CHAPTER 2

23K 709 10
                                    

SUSHI, HUH!!

NaruSasu
R-18
done ✔


"Engh-dobe. Akh. Pelan-pelan."

"Ssshh-kau nikmat. Engh."

"Akkhh!"

Perpaduan suara antara desahan serta gesekan kulit yang berkeringat menghantarkan malam yang bergemuruh di luar menjadi sedikit hangat. Kedua manusia itu menggeliat dalam kungkungan kenikmatan. Setiap hujaman yang datang ke bagian bawah, membuat Sasuke-nama pemuda berambut hitam- berteriak kecil penuh kepuasan. Rabaan sensual yang pendominan berkulit cokelat tersebut tak mampu rasanya mengurangi setiap kesakitan.

"Naruto. Engh. Tangan mu-kau meraba apa?"

Kegelapan yang menyapa retina, membuat penerima bernama Sasuke itu kualahan. Sorot dari rembulan tidak lah mampu menghantarkan 'terang' yang minim di ruangan.

"Aku mengelus apapun yang aku suka." Jawab Naruto dengan seringai setan.

Beruntung ia memilih mencopot bohlam lampu sebelum seks sehingga ia bisa berbuat sesuka hati. Ia tahu betul bagaiman cerewetnya Sasuke dalam berhubungan badan.

"Enghh-kau tahu kan, aku tidak suka kau mencubit puting ku. Engh." Keluh pemuda tampan itu lalu mendesah pelan.

Ia memang membenci bagian mungil yang ada di tengah dada miliknya yang sungguh sensitif bila di sentuh atau diraba. Kedua benda mungil sarat syaraf itu akan menonjol ketika mendapat rangsang berupa sentuhan. Dan betapa sial nasibnya karena si blonde tampan bernama Naruto itu mengetahui kelemahan nya.

Enggan menjawab rengekan Sasuke. Naruto memulai aksinya untuk menggali kenikmatan di lubang inti. Ia menggesek apapun yang ada sana. Dinding rectum, titik prostat atau daging kenyal lain tak luput dari penis nya yang bergerak aktif.

Pinggul seksi nya yang berotot banyak mengkilat akibat keringat serta hawa panas. Lenguhan dan desahan yang meluncur bebas dari mulut kekasihnya membuat otak ini sudah tumpul akan kewarasan.

Lupakan sifat cerewet Sasuke yang seperti wanita tua, ia butuh gerakan baru untuk mengeluarkan isi yang sudah terbendung di scrotum nya.

"Enghh-Naru. Akh. Cepath. Cepath." Pinta Sasuke manja.

Ia melingkarkan tangan mungilmya di leher kokoh Naruto yang terdapat kalung warisan. Manik tajam bak elang miliknya meredup dan kini hanya memandang sayu ke arah pendominasi permainan.

Jangan tanya lagi bagaimana bahagia nya Naruto mengetahui, Sasuke sudah berubah haluan. Ia kini dengan senang hati membuka lebar kaki nya yang tadi tertutup rapat. Ia bisa melihat betapa kokoh benda panjang bernama penis itu mengacung di tengah selangkangan.

"Sudah tidak sabar, eh?" Goda Naruto sembari menunduk. Ia menjilat halus, daun telinga Sasuke yang sudah basah akibat saliva nya di awal permainan.

Pria tampan berkulit putih tersebut mendongak kan kepala. Kelereng hitam nya tersembuyi rapat di dalam kelopak mata. Ia menganga lebar dengan dagu teraliri liur deras. Ia nikmat, tentu saja.

"Naruhh. Hah..hah..hah." panggil nya susah payah.
Suaranya serak dengan nada putus-putus tidak jelas.

Atap kamar memburam akibat terpaan nikmat yang menghantam otak hingga sum-sum tulang. Semua organ nya meleleh bagai jelly yang ada dalam kemasan.

NARUSASU LEMONADE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang