Turth or Dare.
Ke sembilan orang itu, telah duduk berkeliling sambil menatap botol yang berputar di tengahnya.
Naruto harap harap cemas, semoga botol itu tidak mengarah padanya. Tapi ternyata harapanya tak terkabulkan saat botol bekas itu berhenti di hadapannya.
Semua mata, tertuju pada Naruto. Naruto sendiri sudah gugup bukan main, takut takut ia kena pertanyaan yang tidak tidak dari senpainya, yang terkenal jahil dan aneh.
"Pilih turth atau dare"? Tanya Sasori.
Itachi menatap gadis berstatus istrinya itu penasasaran.
Naruto menyelipkan rambutnya ke telinganya, tanda ia gugup.
"Hm, aku pilih dare"jawab Naruto .
Genk Akatsuki tertawa heboh, mereka mulai merencanakan aksi licik mereka.
"Ok, kalau begitu ciumlah antara Itachi atau Kakuzu"
"Tidak mau "ucap Naruto, ia sudah berdiri, tapi Hidan dan Deidara menarik tangannya.
" jangan pergi cepat " perintah Nagato.
"Ya ampun emang tak ada yang lain apa "? Tanya Naruto.
"Tidak ada" jawab Genk Akatsuki serempak.
'Sialan, aku terkena jebakan' batin Naruto.
Dengan langkah ragu, Naruto mendekat ke arah Itachi dan Kakuzu, wajah gadis itu jangan di tanya lagi, udah kaya kambing sembelit.
Itachi, menatap gadis itu dalam diam.
Sedangkan Naruto, dia menimbang nimbang keputusannya. Dan_
"Cup"
Satu kecupan, mendarat di bibirnya Itachi, Naruto segera lari ke kamar meninggalkan genk Akatsuki yang masih tertawa heboh.
Sedangkan Itachi, dia hanya cengo dengan tangan di mulutnya, tidak perduli dengan kecengan teman temannya.
"Ciyeee Itachi, dapat jack pout"
Naruto, bangun lebih pagi dari biasanya. Ia ingin menghindari Itachi , tak ingin kejadian semalam dia ingat lagi.
Tapi belum sempat ia keluar dari dapur, seusai masak. Itachi, sudah nonghol dan mengagetkannya.
"Mau kemana, "? Tanya Itachi.
"Sekolah, masa mau belanja "jawab Naruto, rada gugup. Apalagi dia salfok pada bibir Itachi yang tadi malam ia kecup, walaupun itu hanya kecupan tapi sangat berbekas pada jantung Naruto, yang berdetak kencang layaknya maling yang ketahuan warga.
"Memang siapa yang nanya kamu mau belanja"? Tanya Itachi, sambil naikin alisnya sebelah, tanda ia sedang mengejek si kuning. Bibir dan Alis Naruto berkedut kala ia melihat seringai di ujung bibirnya Itachi .
Naruto gak jadi baper, dia malah ingin nyerang si Uchiha sialan itu, menjambak rambut panjangnya dan membuat keriputnya semakin banyak.
Naruto, gak berkata apa apa lagi, dia segera keluar dari apartemannya, dan menutup pintunya dengan keras, meluapkan Kekesalan pada sang partner rumah, Naruto gak sudi menyebut dia suaminya walaupun pada kenyataannya sudah sah, secara hukum dan agama.
Naruto, segera menaiki spedanya, ia mengayuh dengan kekuatan nya. Ia ingin segera sampai sekolah, dan tidur di kelas, gara gara kejadian kemarin ia jadi gak bisa tidur semalaman, awas saja senpainya itu minta di seleding apalagi si baleng, ingin sekali ia mencekcokinya dengan sianida.
Sasuke, menatap laki laki itu dengan alis berkerut.Laki laki yang berstatus suaminya itu, bersikap aneh beberapa hari ini, mulai memberikan nya minuman setelah olahraga dan mengajaknya jalan jalan setelah pulang sekolah. Saat ia tanya, dia menjawab dengan senyum dan berkata.
"Ingin saja, kenapa. Tidak boleh "?
Menma memberikan helmnya pada Sasuke. Tanpa banyak tanya lagi, Sasuke segera mengambil Helm nya dan memakainya, setelah Itu ia Naik motor di belakang Menma.
"Pegangan yang erat" ucap Menma.
Sasuke, memegang ujug jaket Menma. Tapi dengan sengaja Menma menambah laju motor nya sehingga Sasuke hampir terjungkal, kalau saja ia tak replek memeluk perut Menma. Sedangkan Menma tersenyum di balik helmnya , saat merasakan ada tangan yang melingkar manis di pinggangnya.
Tak lama, mereka sampai di sekolah. Bersamaaan dengan Itachi dan genknya.
Sasuke , segera turun dari motor nya Menma. Dia segera memberikan helmnya pada Menma dan menyapa anikinya.
"Pagi aniki"
"Hn, pagi juga"
Sasuke akan pergi sebelum Menma menarik tangannya.
"Apa "? Tanya Sasuke datar.
"Rambut mu berantakan, aku rapihkan dulu"Ucap Menma, sambil menyisir rambutnya Sasuke.
Wajah Sasuke merona walau tipis, tapi terlihat jelas di mata Itachi.
"Pagi pagi sudah disuguhi roman picisan" ucap Sasori
Sesampainya di kelas, Sasuke di suguhkan pemandangan Naruto yang tengah tidur dengan nyenyaknya. Tiba tiba iya melihat kiba mendekatinya dan berteriak di telinganya Naruto.
"Naruto Kakashi Sensei "
Dengan wajah cengonya Naruto, langsung bangun dan berdiri, tak lupa juga ia mengelap iler yang tentu tak ada ilernya, satu kelas menertawakanya begitupun Sasuke.
Ada yang ngambil momen Naruto di kerjain, dan di bagikan di grup sosmed sekolah.
Kelas Itachi heboh begitupun kelas Menma ketika mendapatkan kiriman video lucu dari salah satu kohainya.
Itachi, tak mampu menahan tawanya lagi, dia tertawa lepas melihat begitu oon nya gadis yang berada di Video itu. Sedangkan Menma dia sudah tertawa guling gulingan menertawakan saudarinya.
Sedangkan Naruto, dia berkacak pinggang pada si pencetus ke jahilan, dan si penyebar video.
"Awas kalian, Inuzuka Kiba, Nara Shikamaru "ucap Naruto, kedua laki laki itu sudah lari dari kelas menghindari amukan si rubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin't(end)
RomanceMenma dan Naruto itu bagai satu paket, tidak bisa di pisahkan membuat Minato pusing tujuh keliling.