Bagian 3

1K 187 34
                                    

Bagian 3

...

Akhir-akhir ini banyak perusahaan lebih memilih memakai jasa pencari karyawan melalui perusahaan lain sebagai penyalur untuk menekan kas perusahaan dengan kontrak pendek yang begitu merugikan para pencari kerja.

Wonwoo terkejut ketika mengetahui bahwa perusahaan tempatnya bekerja telah menjadi salah satunya. Wonwoo baru mengetahuinya ketika Mingyu bercerita tentang anak magang di Divisinya bernama Boo Seungkwan.

Setelah lulus sekolah dan universitas, tidak terhitung banyak orang menanti asa untuk sebuah pekerjaan. Kemampuan sudah sedikit sekali di jadikan standar. Kesempurnaan fisik dan latar belakang pendidikan lebih di agungkan dari pada kemampuan dan tanggung jawab, yang mungkin lebih di miliki oleh mereka yang berpendidikan lebih rendah.

Di jaman sekarang dengan status sosial yang di pandang dari jabatan dan pendidikan, hal itu membuat banyak orang frustasi hingga kehilangan kepercayaan diri akan kemampuan yang dimiliki.

Dari yang Mingyu ceritakan, Boo Seungkwan adalah pribadi yang aktif bicara juga aktif bekerja. Dia sangat supel, mudah bergaul dan keingintahuannya juga begitu tinggi. Tipe orang yang sangat menghargai pekerjaannya. Wonwoo ikut merasakan kesedihannya ketika mendengar kabar bahwa masa berakhir hanya dalam 3 bulan dan dia harus kembali mencari ke tempat lain, atau menunggu janji harapan palsu dari pihak penyalur kerja.

Wonwoo acap kali berpikir bahwa dia adalah yang tidak paling beruntung dan merasa sedih sendiri. Tetapi ketika mendengar cerita Seungkwan, dia jadi berpikir tentang, bagaimana jika dia di posisi Seungkwan dengan mental rendah seperti ini? Seungkwan justru hebat sekali. Dia tidak mengeluh,   maish bisa tersenyum dan tertawa. Dari situ Wonwoo berpikir bahwa, orang yang paling terlihat bahagia dan kuat, mungkin menyimpan kesedihan dan luka lebih dalam dari siapapun.

"Kau melihatnya kan? Banyak yang lebih tidak beruntung darimu." Kata Mingyu menggenggam tangannya.

Mereka dalam perjalanan untuk bertemu dengan Jun yang telah menunggu di Restaurant tempat mereka memesan tempat.

"Tidak ada yang tahu bagaimana Seungkwan harus kembali memungut sisa kepercayaan dirinya, kemudian menghadapi orang-orang yang meremehkannya."

Mingyu benar.

Hal yang di alami Seungkwan jauh lebih menyakitkan dari pada tidak memiliki teman di tempat kerja. Wonwoo jadi ingin memeluknya, namun sayang mereka tidak sedekat itu untuk berbagi asa.

Setelah diam beberapa saat di dalam mobil untuk membicarakan Seungkwan. Mereka memutuskan untuk segera keluar bersama dan menghampiri Jun yang sudah menunggu.

Wonwoo yang merasa berat hati di awal untuk bertemu dengan temannya itu, kini merasa jauh lebih ringan dan percaya diri untuk menghadapinya. Sama seperti Seungkwan yang harus selalu bangkit mengumpulkan kepercayaan dirinya akan janji pekerjaan tidak pasti, Jun juga mungkin telah melewati banyak hal yang lebih tidak mengenakkan untuk mencapai posisi nya saat ini.

"Oh lihat pasangan ini." Ledeknya.

Mingyu berdecak, namun tetap memeluk Jun.

"Bling bling sekali." Komentar Wonwoo melihat penampiln Jun yang hampir di penuhi oleh aksesoris mahal.

Yang di komentari tertawa saja, kemudian bergantian memeluk Wonwoo sebagai rasa rindu. Cukup lama, jika saja Mingyu tidak buru-buru melepaskan pelukkan mereka secara paksa.

CosmicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang