CHAPTER 6

11.4K 302 21
                                    

Main Belakang (2)

Author's note

Mengandung unsur homeseksual tingkat tinggi, penyelewengan a.k.a pelakor, dirty talk, sedikit kekerasan dalam ranjang dan out of caracter. Dibawah umur harap tidak meniru/mencopy sebagian atau seluruh adegan seksualitas.

Maaf bila ada eyd yang tidak baik dan atau mungkin sangat baik.

🖤🖤🖤🖤🖤


#Naruto poin of view

Aku hanya mendengus saat Sasuke mengucapkan tiga peraturan yang harus aku lakukan malam ini. Aku sama sekali tidak keberatan dengan syarat konyol itu, setidak nya ia tidak membuat ku seperti korban pemerkosaan dengan tangan di ikat dan mulut di bungkam seperti minggu lalu.

Sasuke memang pria yang unik. Dia memiliki banyak pengalaman ketika di ranjang. Kami selalu mengganti tema bercinta sehingga aku tidak pernah bosan bermalam dengan nya.

"Kau tawanan ku sayang. Aku akan membuat mu mengeluarkan banyak sperma malam ini." Rayu Sasuke ketika tangan nya mulai bermain di leher ku. Aku meringis tertahan ketika nafsu ku sudah berada di puncak kepala. Kejantanan ku berdiri tegak seakan menantangku dan Sasuke sama sekali tidak berniat menyentuh atau mungkin sedikit membebaskan nya.

"Lakukan apapun. Aku kesepian." Goda ku lagi. Ku usap lembut pipi nya lalu ku landaskan banyak kecupan disana.

Sorot matanya menyipit. Menatap ku tajam seolah ia benci, karena aku memberinya ciuman.

"Gomen e. Aku lupa, kau yang berkuasa." Aku terkikik geli.

"Dasar. Kau hanya perlu diam dan nikmati. Kau sangat susah di atur." Ia menurun kan kepala nya lalu mencium lembut dahi ku. "Kau Hokage atau genin yang baru masuk akademi, huh?" Gumam nya dengan deruhan nafas.

"Maaf. Wajah mu terlalu mempesona teme. Kau membuat ku lupa akan segala nya." Ku pejam kan mata ku berusaha menikmati cumbuhan yang Sasuke berikan.

Samar-samar ku dengar ia mendecih. Ku rasa ia benci saat ku katakan dia mempesona.

Nafas ku tercekat, kala Sasuke mulai menubrukan bibir nya ke bibir ku. Ia menggesek lidah nya dengan kasar lalu menyusup ke dalam.

"Ngh-" ia melenguh rendah. Ia menekan tubuh bagian bawah ku dengan pinggulnya. Membuat kejantanan ku secara tidak langsung di himpit oleh penis nya.

"Dobehhhh." Panggil Sasuke di sertai desahan tertahan. Ia menyusuri leher ku dengan lidah yang si barengi dengan kecupan-kecupan singkat. Tubuh ku merinding. Aku tidak pernah menyangka, bahwa di posisi bottom ternyata menyenangkan juga.

"Akh!" Aku terpekik. Ketika satu gigitan bersarang di leherku, namun tak berapa lama gigitan itu bertambah menjadi dua, tiga dan seterusnya.

"Kau serius, Hinata tidak akan marah?" Ku buka lagi mata ku yang semenjak tadi terpejam. Jujur saja, aku sedikit tidak rela cumbuhan kami terhenti hanya karena Hinata.

"Fine. Just do it." Erang ku lumayan kesal.

Dia terdiam cukup lama. Ia terlihat bimbang dan aku tidak suka menunggu.

"Come on babe. Semua nya akan baik-baik saja. Hinata tidak akan memeriksa tubuh ku."

"Bagaimana kalau dia meminta jatah saat kau pulang nanti?"

Ku putar mata ku malas. "Tidak akan."

"Bagaimana kalau dia melihat ciuman ku saat kau berganti baju?"

"Untuk apa dia melihat ku saat mengganti pakaian?"

"Bagaimana kalau anak mu tahu dan bertanya kenapa kulit mu merah-merah?"

"Astaga-!" Ku bingkai pipinya dengan ke dua tangan ku. "Tidak akan terjadi apa-apa Sasuke. Kau terlalu berlebihan. Dan buat apa anak ku melihat tubuh ku?"

Sasuke menggeleng dengan mengibaskan tangan nya. "Okay. Lupakan."

"Jadi sampai kita tadi?" Tanyaku lalu menyisipkan anak rambut Sasuke yang berantakan di balik telinga. "You look so cute." Gumam ku yang di hadiahi lirikan sinis.

"Im not cute."

Aku nyengir " Yeah- I see. Kau menakjubkan."

"Dobe."

"Panggilan yang cukup manis."

Ku rasa ia mulai kesal. Sungguh menggoda Sasuke adalah hobi ku.

Ia menyusupkan tangan nya di balik baju ku. Ia mengusap perlahan kulit abdomen ku. Dan menurutku dia cukup kagum dengan otot ku.

"Ssh." Aku mendesis. Sungguh, tubuh ku merasa aneh saat ini. Gerakan tangan nya sangat lembut namun cukup membuat ku terlena.

Ku tutup mata ku berusaha menikmati sentuhan nya. Kepala ku memberat akan nafsu. Jantung ku berdesir aneh kala sentuhan-sentuhan itu berlabuh diatas ku. Tidak. Ku harap jantung ku baik-baik saja.

"Dobe. Kau seksi." Sasuke berbisik tertahan. Jantung ku. Astaga. Aku benar-benar meresahkan deguban jantung ku. Mendengar suara nya yang bergetar itu membuat gairah ku kian terpacu.

"Cepat lah teme-kau terlalu banyak mengulur waktu." Ku tatap dia yang masih sibuk dengan leher ku. Aku tidak masalah dengan banyak nya cupangan yang Sasuke berikan pada ku namun masalah nya ia terlalu lama mencumbu ku. Maksudnya kenapa tidak ke inti nya saja.

"Baiklah." Ia menarik kepala nya lalu memandang ku intens. Kelereng hitam nya mengunci ku. Sempurna. Dia sangat sempurna sebagai teman tidur ku. Bahkan ia lebih menggairah kan daripada Hinata.

Aku tersadar dari lamunan ku kala Sasuke sudah telanjang. Ku lirik pakaian nya tergeletak tak beraturan di lantai.

"Jangan alihkan pandangan mu dari tubuh ku malam ini, babe." Desah nya lalu merangkak menuju kaki ku.

Aku mendengus. Tentu saja aku tidak akan mengalihkan mata ku dari tubuh nya. Tidak. Ia sangat menyilaukan untuk di acuh kan.

"Hn." Gumam ku seada nya.

Ia mengecup bertisku. Mungkin memberi salam. Tubuhku merinding. Kupejam kan mata kala jilatan kasar merambati paha ku. Membuatku terbuai oleh sentuhan amatir nya.

"Engh-great." Ucapku asal. Aku menengadah menatap atap bangunan kamar kecil ini. Menikmati semua fraksi aneh yang menjalari tubuh ku. Semua nya terasa melayang. Hembusan nafas hangat Sasuke yang menguar mengenai kulit ku membuat naluri lelaki ku membuncah.

"Kau tegang." Tangan Sasuke menari diatas tonjolan ku. Junior kian menguat. Tidak. Aku sangat tidak sabar.

"Yeah- Dia butuh mulut hangat mu." Ucap jujur.

Terdengar dia mendesah kesal. Mungkin dia agak emosi karena aku ingin cepat di manja nya. Dia sangat sangat sangat lama. Aku jadi penasaran, apakah dia juga sama lamanya bila berhubungan badan dengan Sakura.

Tubuh ku merinding saat satu jilatan membasahi paha dalam ku. Ku gigit bibir bawah ku untuk tidak mendesah. Jangan. Jangan mendesah.

"Lepas kan suara mu sayang." ucap nya menggoda.

.
.
.
.

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NARUSASU LEMONADE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang