachi .

Naruto  gak jadi  baper, dia malah ingin nyerang si Uchiha  sialan itu, menjambak  rambut  panjangnya dan membuat  keriputnya  semakin banyak.

Naruto, gak berkata  apa apa lagi, dia segera  keluar  dari apartemannya, dan menutup pintunya  dengan keras, meluapkan Kekesalan pada sang partner rumah, Naruto  gak sudi menyebut dia suaminya walaupun pada kenyataannya sudah sah, secara  hukum dan agama.

Naruto, segera  menaiki  spedanya, ia mengayuh dengan kekuatan  nya. Ia ingin segera sampai  sekolah, dan tidur  di kelas, gara gara  kejadian  kemarin  ia jadi gak bisa tidur  semalaman, awas saja senpainya  itu minta di seleding apalagi si baleng, ingin sekali  ia mencekcokinya dengan  sianida.

Sasuke, menatap  laki laki itu dengan alis berkerut.Laki laki yang berstatus  suaminya  itu, bersikap aneh beberapa  hari ini, mulai memberikan nya minuman setelah  olahraga dan mengajaknya jalan jalan setelah  pulang sekolah. Saat ia tanya, dia  menjawab  dengan senyum  dan berkata.

"Ingin saja, kenapa. Tidak boleh "?  

Menma memberikan  helmnya pada Sasuke. Tanpa  banyak  tanya lagi, Sasuke  segera  mengambil Helm nya dan memakainya, setelah  Itu ia Naik  motor  di belakang  Menma.

"Pegangan yang erat" ucap Menma.

Sasuke, memegang ujug jaket Menma. Tapi dengan  sengaja Menma menambah laju  motor nya sehingga  Sasuke  hampir  terjungkal, kalau saja ia tak replek memeluk  perut Menma. Sedangkan  Menma  tersenyum  di balik helmnya , saat merasakan  ada tangan  yang melingkar  manis di pinggangnya.

Tak lama, mereka sampai  di sekolah. Bersamaaan dengan Itachi  dan genknya.

Sasuke , segera turun dari motor nya Menma. Dia segera  memberikan  helmnya  pada Menma  dan menyapa anikinya.

"Pagi aniki"

"Hn, pagi juga"

Sasuke  akan pergi sebelum  Menma  menarik tangannya.

"Apa "?  Tanya  Sasuke  datar.

"Rambut mu berantakan, aku  rapihkan dulu"Ucap  Menma, sambil  menyisir  rambutnya Sasuke.

Wajah  Sasuke merona walau tipis, tapi terlihat  jelas  di mata Itachi.

"Pagi  pagi sudah disuguhi roman picisan" ucap Sasori

Sesampainya di kelas, Sasuke  di suguhkan pemandangan   Naruto  yang tengah  tidur  dengan  nyenyaknya. Tiba  tiba iya melihat  kiba mendekatinya dan berteriak  di telinganya  Naruto.

"Naruto  Kakashi  Sensei "

Dengan  wajah  cengonya Naruto, langsung  bangun  dan berdiri, tak lupa juga ia mengelap iler yang tentu tak ada  ilernya, satu kelas menertawakanya begitupun  Sasuke.

Ada yang ngambil momen Naruto  di kerjain, dan di bagikan di grup sosmed sekolah.

Kelas Itachi  heboh begitupun  kelas Menma ketika mendapatkan  kiriman video  lucu dari salah satu kohainya.

Itachi, tak mampu menahan tawanya  lagi, dia tertawa  lepas melihat  begitu oon nya gadis yang berada di Video  itu. Sedangkan  Menma dia sudah tertawa  guling gulingan menertawakan saudarinya.

Sedangkan  Naruto, dia berkacak  pinggang  pada si pencetus ke jahilan, dan si penyebar video.

"Awas kalian, Inuzuka Kiba, Nara Shikamaru "ucap Naruto, kedua  laki laki itu sudah lari dari kelas menghindari  amukan si rubah.

Twin't(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang