Jҽσɳ Tαҽ-ιl 🐣 ✓ (𝙶𝚜)

13

Cucu dan kakek ini sedang asik duduk dipinggir sungai yang dangkal dan jernih . Airnya sangat jernih dan segar bahkan dasarnya bisa kita lihat dengan jelas dengan mata telanjang.

"kakek, tae-il bosen ikannya gak mau mamam umpan tae-il " eluh tae-il yang sudah merasa bosan sudah hampir setengah jam mereka menunggu namun tak satu ikanpun yang memakan umpan mereka.

"aigoo, cucu kakek bosan rupanya, kemarilah " menyuruh bocah 3 th itu duduk dipangkuannya.

"kakek kenapa gak pakai jaling ubul-ubul aja sih kaya punya Spongebob dan petlik " usul tae-il

"ahh, kakek baru ingat, kakek bawa jaring, aigoo kenapa tidak dari tadi saja ahh.........aigoo, tae-il memang pintar, kajja kita pakai jaringnya " memberikan jaring kecil kepada tae-il.

"wow, dapat ikan besal, ahh!!! "pekiknya ketika ikan besar itu kembali melompat ke air.

"yah.........ikannya lepas, kruyuk............kruyukk........., aigoo kakek lapar kita pulang saja ya? " ajak Chanyeol sambil membereskan peralatan memancing.

"ne, kajja, kakek............ endong atas kepala " kedua tangan mungilnya meraih-raih kepala Chanyeol.

"hha.........ne " chanyeol menunduk dan mengangkat tae-il untuk duduk dipunggungnya.

Mereka pulang dengan riang meski tak dapat ikan tapi hati tae-il merasa senang dan bahagia. Andai saja jungkook bisa seperti kakeknya pasti tae-il merasa senang.

Ditempat lain didepan mini market taehyung tak sengaja bertemu dengan teman sma'nya dulu. Mereka tak sengaja berpapasan dijalan.

"kang Daniel? " sapa taehyung ramah.

"ohh taehyung-ahh " refleks Daniel memeluk tubuh ramping taehyung erat ini pertama kalinya ia bertemu dengannya sejak taehyung menikah dengan jungkook .

"tae, aku merindukanmu " ujar Daniel tersenyum bahagia.

"ahh, ne nado " ujar taehyung kemudian melepaskan pelukan Daniel sepihak.

"aku dengar kau dan jungkook sudah punya anak, benarkah? " tanyanya tersenyum manis.

"ahh, ne dia dirumah appa " ujar taehyung tersenyum sambil mengeratkan genggamannya pada kantong plastik putih besar berisi makanan dan camilan kesukaan tae-il.

Crekkk

"nenek, kami pulang!!! "pekik tae-il membuka pintu rumah neneknya.

Chanyeol meletakkan alat pancingnya dipojok pintu dan berjalan menuju sofa putih.

"aigoo, cucu nenek sudah pulang eumm.........ummm.........bau acem, mandi sana " mengangkat tubuh mungil tae-il ke atas.

"ahh nenek, apa eomma sudah pulang? " tanya tae-il memeluk leher neneknya.

"ani, mungkin sebentar lagi, sekarang tae-il mandi sana sama kakek ne? " baekhyun menurunkan bocah lucu itu dan mendudukkannya ke sofa.

"mandi belsama? Sebelumnya tae-il ndak pelnah mandi belsama, sebenelnya sih tae-il mau tapi tiap tae-il ajak appa, appa gak pelnah mau " jelas tae-il wajahnya tertunduk sedih.

"aigoo, cucu kakek kenapa sedih sekarang tae-il kan bisa mandi sama kakek, kajja? " Chanyeol membopong tubuh mungil tae-il ke kamar mandi.

"wusss, tae-il terbang menuju kamar mandi, ye............wusss........." Chanyeol sedikit berlari membuat tae-il sedikit takut dan memilih berpegangan erat pada kedua lengan Chanyeol.

"ohh.........aigoo" baekhyun menggeleng kepala heran.

Didepan kantor jungkook sedang sibuk menelfon taehyung berkali-kali tapi tetap saja tak ada jawaban, yang lebih membuatnya frustrasi adalah hari ini ia tak bisa menemui istri dan anaknya karena masih ada hal yang harus ia urus. Ditambah lagi yoongi hyung selalu mengancamnya dengan berkata ia tak akan dapat hak waris dari ayahnya jika ia sampai meninggalkan kantor.
Apa yang harus jungkook lakukan untuk menyelamatkan keluarga kecilnya. Jungkook benar-benar merasa jahat sekarang. Tak ada hal yang bisa ia lakukan selain merasa cemas dan mondar-mandir di depan kantornya seperti orang linglung.

Wah sorry banget ya guys baru bisa updet sekarang mudah-mudahan masih betah ya

Gumawo yang udah like cerita absurd ini.

Aku yakin yang lain masih lebih baik dari aku

Tapi aku hanya bisa berusaha menjadi lebih baik lagi

Semangat kalian jadi motivasi utama untukku

Gumawo cheomal gumawoyeo

🙆🙆🙆🙆🙆🙆🙆🙆🙆🙆