ALWAYS 05

496 56 13
                                    


Gedung sudah beres, semuanya sudah tertata, tamu juga sudah berdatangan, tapi pengantin tak kunjung datang.

Panik

Semuanya panik, semuanya sibuk mencari keberadaan pengantin, apa yang harus dilakukan padahal acara akan dimulai sebentar lagi.

Jongup putus asa, yongguk tak tega melihat kekasihnya itu menangis, semua bawahannya sudah turun tangan untuk mencari jaehwan tapi keberadaannya belum ditemukan.

Guanlin pun begitu semua orangnya juga sudah turun tangan mencari calon kakak iparnya, melihat kekasihnya yg seperti mayat hidup dengan tatapan yang kosong hati guanlin benar-benar sakit.

"Apa minhyun masih belum tau situasi saat ini" yongguk, sekarang mereka berkumpul di luar gedung.

"Belum hyung" daniel

"Sebaiknya beri tahu dia, kita butuh tambahan orang, setau ku bawahan minhyun cukup banyak" daniel mengangguk dan pergi untuk menemui minhyun.

"Hyung kita butuh bicara" Daniel mengejutkan minhyun yang sedang sibuk dengan tamu bisnisnya.

"Ada apa daniel? Bisakah kita bicarakan nanti?" Minhyun sedikit terganggu.

"Ini masalah jaehwan, hyung" daniel menatap minhyun serius.

"Ok baiklah" minhyun berpamitan pada tamu bisnisnya dan mengikuti daniel dari belakang. Minhyun sedikit heran melihat semua berkumpul diluar dan kemudian bergabung dengan mereka.

"Jaehwan menghilang"

Minhyun diam

"Jangan bercanda"

"Ini tidak bercanda tuan HWANG"

Minhyun mencoba tenang, mencerna baik-baik situasi saat ini, apa yang mereka katakan, kekasih yang sebentar lagi menjadi pendamping hidupnya menghilang, dan ini dihari yang sangat penting.

"KENAPA KAU MASIH DIAM TUAN HWANG" seongwu benar-benar emosi melihat temannya hanya diam.

Minhyun terkejut dan segera mengeluarkan hpnya menelfon kepala bawahannya untuk mencari keberadaan kekasihnya dan kemudian menelfon penata acara untuk membatalkan acara pernikahannya hari ini.

Walau ini akan menjadi tranding topik esok hari karna dia membatalkan pernikahannya, tapi demi jaehwan apapun akan minhyun lakukan, akan minhyun terima walau rasa malu dan termasuk menyerahkan nyawanya demi seorang kim jaehwan.

"Bagaimana bisa jaehwannie menghilang!!!" minhyun mencoba meredam emosi tapi itu sungguh sulit untuknya. Di dalam mobilnya sekarang ada yongguk, jongup, daniel.
Daniel yang duduk disebelahnya sama paniknya tapi dia bisa menyembunyikan itu semua, karna dialah orang terakhir yang melihat jaehwan.

"Tadi kami pergi duluan hiks,, dia bilang dia akan menyusul,, tapi dia tak kunjung datang kami sudah berusaha menghubunginya, dan kembali kerumah tapi dia tidak ada" jongup menceritakan kejadian terakhirnya melihat jaehwan.

Daniel diam

Dia berpikir bagaimn cara masuk dalam pembicaraan ini saat dialah orang terakhir yang melihat jaehwan.

"Anu hyung"

"Ada apa niel?" yongguk menjawab tanpa melihat daniel.

"Hng mungkin akulah orang terakhir yang melihat jaehwan"

Yongguk mengerem dadakan membuat semuanya terkejut dan kemudian menatap daniel serentak.

"Apa yang kau lihat daniel?"

Daniel menunjukkan luka yang dari tadi disembunyikannya, luka yang dibalut perban cukup panjang,

"Seorang pria tua mengaku appa jaehwan membawa jaehwan dalam gendongannya, dan dia membawa senjata tajam juga sebuah pistol"

Always ☆MINHWAN☆ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang