Bagian 4

326 18 7
                                    

Meta sedari tadi tidak henti henti nya mengucapkan sumpah serapah, pagi ini suasana hatinya benar benar kacau, dia yang kesiangan, ditambah lagi pagi ini arial tidak menjemputnya, sungguh sungguh aneh Batin meta.
Ia turun Dari mobil hitam milik ibunya Tanpa mengucapkan sepatah katapun pada bapak supir yang sudah setia mengantarnya dengan kesabaranya. Meta hanya terus memasangkan wajah muram, dan berjalan dengan angkuhnya.
Sesampainya di parkiran meta menghentikan langkahnya dan membulatkan matanya, ia tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.

Ia melihat arial keluar Dari mobil mewahnya, dan kemudian arial membukakan pintu untuk seseorang, tapi sebelum itu, ia mengambil kursi Roda di bagasi, dan kemudian arial membopong gadis itu, dan kemudian mendudukanya ke kursi Roda  tadi, meta semakin kesal dibuatnya, ternyata ini sebab arial tidak. Menjemputnya.

"Masih cantikan gue kemana mana! "Ucap meta pada diri sendiri sembari membandingkan dirinya dengan cewe itu.

Metapun berjalan menuju arial dan cewe kursi Roda itu.

"Upps sory sengaja"ucap meta sinis, Setelah sengaja menyenggol arial. Meta kemudian berbalik ingin melanjutkan langkahnya, tapi arial mencekal tanganya, meta tersenyum penuh kemenangan, dan kemudian membalikan wajahnya dengan ekspresi sedatar datarnya.

"Kenalin, ini Renata sahabat aku, Rena kenalin ini meta, pacar aku"ucap arial memperkenalkan keduanya, metapun mengulurkan tanganya dan diterima oleh Renata.

"Pacarnya arial"ucap meta menekankan kata pacar ke Arah Renata.

"Sahabat arial"balas Renata.

"Oh sahabatnya, lo sekolah sini? "Tanya meta.

"Iya, aku Sekolah disini mulai hari ini"jawab Renata.

"Jurusan apa? "Tanya meta kembali.

"IPA, Satu kelas sama arial", jawabnya.

"Apa!! "Teriak meta, yang membuat sekelilingnya menatapnya bingung.

°°°°

Bel istirahat berbunyi.....

"Udah deh ta, gausah kek orang galau gitu"ucap Liana yg melihat meta sahabatnya, sedang melamun.

"Ta, hei! Meta? Yuhuu? "Ucap Liana menyadarkan lamunan meta, tapi meta malah diam Dan menidurkan kepalanya di meja. Akhirnya Liana memutuskan untuk memanggil arial, obat galau meta.

______

"Eh Ada arial engga? "Tanya Liana pada teman kelas arial.

"Ke kantin tadi sama si Rena"jawab siswa yang bernama beno.

"Rena? "Tanya Liana bingung.

"Iya, siswa baru, sekaligus sahabatnya arial, mereka akrab banget", jawab beno.

"Oh yaudah, makasih ya no, gue cabut dulu "ucap Liana  Dan ia segera melangkahkan kakinya menuju kantin, Dan ia bersiap siap untuk menyeret arial.

____

Dikantin.

"Ren, makanya pelan pelan, gue tau kalo baksonya enak, jangan kebanyakan sambelnya ya"ucap arial dan selanjutnya ia mengusap puncak kepala Rena.

"Ngomongnya jangan lo gue dong, enakan aku kamu"ucap Rena.

"Enakan lo gue lah, aku kamu itu cuma panggilan untuk orang pacaran aja"ucap arial.

"Gak!!!, pokoknya aku maunya aku kamu"rengek Rena.

"Ih kamu ko jadi manja gini sih? Aneh"ucap arial.

"Nah gitu dong, kan enakan aku kamu"ucap Rena sambil tertawa.

"Terserah "ucap arial, dan selanjutnya mereka tertawa bersama, sungguh pemandangan yang menyenangkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang