(Don't) Do The Revenge

30 2 0
                                    


Perlu nggak membalas perbuatan buruk orang lain dengan perbuatan yang sama buruknya?

Perlu nggak kita memberlakukan—mewujudkan seolah-olah—karma untuk orang lain?

Perlu nggak kita membenci orang yang udah berlaku buruk pada kita?

Atau,

perlu nggak kita mendoakan hal yang tidak baik untuk orang lain yang menyakiti kita?


Nggak cuma aku, tapi semua orang—terkadang—merasa perlu untuk membalas rasa tidak suka, rasa sakit hati, rasa benci, rasa tersinggung, dan perasaan buruk lainnya.


Nggak bisa membalas dengan perbuatan, kita membalas dengan kata-kata.

Nggak bisa membalas dengan kata-kata, kita membalas dengan sumpah serapah.


Pada akhirnya, kita nggak pernah merasa puas.


Jadi, dengan cara membalas hal serupa apakah kita masih bisa disebut ter-dzalimi?

Apakah kita masih bisa disebut orang berperasaan?

Apakah kita masih bisa disebut berbeda dengan sang pelaku?

Dipikir-pikir, jawabannya... tidak.


Setelah aku pikir-pikir, nggak ada nilai positif kalau kita membalas perbuatan buruk dengan hal yang juga buruk.

Kenapa?

Kan kalau kita berlaku buruk, sama aja dengan memberi nama pada diri sendiri. Sama-sama pelaku.

Dengan membalas, kita nggak akan pernah puas. Padahal, bisa aja apa yang kita lakukan sudah melampaui batas yang pernah si pelaku lakukan.


Intinya bukan untuk jadi orang yang lemah.

Bukan untuk jadi orang bego.

Bukan untuk jadi pecundang.

Cuma, berapa banyak waktu yang kamu punya hanya untuk melakukan hal buruk?


Berlaku buruk sama dengan membuang waktu.

Membuang waktu sama dengan membuang kesempatan.

Membuang kesempatan sama dengan membuang jatah hidup.


Jadi, kita sebenernya kita harus cerdas dalam bertindak, nggak semua perbuatan buruk harus dibalas dengan perbuatan buruk.

Perbuatan buruk,

Bisa dibalas dengan ketidakpedulian kita.

Bisa dibalas dengan hal yang baik.

Atau yakinkan diri bahwa Allah itu adil. Disitu intinya.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


You got it?

You got it?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~

*

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Deep In My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang