Part 5

108 57 39
                                    

"Hey kamu, sini sebentar,"

Saat sedang berjalan menuju ke kantin seorang guru memanggilnya.

"Ada apa ya pak?"

"Saya minta tolong antarkan buku ini ke kelas XI IPS 4 ya," ujar guru tersebut memberikan tumpukan buku.

"Iya Pak,"

"Terima kasih ya."

"Lo ke kantin duluan aja Nov, gue ke kelas XI IPS 4 dulu keburu rame entar, sekalian pesenin gue makan ya," ujar Wildy.

"Yaudah gue duluan ya."

Berjalan sambil membawa tumpukan buku paket bukanlah hal yang mudah bagi seorang perempuan.

Wildy sampai di depan kelas XI IPS 4. Namun sesuatu menghentikan langkahnya.

"Aww!" Pekik Wildy kesakitan bertabrakan dengan seorang laki laki.

Entah karena terburu-buru atau apa, laki-laki tersebut kembali berlari tanpa membantunya berdiri.

Alden yang melihat keributan di depan kelasnya pun langsung menghampirinya.

"Lo gak papa kan?" tanya Alden sambil membantu membereskan buku yang terjatuh di atas lantai.

"Gak papa ko, makasih kak. Ini bener kelas XI IPS 4 kan?" tanya Wildy.

"Iya, kenapa emang?"

"Ini tadi saya di suruh guru nganterin buku paket,"

Alden hanya ber-oh ria menganggukkan kepalanya.

Sementara Daniel hanya memperhatikan kejadian tersebut dengan tatapan datarnya.

"Lo berdua bantuin ke, diem diem bae"

"Males!" ketus Daniel dan Bagus barengan.

◾◾◾

Wildy kembali berjalan menuju kantin untuk menyusul Novia. Cukup sulit untuk menemukan keberadaan Novia karena ramainya kantin diwaktu istirahat seperti sekarang dan memang Novia memilih tempat paling ujung.

"Udah beres?"

"Udah, ini makanan gue kan?" tanya Wildy. Novia mengangguk.

Wildy mulai makan makanannya dengan tenang.

"Ko minumnya gak ada?"

"udah gue minum tadi," ucap Novia menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Dasar, gue pesen lagi deh."

Selesai memesan minumannya Wildy berbalik kembali ke mejanya.

Tapi-

"BEGO! LIAT-LIAT KALO JALAN!" bentak laki-laki yang Wildy tabrak tanpa sengaja.

"Duh.. maaf kak, gue bantu bersihin deh,"

"GAK USAH!" bentak Daniel menepis tangan Wildy.

"Gak papa kan Dy?" tanya Novia.

"Gak, santai aja."

◾◾◾

Sepulang sekolah Wildy hanya diam di rumahnya sendirian Mamanya belum pulang dari butiknya dan Kakaknya masih kerja.

Karna bosan Wildy memilih untuk jalan-jalan ke taman yang ada di komplek rumahnya.

Hampir lima belas menit jalan kaki Wildy sampai di taman dan memilih untuk duduk di kursi melihat anak anak yang sedang bermain. Penglihatannya terhenti pada sosok yang tengah duduk tidak jauh darinya.

"Itu kan kak Daniel, ngapain dia disini?"

Tersalu fokus memperhatikan, Daniel yang merasa sedang diperhatikan menolehkan kepalanya dan pandangan mereka betemu.

Dengan gugup Wildy mengalihkan pandangannya dan berdiri, ketauan untuk yang kedua kalinya. Saat akan melangkah Wildy sempat terjatuh karena kasandung kakinya sendiri.

"Bego.. bego.. Ngapain sih pake ketauan segala," Wildy mengerutuki dirinya sendiri.

"Lo hobi jatoh ya?"

Seketika tubuh Wildy menegang mendengar suara yang tidak asing di telinganya. kepalanya mendongkak dan ternyata Daniel sudah berdiri tepat di sampingnya.

Wildy meringis dan kembali berdiri. Melihat Daniel duduk di kursi yang tadi ditempatinya Wildy memberanikan diri ikut duduk di sampingnya.

Keduanya sama sama bungkam tidak ada yang mengeluarkan suara. Melihat Daniel yang masih mengenakan seragam sekolah sudah dipastikan dia belum pulang ke rumahnya. Wildy yang melihat ada sedikit noda di baju Daniel merasa bersalah sendiri.

Akhirnya Wildy memberanikan diri membuka suara lebih dulu. "Em-kak, soal yang tadi maaf ya, baju lo jadi kotor," cicitnya pelan.

Daniel hanya bergumam menanggapinya.

Udah cuek dingin lagi. batin wildy.

Keheningan kembali menyelimuti mereka berdua. Daniel beranjak dari duduknya.

"Eh mau kemana kak?"

"Pulang,"

"Gue ikut ya?"

"Gak,"

"Boleh dong kak,"

"Gak!"

"Dasar pelit!"

"Lo kesini sama siapa?"

"Sendiri,"

"Yaudah pulang sendiri." ketus Daniel.

"Udah mendung bentar lagi turun ujan, gak kasian?"

"Gak,"

"Ayo dong kak gak jauh ko,"

"Yaudah, ribet lo!"

Mereka berjalan menuju motor Daniel untuk pulang.

"Stop...stop kak, yang itu rumah gue,"

"Makasih kak." ucap Wildy

Daniel kembali melajukan motornya untuk pulang tanpa bicara sedikit pun.

TBC

Voment nya bisa kali, jangan pelit pelit😂

WildaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang