~Happy Reading~
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤Tenggorokanku terasa kering kerontang bagai di padang pasir. Tak ada setetes airpun yang tersisa di tenggorokanku ini. Mataku sedikit demi sedikit mulai terbuka.
Sayup-sayup terlihat sinar sang mentari yang tampak terik. Kulihat jam dinding yang terpajang indah di dinding kamarku. Aku terperanjat kaget, kukira ini masih pagi ternyata sudah hampir pukul 12 siang.
Dengan gontai aku berjalan menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarku. Aku mandi dengan tergesa-gesa, hanya 5 menit yang kubutuhkan.
Buru-buru kukenakan seragam sekolahku. Sebelum pergi sarapan, aku mengecek hp ku terlebih dahulu. Dan aku baru ingat kalau ini adalah hari Minggu.
Aku merasa sangat lega, dengan cepat kuganti seragamku menjadi kaos santai. Minggu ini tak ada jadwal apapun. Karena tidak merasa lapar, aku tidak jadi pergi ke bawah.
Aku masih sibuk dengan ponselku yang imut ini. Ddrtt! tanda pesan masuk. Aku langsung membuka pesan itu dan membacanya.
Siapa hayo?
Eh lo sibuk ga?Kalian pasti bingungkan itu pesan dari siapa. Karena aku orangnya baik jadi aku mau ngasih tahu kalau itu siapa. Jadi, orang yang tadi ngirim pesan itu adalah Kenzo. Ia sengaja memberi nama kontaknya dengan embel embel 'Siapa Hayo?' agar orang yang membaca pesan itu bingung.
Lo tau kan kalau gue ini artis? Jadi pasti sibuklah.
Siapa Hayo?
Wk artis pala lu peyang, yaudah kalau gitu kita cari makan yoo?Wiihh makan, ayo kalau gitu!
Siapa Hayo?
Kalau makan aja sinyal lo langsung 4G, yaudah gue jemput lo bentar lagi.Gue langsung siap-siap dan ganti baju yang lebih layak untuk dipakai keluar. Memang sudah menjadi rutinitas kami kalau setiap weekend pasti jalan atau cari makan. Lumayankan makan gratis :v.
Sudah hampir 15 menit gue nunggu Kenzo di depan rumah gue. Akhirnya Kenzo datang juga, seperti biasa ia membawa motor ninja nya.
Kami berjalan-jalan mengitari kota Jakarta yang macet dimana-mana. Sekarang kami sedang mencari kafe atau tempat makan yang unik dan kekinian.
Kami berhenti di depan kafe yang unik. Desain kafe ini sangat menarik dan anti mainstream. Objek yang dipakai untuk desain kafe ini adalah container. Kalian tahu kan box yang suka ada di belakang truck-truck besar?
Nah box itu dipakai buat hiasan di kafe ini. Ide yang sangat kreatif. Makanan yang ada di kafe ini juga kekinian banget guys.
Aku memesan omelet dan martabak red velvet. Sedangkan Kenzo memesan kebab dan puding cokelat. Tak lama pesanan kami sudah datang.
Aku melahap makanan yang tadi aku pesan hingga tandas tak bersisa. Kulihat Kenzo belum melahap makanannya, ia hanya melihatku sambil tersenyum.
"Loh, kamu kok ngelihatin gue kaya gitu banget?"tanyaku heran.
"Abisnya lo makannya kaya orang belum makan setahun tahu,"
"Yakali gue sampai segitunya,"
"Gak kok. Gue senang aja sahabat gue kelihatan bahagia gak sedih kaya kemarin lagi,""Gue kan emang selalu bahagia, semenyedihkan itu kah gue kemarin?"
"Yah gak juga si, cuma lo kemarin kaya banyak fikiran aja,"
"Btw gara-gara lo ngomong kaya gitu gue jadi keinget lagi loh, padahal gue tadi gak inget sama sekali,""Ehh maaf kalau gitu, yaudah lo gak usah mikirin itu lagi,"
"Santai aja kali Ken kaya ke siapa aja, Lagian gue juga udah gak peduliin mereka lagi kok, kalau mereka aja gak peduli sama gue lantas kenapa gue harus peduli?""Yah benar sih, tapi jangan segitunya juga, biar bagaimana pun mereka itu orangtua lo yang merawat lo dari kecil hingga sebesar ini,"nasehat Kenzo panjang lebar udah kaya nyokap gue kalau marahin gue.
"Iya dah, kalau lo gak mau buat gue aja sini kebabnya,"ucap gue sambil masang muka mupeng.
"Nih makan aja Zee, makan yang banyak biar gak cungkring,"
"Bodo lah,"kata gue tak peduli. Gue langsung melahap kebab milik Kenzo."Zee lo udah kan makannya? apa mau tambah lagi?"
"Udah lah, lo kira perut gue ini sebesar apa bisa nampung makanan segitu banyaknya,"
"Kalau udah kita balik,"
"Seriusan langsung balik?""Emang lo mau kemana dulu?"
"Yah kemana kek, ngemall atau nonton gitu,"
"Jangan ke mall kek bosen gue,"
"Terus lo maunya kemana? balik? please deh Ken jangan balik dulu gue males di rumah."Yaudah lo ikut gue sekarang!"
"Kemana?"
"Udah ikut aja!"
Gue pun mengikuti Kenzo. Sebenarnya gue gak tahu mau dibawa kemana sama Kenzo, tapi dari pada balik mending gue ikut Kenzo aja.Sekarang gue gak tahu dimana gue berada. Yang jelas tempat ini sangat sejuk dan asri jauh dari hingar bingar kota Jakarta yang panas terik. Gue menghirup udara segar dengan rakus, udara yang gue hirup disini dan di Jakarta itu beda.
Tiba-tiba ngiik! motor yang dikendarai kenzo berhenti. Dengan tidak sengaja tubuhku menabrak punggung Kenzo. Karena refleks, aku langsung memeluk Kenzo dari belakang.
"Ih lo Zee ngambil kesempatan dalam kesempitan,"ucap Kenzo menyindir. Gue yang baru sadar langsung melepaskan pelukanku dari pinggang Kenzo.
"Lo sih ngerem mendadak, kan gue rafleks jadi meluk lo,""Mana ada refleks langsung meluk orang sembarangan,"
"Ada! buktinya gue,"
"Itu mah akal-akalan lo aja Zee biar bisa meluk gue,"
"Au ah gelap,"
Sekarang gue lagi malas berdebat."Eh Ken sekarang gue ada dimana? kok kayaknya asri dan sejuk banget,"
"Lo baru kan ke tempat ini? ini tuh sebenarnya masih di kawasan kota Jakarta tapi di pelosoknya,"
"Lah seriusan? Jakarta ada tempat asrinya juga ternyata,"Kenzo membawaku ke tepi jurang. Bulu kudukku berdiri ngeri. Rasanya dengkul ku lemes saat melihat ke bawah jurang. Aku memang takut ketinggian, jadi jangan heran kalau sikapku terlalu lebay.
"Eh Ken lo mau bawa gue kemana?"
"Coba sekarang lo pejamkan mata lo lalu lo teriak yang kencang sambil meluapkan semua kekesalan lo, dijamin deh abis lo melakukan itu pasti perasaan lo lebih tenang."Awas lo macem-macem, kalau sampai lo tega dorong gue ke jurang gue gak akan segan-segan ngutuk lo jadi batu karena lo termasuk salah satu kategori sahabat durhaka,"ucap gue tajam. "Yaelah Zee mana tega gue lakuin iu ke sahabat gue sendiri,"
Karena penasaran, gue mengikuti saran yang di berikan Kenzo tadi.Aku mulai memejamkan mataku. Lalu aku keluarkan semua emosi dan amarahku melalui teriakkan itu. Tanpa terasa air mataku telah terkumpul diujung mataku.
"Hhm benar apa kamu Ken, perasaanku lebih tenang sekarang,"ucap gue menyetujui ucapan Kenzo yang gilo."Lo kaya nya mau nangis? keluarin aja semua air mata kekecewaanmu,"
Dan air mataku pun perlahanmulai membasahi pipiku. Gue hanya bisa menunduk dan menyembunyikan air mata gue."Keliatannya lo butuh pelukan, gue selalu bersedia kok jadi pelukan lo,"ucap Kenzo menyebalkan. Tanpa basa basi aku langsung memeluk erat tubuh Kenzo. Entah berapa lama aku menangis dipelukanmu. Saat itu hanya satu yang kurasa NYAMAN.
.
.
.
.
.
Bersambung
Thank udah mau baca, jangan jadi siders ya! Tinggalkanjejak setelah baca. Masa iya authornya udah ngetik panjang-panjang gak dihargain sih!Intinya jangan lupa vote dan coment ya!
Salam manis dari penulis cantik💕
~Thanks for Reading~
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Friends
Teen FictionHanya sebuah cerita biasa tentang seorang gadis ceria dan seorang pria dingin bagaikan es di kutub utara. _________________________________ Kenzie Anatasya seorang gadis periang yang selalu tampak ceria tanpa ada beban dalam keadaan apapun. Tetapi...