Prolog

82 21 11
                                    

~Happy Reading~
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Prang!
Terdengar suara pecahan gelas yang terdengar nyaring. Tampaklah seorang gadis yang sedang memeluk lututnya di dalam kamar.

Bukan yang pertama kali nya bagi Kenzie anatasya mendengar pertengkaran hebat antara kedua  orangtua nya itu. Dan ia tak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia hanya bisa meringkuk di atas kasur sambil menangis.

"Mengapa mereka bertengkar seperti ini? apa mereka tak mempedulikan ku? apa mereka tak memikirkan bagaimana perasaanku melihat kedua orangtua ku bertengkar setiap hari? aahh mereka ini sangat egois, tak ada yang mempedulikanku seorangpun,"ucap Kenzie memilukan.

"Lantas apa gunanya aku kalau kedua orangtuaku saja tak ada yang peduli padaku?"

***

Kenzie sedang duduk termenung di taman dekat rumahnya. Tak seperti biasanya, kini ia terlihat murung tak bergairah. Wajahnya menampilkan kekecewaan yang teramat dalam.

"Zee lo kenapa?"tanya seseorang sambil menepuk bahu Kenzie.
Kenzie tak bergeming, ia langsung memeluk pria yang ada di hadapannya itu.

Dan disaat seperti ini hanya Kenzo lah yang selalu menenangkan Kenzie. Dia adalah Kenzo Erlangga, pria dingin yang merupakan sahabat Kenzie.

"Kenapa sih gak ada yang peduli sama gue? apa salah gue sampai mereka bertengkar kaya gitu di depan mata gue?"ucap Kenzie sambil sesenggukan ditengah tangisnya.

"Udah lah Zee masih ada gue, gue akan selalu peduliin lo dan menemani lo disaat lagi sedih kaya gini,"
"Kenapa mereka gak kaya lo? padahal kan lo hanya sahabat dan mereka?"ucap Kenzie tak sanggup meneruskan perkataannya.

"Udah sekarang lo nangis sekencang-kencangnya biar hati lo lega, kalau udah tenang baru lo cerita ke gue apa permasalahannya,"

Hampir satu jam Kenzie menangis. Dan kini tangis Kenzie sudah mulai mereda. Ia melepaskan pelukannya dari Kenzo.

"Hhmm Ken lo bawa tisu gak?"tanya Kenzie.
"Enggak Zee,"
"Yahh terus gimana dong?"
"Gimana apanya?"tanya Kenzo bingung.
"Ini ingus gue gimana kalau gak dilap pake tisu,"

"Ckckck, lo kebiasaan deh Zee, yaudah gue beli dulu bentar,"
"Jangan lama-lama!"
"Iya bawel,"

Tak lama Kenzo sudah datang dengan membawa tisu yang tadi Kenzie pesan.
"Nih tisu nya, lap sampai bersih!"
"Lapin dong!"ucap Kenzie bercanda.
"Dih ogah,"ucap Kenzo ketus.

"Lagian siapa juga yang mau,"
Kenzie melemparkan tisu bekas ingusnya kepada Kenzo. Lantas Kenzo langsung melempar balik kepada Kenzie.

"Kenzie buang bekas tisunya! jangan jorok!"
"Iya deh iya," tiba-tiba Kenzie membuang tisu itu kepada Kenzo.
"Buanglah sampah pada temannya,"ucap Kenzie sambil menampilkan deretan giginya yang bersih tanpa cabai.

"Ck untung gue sabar,"decak Kenzo kesal. Akhirnya Kenzo lah yang membuang tisu bekas ke tong sampah.
"Nih yang benar tuh buanglah sampah pada tempatnya, lo gak tamat SD sih jadi yang kaya ginian aja kaga tahu,"ucap Kenzo merendahkan.

"Ya kali gak tamat SD bisa langsung SMA,"
"Jadi apa masalahnya?"tanya Kenzo to the point.
"Hhmm jadi gini Ken ....." Kenzie menjelaskan semua masalahnya kepada Kenzo.

Ia tak merasa sungkan kepada Kenzo karena ia sudah sering menceritakan masalahnya kepada Kenzo, dan ia selalu memberikan solusi yang baik.

"Hhmm rumit juga ya masalah lo,"ucap Kenzo yang telah mendengarkan curhatan Kenzie.
"Iya, sebenarnyasi yang betmasalah orangtua gue, bukan gue.
"Nah kan yang bermasalah orangtua lo, kenapa lo yang ribet?"

"Gue tuh tekanan batin Ken, capek gue dengerin mereka ribut mulu tiap hari,"
"Kalau lo gak mau dengar lo pake deh earphone lo yang kado dari gue tempo hari itu,"
"Nah bagus juga ide lo,"

"Haha Kenzo gitu loh,"ucap Kenzo membanggakan diri.
"Gitu aja udah sombong, kalau gitu gak jadi deh gue mujinya,"ucap Kenzie menyesal.
"Ya kali omongan bisa ditarik, lo kan gak punya doraemon,"

"Doraemon pesanan gue di ladaza belum datang sih, jadi belum ada alatnya,"
"Itu kan boneka bukan doraemon aslinya,"
"Ehh emang lo kira diraemon yang di tv itu hidup apa? itu juga cuma boneka dongo! dasar butun
budak kartun,"ejek Kenzie.

"Lah baru dengar gue istilah butun,"
"Catet noh tanggal penemuan istilah baru, jangan lupa tulis nama penciptanya juga Kenzie Anatasya! kali aja ada pertanyaan gitu kan,"

"Penting amat harus di catet segala, sayang kertas sama pulpennya kali Zee,"
"Apa? lo mau tanda tangan gue? sabar-sabar tunggu bentar ya fans,"
"Fans mata lo somplak!"
"Susah ya ngomong sama fans fanatik mah,"

***

Sekian Prolog dari saya. Jangan lupa vote dan coment ya guys!

Salam manis dari penulis cantik💕

~Thanks for Reading~
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

More Than FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang