CHAPTER 1

30.7K 907 16
                                    

LEMON LOLIPOP
NaruSasu
smooth LEMON
Done ✔

.


.
.

Alis pirang Naruto terangkat naik saat telinganya menangkap suara-suara aneh dari sebelah. Ia yang semula berkonsentrasi penuh pada lembar kertas tugas mendadak gugup. Tangannya memutar-mutar pensil di atas kertas tanpa tujuan yang jelas. Kelereng birunya pun, tiada henti memerhatikan aksi yang di lancarkan seseorang yang ada di sebelahnya.

“Slurph..sluph..mmpck.” Lidah mungil Sasuke mengintip di dalam mulut. Di ikuti oleh jejak basah saliva yang belepotan di belahan bibir. Naruto gelisah. Ia terlihat akan pergi namun tidak jadi.

“Bisa tidak kau diam, teme.” Ujar Naruto tak lebih dari sekedar gumaman.
Seseorang yang di panggil teme itu menolehkan kepala.

“Ada apa?”

“Bisa tidak kau diam dan tenang.” Ulangnya lagi.

Sesekali ia memerhatikan bibir tipis Sasuke yang kini mengulum ujung lollipop yang ada di mulutnya.

“Aku tidak berisik.” Balas Sasuke singkat. Ia bermain lagi dengan permen batangannya. Menghisap, menjilat serta mengulum untuk menyesap rasanya.

“Ta..tapi suara mu mengganggu ku.”

“Hn.”

Naruto kembali sibuk dengan lembar tugas. Ia baru saja mendapat hukuman karena tertidur di dalam kelas selama pelajaran. Dan kini ia tertahan di perpustakaan hingga jam istirahat berakhir. Namun sial nasibnya karena Sasuke juga mendapat hukuman yang sama.

Tapi kekasihnya ini tidak tertidur melainkan ketahuan merokok di atap saat jam olahraga. Tugas Sasuke sudah selesai di kerjakan 10 menit yang lalu. Matematika bukan lah persoalan sulit bagi cowok pintar macam Sasuke.

Sunyi adalah kondisi di perpustakaan. Dan itu membuat Naruto semangat untuk mengerjakan. Tidak ada suara orang bercanda, ramai atau pun bebunyian aneh yang di ciptakan Sasuke.

“Mphh..nngh.” Naruto berjengit mendengar rintihan itu. Seketika ia menolehkan kepalanya.

Demi apapun juga di jagad raya, Naruto ingin pingsan saat ini juga. Di sebelah nya terlihat wajah Sasuke yang merengut manis dengan bibir basah belepotan liur.

“Te..teme. Kau kenapa?” tanyanya kemudian. Ia takut bila saja Sasuke mengalami keracunan tapi ia juga khawatir nafsunya tidak bisa di tahan karena melihat begitu seksi nya Sasuke dalam keadaan merengut.

“Nnh..asam. Aku tidak suka.”

“Apanya yang asam?” tanya Naruto tidak mengerti. Ia mendekat kan wajahnya kearah bibir Sasuke yang membuka.

“Permen ini sangat asam. Aku tidak tahu ada semacam cairan aneh yang pecah di tengahnya.” Cerita Sasuke dengan tangan mengusap celah bibirnya.

Naruto meneguk ludah paksa.

“Astaga—apa lagi ini. Kenapa si bodoh ini malah bertingkah. Tidak tahu apa aku sedang ereksi.” Pikir Naruto tidak singkron.

Di matanya jemari Sasuke yang mengusap liur terlihat seperti tayangan erotis. Bayangan dimana Sasuke mengulum penisnya bertebaran di dalam otak. Ia bahkan masih mengingat betapa nikmat rasanya kala itu. Dimana penisnya yang tegang di pijat lembut dan ujungnya dijilat oleh lidah mungil tersebut. Pun, mulut kecil itu sanggup melahap habis kejantanan nya walau ukuran adik kecil ini bisa dikatakan lumayan.

Oke, sesuatu yang ada di dalam celana mulai menunjukan dirinya. Naruto bergerak tidak nyaman di dalam duduknya.

“Ukh..tidak enak. Aku mau minum.” Keluh Sasuke kecil. Ia tidak suka sesuatu yang berasa tajam. Dalam artian disini adalah asam. Sekarang lidahnya terasa

NARUSASU LEMONADE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang