Part 8

49 17 2
                                    

"Temenin gue makan."

"Hah! G-gak salah, kak?"

"Ya nggak lah, udah ayo temenin gue."

Daniel duduk dengan santai sambil menikmati makannya. Sementara Wildy duduk tegang ditambah jantungnya yang tiba-tiba marathon. Gimana gak tegang coba? Secara nemenin most wanted sekolah makan.

Ditambah lagi, mulai banyak murid yang memenuhi kantin karena memang sudah waktunya istirahat. Jangan lupakan mereka yang menatap Wildy dengan rasa iri.

"Lo gak makan?"

"Nggak kak,"

"Oh."

Dih, gak berusaha dipaksa buat makan gitu? dasar kulkas. Gerutu Wildy dalam hati.

"Em... makannya masih lama kak?" tanya Wildy hati-hati.

"Kenapa, lo gak mau nemenin gue makan?"

"Bukan gitu kak, gaenak aja diliatin yang lain."

Daniel mengedarkan pandangannya. Memang benar, ternyata banyak yang terang-terangan tengah menatap mereka berdua terutama murid perempuan. "Cuekin aja."

Berusaha tidak menghiraukan mereka yang menatapnya seperti yang Daniel katakan, namun Wildy tetap merasa tidak nyaman.

"Dicariin dari tadi, ternyata malah asik pacaran di kantin."

Keduanya menoleh ke arah sumber suara, ternyata yang datang kedua sahabatnya Daniel.

"Eh, ada Wildy. Kok mau aja sih nemenin dia makan?" ucap Alden duduk di samping Wildy. Sementara Bagus memilih duduk di samping Daniel.

"Bukan urusan lo." sahut Daniel.

"Dih, gue nanya Wildy kali bukan lo."

"Eh udah kak, gak usah ribut. Kak Daniel gue ke kelas ya, kan udah ada temen Kak Daniel yang nemenin."

Sebagai jawaban Daniel hanya menganggukkan kepalanya.

***

Sesampainya di kelas, Wildy langsung duduk di tempat duduknya. Menumpukkan kepalanya di lipatan tangannya di atas meja.

"Abis dari mana? Bukannya belajar malah keluyuran," tanya Novia melihat Wildy kembali duduk di tempatnya.

"Abis dari kantin, nemenin Kak Daniel makan."

"APAA!! SERIUS LO NEM--"

Sebelum Novia menyelesaikan kalimatnya, Wildy sudah menutup mulutnya dengan tangannya.

"Gak usah teriak-teriak bego! Nanti yang lain denger gimana?"

Meskipun keadaan kelas cukup sepi, tapi masih ada beberapa murid yang memilih istirahat di kelas dan langsung melihat ke arah mereka begitu mendengar teriakkan Novia.

"Hehe... ya kan gue kaget dengernya, terus gimana ceritanya, kok, lo bisa nemenin Kak Daniel makan?"

"Kan tadi gue ke taman belakang buat cari angin, terus gue ketemu Kak Daniel disana, kita sempet ngobrol sedikit. Eh dia malah tiba-tiba narik tangan gue bawa gue ke kantin terus minta nemenin dia makan." cerita Wildy panjang lebar.

"Ih sumpah, lo beruntung banget bisa nemenin Kak Daniel makan tau gak!"

"Beruntung apanya? Yang ada gue gak nyaman diliatin terus sama yang ada di kantin."

"Itu sih resikonya deket sama cogan, tapi tetep aja lo baruntung bisa deket sama Kak Daniel, secara dia kan cuek banget susah di deketinnya."

"Terserah lo dah."

***

WildaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang